Labuan Bajo, 28 Agustus 2025 - Pelaksanaan Rangkaian Program Floratama (Plus) Destination Leadership Program (FDLP) 2025 yang diselenggarakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) saat ini telah memasuki tahap Project Plan Pitching. Pelaksanaan tahap ini merupakan tahap lanjutan dari rangkaian 10 modul pembelajaran yang dilaksanakan sejak Juli 2025 dan telah menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten dibidangnya.
Tahapan Project Plan Pitching ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting, Rabu (27/08/2025) siang dan menjadi wadah penting bagi para peserta untuk mempresentasikan rencana proyek berbasis kepemimpinan destinasi.
Dalam kegiatan ini, peserta pitching berasal dari berbagai elemen masyarakat, pemerintah, komunitas, hingga organisasi budaya, antara lain: Pokdarwis Labibano, Dinas Pariwisata Nagekeo, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur, Ekraf NTT, IN-FLORES Balai Taman Nasional Komodo, Pokdarwis Cunca Plias, Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Paroki Katedral Keuskupan Agung Ende, Pokdarwis Bukit Porong, Dispar Ende, Ekowisata Woi Pedan Desa Riangbao, Dinas Pariwisata Manggarai, Sanggar Budaya Doka Tawa Tana, Pemerintah Desa Pasir Putih, Desa Siru-Lembor, serta Balai Besar KSDA NTT.
Para peserta terbagi ke dalam empat room untuk melakukan pitching yang kemudian mendapatkan masukan dan evaluasi dari para mentor/coach berpengalaman, diantaranya:
- Room 1: Dr. Phil., Ir. Rino Wicaksono, ST, MAUD, MURP, IPU, ASEAN Eng., IAP dan Dr. Amelda Pramezwary A. Par., M.M., CHE
- Room 2: Dr. Frans Teguh, MA., CHE dan Prof. Dr. M. Baiquni, M.A.
- Room 3: Noviendi Makalam dan Nia Niscaya, SH, MBA
- Room 4: Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M., CHE dan Lishia Erza, MA
Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat kapasitas destinasi melalui ide-ide inovatif dan terukur yang diinisiasi oleh para pelaku lokal.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menyampaikan bahwa kegiatan Project Plan Pitching ini merupakan langkah strategis dalam membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan di kawasan Labuan Bajo, Pulau Flores dan NTT pada umumnya .
“Melalui FDLP, kita tidak hanya membangun kapasitas individu, tetapi juga menguatkan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Pitching ini adalah kesempatan bagi para peserta untuk melatih kepemimpinan, merancang proyek yang relevan dengan kebutuhan destinasi, biaya, serta mendapatkan masukan dari para pakar. Kami berharap ide-ide ini dapat berkembang menjadi program nyata yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat dan pariwisata berkelanjutan di NTT,” ujar Marhen.
Dengan adanya kegiatan Project Plan Pitching, BPOLBF terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat, pemerintah daerah, komunitas budaya, hingga lembaga keagamaan dalam perencanaan dan pengembangan destinasi pariwisata berkelanjutan.
--------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores
Author : Engel Vione
