Borong, 09 Juni 2025 -
Pelaksana Tugas Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Manggarai Timur, Bapak Tarsisius Sjukur, pada Minggu (08/06/2025) pagi di Rumah Jabatan Wakil Bupati Manggarai Timur. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Timur, Kepala Divisi Aksesibilitas dan Infrastruktur BPOLBF serta Kepala Divisi Amenitas dan Daya Tarik Wisata BPOLBF.
Audiensi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara BPOLBF dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal. Dalam kesempatan tersebut, BPOLBF menyampaikan komitmennya untuk mendukung diversifikasi produk wisata di Manggarai Timur yang mencakup wisata gastronomi, ekowisata, budaya, dan religi Katolik. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik destinasi dan menarik minat wisatawan dari berbagai segmen pasar.
Wakil Bupati Manggarai Timur, Tarsisius Sjukur menegaskan bahwa sektor pariwisata menjadi bagian penting dalam visi dan misi Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur. Ia juga menyoroti potensi wisata yang besar di Manggarai Timur, baik dari segi alam, budaya, maupun religi, serta upaya yang telah dilakukan untuk menetapkan beberapa desa sebagai desa wisata dan menggelar event serta festival daerah. Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur juga terus melakukan penguatan kapasitas SDM pariwisata melalui berbagai pelatihan, meski beberapa aset pariwisata daerah masih membutuhkan perhatian lebih agar dikelola secara profesional dan terencana.
"Kami melihat bahwa hari ini kita telah perlahan menemukan simpul komunikasi terkait rencana kepariwisataan. Ada begitu banyak potensi Daya Tarik Wisata di Kabupaten Manggarai Timur, baik alamnya, budaya maupun religi. Kami juga telah menetapkan beberapa desa sebagai desa wisata dan pelaksanaan even-event pariwisata. Tentunya hal ini berujung pada harapan bersama akan meningkatnya minat atau kunjungan wisatawan ke daerah ini”, papar Wakil Bupati Matim tersebut.
Manggarai Timur, yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, dinilai memiliki potensi besar untuk mengembangkan wisata religi Katolik yang terintegrasi dengan tradisi masyarakat setempat. BPOLBF telah mendorong pengembangan pola perjalanan wisata religi sekaligus mempromosikan kuliner lokal seperti Sombu (makan khas yang terbuat dari parutan kelapa dan gula merah dari Aren) dan Rebok (camilan tradisional khas Manggarai yang terbuat dari tepung beras atau jagung, parutan kelapa, dan gula aren) Manggarai agar menjadi bagian penting dalam paket wisata yang ditawarkan.
BPOLBF juga mendorong Pemerintah Daerah untuk menerbitkan regulasi yang mewajibkan industri perhotelan dan restoran untuk menyajikan menu-menu lokal sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pelestarian kuliner tradisional. Langkah ini tidak hanya mengangkat kekayaan gastronomi daerah, tetapi juga menjadi strategi untuk memberikan pengalaman yang lebih otentik bagi para wisatawan.
Dalam dialog tersebut, BPOLBF juga menekankan pentingnya mengintegrasikan unsur budaya lokal ke dalam pengembangan pariwisata, termasuk busana tradisional, arsitektur khas, musik lokal, dan aroma rempah seperti kopi dan cengkeh. Semua elemen tersebut akan memperkaya pengalaman wisatawan dan memperkuat identitas budaya Manggarai Timur sebagai salah satu daya tarik utama.
Dalam kesempatan tersebut BPOLBF menegaskan kesiapannya untuk mendukung promosi event dan festival daerah melalui jaringan media dan kanal promosi yang dimiliki. BPOLBF juga menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, termasuk pengelolaan sampah dan limbah, pelibatan masyarakat lokal, serta pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan agar pengembangan pariwisata tidak merusak ekosistem dan budaya setempat.
“BPOLBF sangat berkomitmen untuk mendukung pengembangan pariwisata Manggarai Timur secara berkelanjutan dan berbasis potensi lokal. Audiensi ini menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi antara BPOLBF dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur agar pembangunan pariwisata dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat. Kami ingin memastikan bahwa setiap pengembangan destinasi wisata tidak hanya menampilkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya, kuliner, dan nilai-nilai lokal yang menjadi kebanggaan daerah ini, sehingga ada jelajah wisata di dalamnya", jelas Frans Teguh, selaku Plt. Direktur Utama BPOLBF.
BPOLBF sekaligus juga mengajak Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk semakin menggiatkan Gerakan Wisata Bersih (GWB). BPOLBF mengapresiasi langkah yang telah diambil Pemda dalam program bersih-bersih, dan berharap program ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi benar-benar menjadi budaya dan kebiasaan di setiap destinasi wisata.
Selain itu, BPOLBF juga memperkenalkan Program Floratama Plus Destination Leadership (FDLP) yang diharapkan dapat diikuti oleh berbagai pihak di Manggarai Timur, mulai dari dinas terkait hingga pengelola desa wisata. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kepemimpinan dalam pengelolaan destinasi wisata secara profesional dan berkelanjutan.
Tidak kalah penting, BPOLBF juga menyoroti perlunya penguatan rantai pasok makan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata di Labuan Bajo, seperti ikan, sayur, beras, dan buah-buahan. Manggarai Timur dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung kebutuhan ini sehingga manfaat ekonomi pariwisata dapat dirasakan lebih merata.
Audiensi ini menjadi langkah awal yang penting bagi sinergi antara BPOLBF dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dalam memajukan sektor pariwisata yang berdaya saing, berkelanjutan, dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat setempat. BPOLBF juga berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini dengan langkah konkret, termasuk penguatan gastronomi lokal, wisata religi Katolik Pulau Flores, dukungan promosi festival, pendampingan desa wisata, penataan desain Gua Maria Nenoriwu dan Gua Maria Wae Rana, serta perpanjangan program FDLP.
--------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores