Ruteng, 12 Juni 2025-
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melakukan audiensi bersama Direktur Pusat Pastoral (PUSPAS) Keuskupan Ruteng di Kantor Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng pada Senin (09/06/2025) lalu. Audiensi ini membahas sejumlah isu strategis yang berkaitan dengan pengembangan wisata religi dan pelaksanaan Program Floratama Plus Destination Leadrship Program (FDLP) yang akan diselenggarakan
BPOLBF dan Keuskupan Ruteng berkomitmen untuk memperkuat sinergi dalam pengembangan wisata religi yang selaras dengan arah pastoral Gereja, dengan beberapa inisiatif seperti penyusunan travel pattern wisata religi Katolik sebagai bagian dari integritas lintas destinasi Flores dan Lembata, lalu pelaksanaan table top meeting wisata religi secara berkala untuk mempertemukan pengelola destinasi dan pelaku pasar pariwisata.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menyampaikan, kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan pariwisata yang tidak hanya berorientasi pada kunjungan, tetapi juga pengalaman yang memberikan value atau nilai-nilai spiritual dan sosial.
“Flores memiliki kekayaan spiritual dan budaya yang luar biasa. Melalui sinergi dengan Keuskupan Ruteng, kami ingin bersama-sama membangun Flores, termasuk wilayah Manggarai dan Manggarai Timur menjadi destinasi religi yang berkarakter kuat, yang mampu memberikan pengalaman bermakna bagi wisatawan dan sekaligus memperkuat identitas lokal baik dari aspek budaya maupun masyarakatnya”, ujar Frans Teguh.
Dalam pertemuan tersebut, Romo Martin Chen, Direktur Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Ruteng menyampaikan, perlunya memperkuat narasi di setiap spot wisata religi, memperhatikan keberadaan ekonomi kreatif (Ekraf) pendukung, serta konsistensi dalam pengelolaan destinasi.
“Narasi yang kuat akan membuat pengalaman ziarah menjadi lebih mendalam. Selain itu, keberadaan ekraf seperti kuliner, kriya, dan produk lokal lain harus diberi ruang agar masyarakat juga bisa terlibat langsung dan merasakan dampak langsung dari pengembangan pariwisata religi ini”, ungkap Romo Martin.
Beberapa langkah tindak lanjut yang disepakati antara BPOLBF dan Keuskupan Ruteng meliputi: pengemasan paket wisata religi di wilayah Keuskupan Ruteng, kampanye dan edukasi masyarakat mengenai nilai-nilai etika dalam pariwisata, serta penyusunan narasi wisata religi Katolik yang kuat dan otentik.
Selain itu, Keuskupan Ruteng bersama BPOLBF juga akan berkolaborasi bersama lintas stakeholder dalam penyelenggaraan Peringatan World Tourism Day (WTD) pada tanggal 27 September 2025 mendatang akan dilaksanakan di kelurahan Pagal, Kecamatan Cibal.
Melalui audiensi ini, BPOLBF dan PUSPAS Keuskupan Ruteng menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan pariwisata Flores yang tidak hanya indah secara alam, tetapi juga bermartabat secara nilai dan budaya.
--------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores