Ngada, 06 Juni 2025-
Jumat (06/06/2025) pagi, berlangsung audiensi antara Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dengan Pemerintah Kabupaten Ngada di Rumah Jabatan Bupati Ngada. Audiensi ini bertujuan untuk membahas kolaborasi dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya, religi, dan alam di wilayah Flores, khususnya di Kabupaten Ngada.
Hadir dalam audiensi tersebut Plt. Direktur Utama BPOLBF, Bapak Frans Teguh; Bupati Ngada, Bapak Raymundus Bena; Wakil Bupati Ngada, Bapak Bernadinus Dhey Ngebu, serta sejumlah kepala dinas terkait dari Kabupaten Ngada, dan Tim BPOLBF.
Salah satu poin utama pembahasan adalah terkait pengembangan wisata berbasis budaya dan religi yang berfokus pada keunikan dan potensi daerah Ngada, termasuk ritual adat Ka Sa’o, Ka Nu’a, dan tradisi Reba.
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF, mengungkapkan bahwa pengembangan pariwisata tidak hanya terpusat di Labuan Bajo, tetapi harus merata di seluruh wilayah Flores, terutama di Flores Daratan agar ada pemerataan ekonomi lokal melalui integrasi sektor pariwisata dengan sektor lainnya seperti pertanian, peternakan, dan perkebunan.
“Potensi budaya dan religi di Ngada sangat besar dan kami percaya bahwa dengan memaksimalkan upaya pengembangan ini, kita dapat memperkenalkan kekayaan budaya kita kepada dunia, serta memberikan dampak positif dari pengembangan pariwisata berkelanjutan terhadap perekonomian ekonomi masyarakat," ujar Bapak Frans.
Kolaborasi dalam Pengembangan Pariwisata Religi dan Budaya
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ngada, Raymundus Bena menekankan pentingnya menjaga kelestarian budaya dan tradisi sebagai bagian dari upaya pengembangan pariwisata yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal. Festival budaya Ngada yang meliputi lebih dari 120 ritual adat setahun ini, termasuk ritual Ka Sa’o dan Ka Nu’a, merupakan kekayaan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Bupati berharap agar pemerintah pusat melalui BPOLBF dapat memberikan dukungan dalam pelestarian dan pengakuan internasional terhadap warisan tradisi-tradisi ini.
Selain itu, pemerintah daerah juga menekankan pentingnya pengembangan fasilitas wisata yang ramah lingkungan dan mendukung gerakan wisata bersih.
"Peningkatan kualitas kebersihan, pengelolaan sampah, serta standarisasi fasilitas publik seperti toilet di destinasi wisata menjadi perhatian utama untuk meningkatkan pengalaman wisatawan yang datang ke Kabupaten Ngada," ungkap Bupati Ngada.
Tindak Lanjut dan Kerjasama Terintegrasi
Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kabupaten Ngada bersama BPOLBF sepakat untuk mengembangkan kalender acara (CoE) yang mencakup event-event bernuansa ritual budaya yang ada, termasuk Ka Sa’o, Ka Nu’a, dan Reba. Selain itu, BPOLBF akan mendukung penguatan rantai pasok produk lokal seperti kopi dan bahan makanan dari Ngada untuk mendukung kebutuhan pasar pariwisata di Labuan Bajo, serta meningkatkan kapasitas SDM melalui program pelatihan Forum Destination Leadership Program (FDLP) 2025.
Pemerintah Kabupaten Ngada juga mengusulkan peningkatan infrastruktur jalur wisata serta subsidi untuk konektivitas udara, agar akses ke destinasi wisata di Ngada semakin mudah dijangkau oleh wisatawan domestik maupun internasional.
Audiensi ini menandai langkah awal yang penting dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di Flores, yang mengedepankan kekayaan budaya lokal serta menjaga keseimbangan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
---------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores