SIARAN PERS
BADAN OTORITA PARIWISATA LABUAN BAJO FLORES (BOPLBF)
32/SP/Komblik/BOPLBF/IX/2020
Ende, 27 September 2020-
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) kembali menggelar Pelatihan Kerajinan dan Home Decor Resin bagi para pelaku industri kreatif di daratan Flores. Kali ini pelatihan dilaksanakan di Kabupaten Ende, 25 s.d. 27 September 2020.
Bertempat di Visitor Center Balai Taman Nasional Kelimutu dan diikuti 30 peserta dari pelaku ekraf Kota Ende dan desa penyangga di sekitar Taman Nasional Kelimutu, pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah bentuk upaya peningkatan mutu, nilai serta variasi dari model souvenir dalam rangka mendukung geliat industri kreatif daratan Flores.
Terpisah, Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina mengungkapkan, pelatihan kerajinan berbahan dasar resin kali ini adalah salah satu bentuk pembekalan yang diharapkan dapat menjadi awal, sekaligus memperkuat skill para pelaku industri kreatif di Kabupaten Ende agar lebih baik dan detail lagi dalam berkarya.
“Saya berharap teman-teman yang mengikuti kegiatan pelatihan ini bisa makin terampil, kreatif, dan inovatif, dan ke depannya selain mampu berdaya saing, juga mampu memenuhi kebutuhan industri pariwisata daerah sendiri dan mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi super premium”, ucap Shana.
Shana menegaskan, dengan diitetapkannya pariwisata sebagai sektor unggulan bangsa oleh Presiden Joko Widodo tahun 2016 lalu, menjadikan Flores tak luput menjadi salah satu fokus target pembangunan nasional oleh pemerintah pusat. Pariwisata kemudian menjadi pintu masuk bagi pertumbuhan pariwisata berbagai sektor lain, seperti pertanian, perkebunan, dan peternakan, melalui aktivitas berbagai industri kreatif yang didalamnya perlu melibatkan peran serta masyarakat lokal sebagai komponen utama pembangunan.
“Pelatihan ini hanyalah dasar, pembekalan bagi teman-teman peserta yang kami harapkan setelah ini tidak berhenti sampai disini saja, tetapi terus mengeksplorasi berbagai bentuk kerajinan yang dapat dibuat melalui bahan dasar resin”, terang Shana.
Shana menekankan, masa pandemi saat ini merupakan kesempatan baik bagi masyarakat untuk terus meningkatan kapasitas para pelaku industri kreatif dengan terus menambah keterampilan dan keahlian baru, dan membekali diri dengan inovasi guna meningkatkan nilai tambah, mutu dan keberagaman jenis produk. Menurut Shana, mental untuk berdaya saing sangatlah diperlukan bagi para pelaku UMKM untuk terus berpacu meningkatkan kapasitas, kualitas dan kekayaan jenis produk souvenir.
“Kami percaya dengan eksplorasi secara terus menerus, teman-teman akan mampu menghasilkan banyak karya inovatif, yang mampu memenuhi kebutuhan industri kreatif pariwisata Flores dan NTT lebih luas lagi. Menjadi tuan bagi pariwisata kita sendiri dan memperoleh penghidupan yang layak di daerah sendiri”, tegas Shana.
Pelatihan Kerajinan dan Home Dekor Resin ini merupakan yang ke 2 kalinya dilaksanakan oleh BOPLBF setelah sebelumnya dilaksanakan di Labuan Bajo.
Kegiatan diikuti 30 peserta dari pelaku ekraf Kota Ende dan desa penyangga di sekitar Taman Nasional Kelimutu Dalam kegiatan, serta beberapa peserta dari Organisasi Pelaku Pariwisata Moni Kelimutu (P3MK).
Ketua P3MK, Handrianus Bata Samsaman yang turut dalam kegiatan tersebut antusias! Menurutnya dan peserta pelatihan lainnya, resin merupakan hal baru bagi masyarakat Ende.
“Terimakasih kepada BOPLBF yang telah berinisiatif melaksanakan kegiatan pelatihan resin ini. Resin sendiri bagi kami adalah hal yang baru, tapi ternyata mudah untuk dipelajari dan diaplikasikan. Ini tentunya sangat membantu untuk teman – teman pelaku wisata maupun pelaku industri kreatif di sekitar kawasan Taman Nasional Kelimutu ini “, ujar Hendrianus.
Para peserta berharap kegiatan yang sangat bermanfaat ini tdak hanya berhenti sampai disini, khususnya bagi komunitas yang sudah lama dibentuk, mereka mengharapkan ada pendampingan lebih lanjut dari BOPLBF.
Melalui Pelatihan Kerajinan dan Home Decor Resin di Kabupaten Ende, BOPLBF berharap memberi ide baru dan positif bagi para pengrajin produk kreatif di Kabupaten Ende, sesuai dengan misi BOPLBF menjadikan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat.
Taman Nasional Kelimutu sendiri diapit oleh 24 desa penyangga yang terletak di 5 kecamatan, yaitu kecamatan Kelimutu, Wolojita, Ndona Timur, Ndona, dan Destusoko.
Beragam aktifitas di desa-desa penyangga sekitar Kelimutu dilakukan dalam rangka mendukung pariwisata. Pariwisata berbasis masyarakat diwujudkan melalui pengelolaan eco-homestay, aktifitas keseharian masyarakat seperti bertani dan berkebun, sanggar budaya, tenun, menganyam, dan berbagai aktifitas kreatif lainnya.
BOPLBF berharap, pelatihan resin yang diselenggarakan kali ini memberi alternatif kerajinan baru bagi para peserta di Ende dan desa penyangga sekitar Kelimutu.