BPOLBF Gelar Diskusi Gastronomi Lokal dan Calendar of Event bersama Pentahelix Ende

Created at 2024-10-11

Ende, 11 Oktober 2024- Pada hari kedua kunjungan kerja Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) di Kabupaten Ende, BPOLBF juga mengadakan diskusi di Dinas Pariwisata Kabupaten Ende. Diskusi ini dihadiri oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ende, Pelaku Usaha Wisata dan Ekonomi Kreatif mulai dari UMKM, Komunitas Bikers, HPI, serta pengelola travel agent untuk membahas terkait Travel Pattern Wisata Religi Katolik Flores, Gastronomi lokal dan Calendar of Event. 

Dalan kesempatan tersebut, Frans Teguh, Plt. Dirut BPOLBF menyampaikan, membangun pariwisata dan sektor ekonomi kreatif perlu melibatkan banyak pihak karena begitu banyak peluang dan tantangan dalam proses pengembangan kepariwisataan.

"Membangun pariwisata dan sektor ekonomi kreatif memang perlu melibatkan banyak pihak. Pemerintah berkewajiban untuk memfasilitasi dan menghadirkan aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah yang menjadi pelayanan kita. Kita melihat dinamika nya menjadi sangat menarik karena sudah ada penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Labuan Bajo, dan yang menjadi tantangan kita adalah menyebarkan kunjungan ini ke seluruh Flores dengan infrastruktur dan konektivitas yang masih menjadi perhatian. Tentu kita tidak mau wisatawan ini hanya di Labuan Bajo, tetapi kita berusaha semaksimal mungkin wisatawan dapat perpanjang lama tinggal dan juga mau datang kembali," kata Frans.

Frans juga menambahkan, kolaborasi dengan komunitas, industri terkait, dan orang-orang muda dapat melahirkan kreativitas tanpa batas, tetapi tidak lupa memperhatikan pariwisata yang berkarakter, berkualitas dan berkelanjutan. 

"Kita perlu berkolaborasi dengan komunitas, industri terkait, dan orang-orang muda untuk dapat melahirkan kreativitas tanpa batas, tetapi tidak lupa memperhatikan pariwisata yang berkarakter, berkualitas dan berkelanjutan. Misalnya, event tidak harus pariwisata, event olahraga, event UMKM, bahari, perindustrian, perdagangan, pendidikan, bisa menjadi satu kesatuan yang menggerakkan seluruh sendi perekonomian yang ada di kabupaten ini. Event juga kita dorong agar dapat menggunakan gastronomi lokal. Saya berharap gastronomi lokal di Ende bisa diangkat kembali," tambah Frans 

Lebih lanjut, para pelaku kreatif memberikan usulan dan harapan mereka agar sektor pariwisata di Ende bisa meningkat. Salah satu peserta pelaku kreatif yang hadir yaitu  Ferdianus Rega dari Asosiasi Pangan Lokal Flores, Istana Sehat Flores Organic & Natural (tempat kuliner lokal di Kota Raja Ende dan Bandara) menyampaikan Gastronomi Ende lebih kaya dengan fondasi yang kuat, karena memiliki pangan yang ada dan masih ditanam. Yang dibutuhkan di Ende adalah proteksi dari pemerintah.

"Terkait Gastronomi, Ende sangat kaya dan memiliki fondasi yang kuat. Kabupaten ini memiliki kekuatan pangan karena sampai dengan hari ini, pangan tersebut masih ditanam oleh para petani. Yang dibutuhkan di Ende saat ini adalah proteksi dari pemerintah. Salah satu contoh seperti tenun, menjadi pakaian hari Selasa dan Kamis, yang kita butuh kalau bisa makanan khas juga ada di hari-hari tertentu, di kantor maupun sekolah. Cara bagaimana agar gastronomi lokal ini tetap bertahan adalah masyarakat lokal juga harus makan. Pemerintah harus bisa menggalakan kembali penanaman pangan-pangan lokal di desa-desa adat. Pemerintah secara serius mengeluarkan suatu kebijakan, di mana sekolah-sekolah mulai mengenalkan kembali kuliner-kuliner lokal," ungkap Ferdi.

Diskusi ini dipimpin langsung oleh Plt. Dirut BPOLBF Frans Teguh, dilanjutkan dengan pemaparan  terkait Travel Pattern Wisata Religi Katolik Flores oleh Kepala Divisi Komunikasi Publik BPOLBF, Sisilia Jemana, serta pemaparan terkait Gastronomi lokal dan Calendar of Event oleh Kepala Divisi Pemasaran Nusantara BPOLBF Didimus Estanto Turuk. 

Diskusi ini juga merupakan wadah untuk berbagai saran, masukkan, dan insiatif yang disampaikan oleh para pihak terkait. Harapannya diskusi ini dapat memperkuat dan mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan tren wisata di masa mendatang. 

 

-----------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami