BPOLBF Imbau Para Pelaku Parekraf di Labuan Bajo Utamakan Keamanan dan Keselamatan Berwisata

Created at 2024-02-07

Labuan Bajo, 07 Februari 2024 

Koordinasi dan kolaborasi lintas stakeholder diperlukan dalam rangka memperkuat mitigasi bencana kepariwisataan di Labuan Bajo. Hal tersebut disampaikan Frans Teguh, Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) di Labuan Bajo (Rabu, 7 Februari 2024). 

 

Sebagai satu dari 5 Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP), Labuan Bajo sendiri merupakan salah satu destinasi yang saat ini mengalami pergerakan wisatawan yang cukup signifikan. Tahun 2023 tercatat sebanyak 408,151 jumlah kunjungan wisatawan dari total 800,074 pergerakan kunjungan wisatawan di Labuan Bajo. 

 

Dari total pergerakan ini, Balai Taman Nasional Komodo (TNK) sendiri mencatat sebanyak 300.488 wisatawan melakukan kunjungan ke Taman Nasional Komodo sepanjang 2023. 

 

Dengan arus pergerakan wisatawan ke Labuan Bajo dan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) untuk melakukan aktivitas bahari, maka aktivitas kapal wisata di Kawasan Perairan TNK juga meningkat, sehingga jaminan keamanan dan keselamatan wisatawan saat melakukan perjalanan di perairan Labuan Bajo perlu menjadi perhatian khusus dan prioritas bagi otoritas setempat dan seluruh pemangku kepentingan. 

 

"Ada tiga hal yang harus kita cermati terkait dengan penanganan kegiatan berwisata yang berisiko tinggi yang juga harus dikelola dengan baik. Pertama adalah terkait informasi terpadu yang berkenaan dengan civitas manajemen, sehingga wisatawan tahu kemana mereka bisa memboking TA/TO yang resmi. Kedua terkait Safety dan Security yang sesuai standar keamanan kapal seperti tersedianya life vest jacket, tabung hydrance, sekoci, dan perlengkapan keamanan lainnya. Ketiga adalah kolaborasi terpadu, baik untuk memitigasi atau mengurangi risiko. Lalu jika misalnya kejadian yang tidak diinginkan itu terjadi, ada penanganan dan sejauh ini penanganan tersebut responnya sangat cepat" jelas Frans. 

 

Frans mengatakan, kasus kecelakaan kapal yang terus berulang di perairan Labuan Bajo seperti yang terjadi pada KLM Carpe Diem yang membawa dua wisatawan asing asal Kanada yang mengalami insiden kebakaran di sekitar perairan Pulau Siaba, Taman Nasional Komodo, pada Sabtu (3/2/2024) sore lalu menjadi perhatian serius yang membutuhkan perencanaan mitigasi kebencanaan yang diharapkan dapat meminimalisir kecelakaan di kawasan perairan. 

 

Lebih lanjut Frans menjelaskan, sebagai Satuan Kerja Kemenparekraf yang berkantor di Labuan Bajo, BPOLBF terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan lintas pemangku kepentingan, baik dengan otoritas setempat mulai dari Syahbandar, Basarnas, Polair, BTNK, Dispar, Lanal Labuan Bajo, Satpamobvit, dan instansi pemerintah lainnya maupun asosiasi kapal wisata yang selama ini siap sedia berkoordinasi dan berkolaborasi, serta merespon cepat segala kejadian darurat demi mengantisipasi agar musibah serupa tidak terjadi karena akan berdampak pada citra pariwisata Labuan Bajo. 

 

"Koordinasi lintas stakeholder ini merupakan bentuk kesiapan command center yang kami harapkan dapat meminimalisir potensi kebencanaan. Kami juga mengimbau para pelaku industri parekraf di Labuan Bajo termasuk BPOLBF sendiri untuk mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas keselamatan sesuai standar dan selalu mengecek kelaikan kapal sebelum berlayar, dan wajib mengurus clearance sebelum berlayar agar tetap berada dalam pemantauan otoritas pelabuhan" jelasnya. 

 

Demi keamanan dan kenyamanan wisatawan, kami mengingatkan kembali untuk para pelaku perjalanan wisata: 

1. Mencari referensi legalitas operasional travel agent, tour operator, kapal wisata yang terdaftar resmi. 

2. Melakukan cek dan recek terkait kondisi iklim yang tepat untuk berlibur ke pulau. 

3. Memastikan kondisi badan fit dan mampu beraktivitas dengan baik. Apabila ada keluhan, untuk segera melaporkan ke guide atau bisa mengecek kondisi di fasilitas kesehatan puskesmas maupun rumah sakit. Memberikan informasi riwayat kesehatan kepada operator wisata sehingga dapat diantisipasi perlakuan kesehatan khusus apabila diperlukan. 

4. Menyimpan nomor kontak darurat agar tau harus menghubungi siapa saat mengalami musibah selama dalam perjalanan atau dapat menghubungi layanan PPID BPOLBF di nomor whatsapp 081138794555.

 

---------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Semarak Labuan Bajo Waterfront Festival 2024, Tampilkan Keindahan Flores dan Budaya Lokal

  Labuan Bajo, 16 November 2024- Semarak Event Labuan Bajo Waterfront Festival (LBWF) yang diselenggarakan oleh Hotel Meruorah Labuan Bajo dan didukung oleh Badan P...

thumbnail

Senandung Dewi Labuan Bajo 2024: Pesona Kekayaan Budaya Desa Wisata Manggarai Barat

  Labuan Bajo, 10 November 2024-  Semarak Event Unggulan di Desa Wisata 2024 (Senandung Dewi) untuk pertama kalinya diselenggarakan di wilayah Floratama di de...

thumbnail

Senandung Dewi Labuan Bajo: Event Desa Wisata Sebagai Etalase Budaya Nusantara

  Labuan Bajo, 07 November 2024-  Dalam rangka mendorong pengembangan dan promosi desa wisata di Kabupaten Manggarai Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami