Sumber Foto: Istimewa/Noit Pippo
Lamalera Whale Catching merupakan tradisi turun temurun yang sangat unik di Kabupaten Lembata. Akan tetapi, tradisi unik ini tidak dilakukan setiap hari. Melainkan diawal dengan seremonial pada 29 April - 1 Mei sebagai pembuka prosesi. Kemudian dilanjutkan dengan adanya ritual adat di batu paus yang diyakini mampu mendatangkan kemurahan rezeki. Pada seremonial ini, tidak semua paus diburu, seperti paus biru yang memang disakralkan oleh masyarakat dan paus yang sedang hamil tidak akan diburu. Kegiatan ini menggunakan alat tradisional hanya terdapat di desa Lamalera di Kecamatan Wulandoni sehingga destinasi tersebut dijadikan brand Destinasi Kabupaten Lembata. Jenis ikan paus yang ditangkap adalah paus sperma (Physeter macrocephalus) dan tradisi ini tidak dimiliki oleh daerah lain karena merupakan tradisi turun temurun yang masih tetap dijaga oleh nelayan Lamalera. Desa Lamalera terletak kurang lebih 52 km dari kota Lewoleba yang dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua kurang lebih 3 jam perjalanan. Waktu yang terbaik untuk berkunjung ke Lamalera yakni pada musim penangkapan ikan paus pada bulan Mei sampai dengan bulan September. Pengunjung yang berwisata ke Desa Lamalera akan disuguhi berbagai rangkaian atraksi budaya yang unik sebelum musim melaut (Leva Nuang) yang diawali dengan beberapa atraksi seperti Tobu Nama Fata yang artinya musyawarah adat penyelesaian masalah antar suku yang dilaksanakan pada tanggal 28 April, ritual memanggil ikan paus di batu Paus oleh tuan tanah yang disebut Ie Gerek dilakukan pada tanggal 29 april dan arwah nelayan Lamalera yang meninggal di laut melalui Misa Arwah dan Misa Leva pada tanggal 1 Mei yang adalah upacara pembukaan musim melaut yang ditandai dengan pemberkatan peralatan tradisional untuk penangkapan ikan paus. Pengunjung akan mendapatkan pengalaman terbaik dan tak terlupakan dari Desa Lamalera dengan mengabadikan foto yang fantastis serta kekinian selama berwisata. Pengunjung dapat berbelanja oleh-oleh berupa sarung atau selendang tenun ikat di kelompok kerajinan lokal Desa Lamalera. Pengembangan infrastruktur wisata dan akses ke destinasi wisata masih dalam pembenahan untuk lebih baik sehingga dapat menjadi salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Lembata.