BPOLBF Lakukan Gerakan Wisata Bersih di Pantai Pede Labuan Bajo

Created at 2025-03-07

 

Labuan Bajo, 07 Maret 2025- 

Dalam rangka memperkuat program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melaksanakan Program Gerakan Wisata Bersih (GWB) di sekitar Pantai Pede, Desa Gorontalo, Labuan Bajo, Jumat (07/03/2025) pagi. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh staf BPOLBF bersama jajaran Direksi. 

Gerakan Wisata Bersih (GWB) sendiri adalah program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk menjaga kebersihan destinasi pariwisata. Gerakan Wisata Bersih yang merupakan bagian dari intensifikasi program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) diharapkan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat, wisatawan, dan pelaku usaha. 

Program ini bertujuan untuk menciptakan pariwisata yang bersih dan berkelanjutan. Selain itu, GWB juga merupakan salah satu program Quick Win dari Kementerian Pariwisata yang bertujuan meningkatkan kebersihan daya tarik wisata untuk kenyamanan dan kesehatan pengunjung. GWB muncul sebagai jawaban atas kebutuhan untuk meningkatkan kualitas destinasi pariwisata Indonesia. 

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh menyebut bahwa gerakan ini adalah upaya meningkatkan kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan, sehingga menciptakan rasa nyaman bagi tidak hanya bagi wisatawan yang datang berkunjung, tetapi juga bagi masyarakat. 

"Gerakan ini bukan hanya untuk menjaga kebersihan pantai, tetapi juga sebagai bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, baik oleh masyarakat maupun pengunjung. Kegiatan ini melibatkan seluruh staf BPOLBF yang turun langsung membersihkan area pantai dari sampah dan limbah yang dapat merusak ekosistem pesisir kita. Selain itu, gerakan ini juga bertujuan untuk menginspirasi para wisatawan dan komunitas lokal agar bersama-sama menjaga kebersihan tempat wisata yang kita cintai ini" jelas Frans. 

Total sampah yang dikumpulkan dalam kegiatan ini adalah 230 kg, terdiri dari sampah residu sebanyak 210 kg dan sampah daur ulang sebanyak 20 kg. Selanjutnya, jenis sampah daur ulang ini akan dikelola oleh tim Kole Project (salah satu komunitas Waste management di Labuan Bajo) untuk diproses menjadi bahan baku yang dapat digunakan kembali. Hal ini dilakukan agar tidak semua sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sementara itu, sampah residu diangkut menuju TPA Warloka.

 

 

------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

BPOLBF Selenggarakan Forum Komunikasi Kepala Daerah di Wilayah Koordinatif: Majukan Pariwisata Berkelanjutan di NTT

  Labuan Bajo, 25 Maret 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar Forum Komunikasi dan Kolaborasi Kepala Daerah di Wilayah Koordina...

thumbnail

Jetstar Rute Labuan Bajo - Singapura, Membuka Gerbang Asia, Eropa, dan Amerika ke Labuan Bajo

  Labuan Bajo,  24 Maret 2025-  “Kami sangat senang dapat menghubungkan Labuan Bajo langsung ke Singapura. Ini memungkinkan lebih banyak orang untu...

thumbnail

Optimalisasi PAD Melalui Kolaborasi Pengelolaan Berbagai Sektor Melalui Kepariwisataan

  Labuan Bajo, 21 Maret 2025-  Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mengadakan Rapat Koordinasi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Pemerint...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami