Labuan Bajo, 7 Desember 2020-
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Investasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Manggarai Barat, Senin, 7 Desember 2020.
Berlangsung di Hotel Sylvia, Labuan Bajo, Rakor bertema "Forum Floratama, Koordinasi Investasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif" ini dibuka oleh Direktur Keuangan dan Komunikasi Publik BOPLBF, I Nyoman Wija Sugiantara.
Hadir dalam Rakor Plt. Sekertaris Daerah (Sekda) Manggarai Barat; Ismail Surdi, Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Bupati Manggarai Barat; Martinus Ban, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda); Fransiskus Sodo, Kepala Divisi (Kadiv) Investasi BOPLBF; Nesya Amelia, Perwakilan Badan Pertanahan Nasional (BPN), juga perwakilan dari instansi pemerintah daerah seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Rakor bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan situasi terkini, termasuk isu dan kendala dalam investasi di kawasan pariwisata super prioritas Labuan Bajo, serta upaya merumuskan langkah - langkah percepatan pengembangan pariwisata kawasan Labuan Bajo - Flores.
Direktur Utama (Dirut) BOPLBF, Shana Fatina dalam pernyataan resminya yang disampaikan melalui Direktur Keuangan dan Komunikasi Publik BOPLBF, I Nyoman Wija Sugiantara mengatakan, visi besar yang ingin dibangun bersama adalah terciptanya rencana terpadu pariwisata yang mendorong investasi sehingga dapat terlaksana pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif kelas dunia kawasan Labuan Bajo - Flores.
"BOPLBF berkomitmen mendukung pemerintah daerah dalam upaya mencapai target maksimal mendorong kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo - Flores".
Pemerintah pusat telah mengamanahkan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas dan juga mempercayakan Labuan Bajo sebagai tuan rumah perhelatan internasional seperti KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023 mendatang.
"Tentunya beberapa investasi akan dibutuhkan untuk menyokong event besar ini. Kita perlu menyiapkan setidaknya 5000 kamar dengan rincian 2000 kamar level bintang 5 dan 3000 kamar level lainnya, demikian juga infrastruktur pendukung seperti aksesibilitas".
Upaya merealisasikan berbagai kebijakan terkait pengembangan destinasi pariwisata super prioritas sangat membutuhkan keterlibatan dan sinergitas seluruh elemen dan stakeholder terkait di Labuan Bajo dalam merumuskan kebijakan- kebijakan strategis yang mampu mendorong pengembangan pariwisata kelas dunia sebagai leading sector (sektor unggulan) yang menggerakkan perekonomian daerah.
"Tentunya, kemajuan itu hanya bisa dicapai bila kita semua bergandengan tangan dan bahu membahu saling mendukung. Kemajuan itu hanya bisa dicapai bila kita bekerja sama", tegas Shana melalui pernyataan tertulisnya yang dibacakan oleh Direktur Keuangan BOPLBF, I Nyoman Wija Sugiantara.
Sementara itu, Plt. Sekda Manggarai Barat Ismail Surdi dalam sambutannya mengatakan, Kemajuan pariwisata turut mendorong percepatan berbagai sektor lain yang mendukung pengembangan investasi dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo Flores.
"Hal yang kita bahas pada hari ini akan semakin dituntut hasilnya. Dalam upaya mewujudkan investasi bidang pariwisata maupun secara umum, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti regulasi yang mendukung percepatan investasi namun tetap memperhatikan kaidah teknis peraturan yang berlaku, transparansi, pelayanan yang terpadu, serta penyiapan tenaga kerja berkualitas", ucap Ismail.
Lebih lanjut Ismail menjelaskan, percepatan investasi tidak semata untuk meningkatkan pendapatan daerah, namun juga membantu penyerapan tenaga kerja lokal.
"Kita harus siap dengan investasi yang akan datang, kita akan dorong tenaga kerja kita agar mampu berdaya saing, sehingga sesuai dengan standar yang dipunyai investor. Dan tentu saja, kepastian hukum adalah hal yang paling penting bagi investor, dan kita harus bisa memastikan itu",pungkas Ismail.
Kepala Divisi Investasi BOPLBF Nesya Amelia, yang menjadi salah satu narasumber dalam kesempatan tersebut menjelaskan, tugas BOPLBF salah satunya adalah sebagai katalisator untuk mendorong pemerintah daerah menjemput peluang investasi yang masuk ke Labuan Bajo - Flores
"Kita berkumpul pada hari ini, kita berusaha menjaring ide bersama. Harapannya kita akan bentuk Kelompok Kerja (Pokja) investasi terdiri dari Instansi Pemerintah Daerah Manggarai Barat bersama BOPLBF yang bisa kita resmikan hari ini. Tujuannya adalah Pokja ini yang nantinya akan menganalisa, dan mengupayakan potensi investasi dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif kawasan Labuan Bajo-Flores", ujar Nesya.
Setelah pemaparan dari tiap instansi, kegiatan juga dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antar instansi/lembaga. Selain di Kabupaten Manggarai Barat, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di 10 kabupaten lainnya dalam wilayah koordinatif BOPLBF.