BTNK dan BPTNK PS Tandatangani MoU Pengelolaan Wisata Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat Kawasan TNK

Created at 2025-03-19

 

Labuan Bajo, 19 Maret 2025- 

Dalam rangka memperkuat kolaborasi aktif pengelolaan wisata berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di Taman Nasional Komodo (TNK), Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) dan Badan Peduli Taman Nasional Komodo dan Perairan Sekitarnya (BPTNK PS), menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman, di Ruang Florata Kantor BPOLBF, Selasa (18/03/2025). 

BPTNK PS sendiri merupakan organisasi non-profit yang berfokus pada pelestarian dan pengelolaan Taman Nasional Komodo di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Badan atau lembaga ini dibentuk di Labuan Bajo berdasarkan Surat Keputusan Bupati Manggarai Barat Nomor: 315/KEP/2024 tanggal 20 September 2024 tentang Penetapan Pengurus di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2024-2029. Pembentukan badan ini juga merupakan upaya untuk membantu pemerintah dalam menyikapi berbagai masalah serta merespon lebih cepat beragam isu dan dinamika yang berkembang di kawasan Taman Nasional Komodo. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sale Sodo mengungkapkan bahwa pembentukan BPTNK PS berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi TNK dan pembiayaan konservasi di BTNK yang sangat terbatas. 

"Ini berangkat dari keprihatinan kita terhadap kondisi TNK dan pembiayaan konservasi di BTNK yang sangat terbatas, sehingga perlu ada sebuah gerakan partisipatif yang melibatkan teman-teman stakeholder untuk terlibat dan membantu menyelesaikan beberapa persoalan mendasar di TNK." jelas Sekda Mabar tersebut. 

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Pater Marselinus Agot, SVD selaku Ketua Pelaksana Badan Peduli Taman Nasional Komodo & Perairan Sekitarnya dan Hendrikus Rani Siga selaku Kepala Balai Taman Nasional Komodo yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat yang bertanggung jawab atas konservasi Taman Nasional Komodo. 

Beberapa butir penting dalam MoU ini adalah, kedua belah pihak sepakat untuk bersama-sama mensinergikan kegiatan-kegiatan yang saling terkait dalam rangka pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo. 

Pater Marsel Agot, SVD, Ketua Pelaksana BPTNK PS menyampaikan bahwa pembangunan Taman Nasional Komodo adalah tanggung jawab bersama dan BPTNK PS dapat bertindak sebagai mediator dan inisiator dalam upaya konservasi. 

"Pembangunan Taman Nasional Komodo adalah tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah, LSM, masyarakat, dan sebagainya. Kita bahu membahu, mungkin porsinya berbeda-beda tetapi kita tidak boleh lepas tangan seolah-olah ini hanya tugas pemerintah. Kehadiran BPTNK PS ini memiliki beberapa fungsi, bisa menjadi mediator dan insiator khususnya dalam hal konservasi. Kita sebagai co creator harus bertanggung jawab untuk menjaga, melestarikan, dan melindungi apa yang sudah diciptakan oleh Allah" jelas Pater Marsel. 

Ia juga melanjutkan bahwa saat ini BPTNK PS tengah menyusun proposal untuk pengajuan pengadaan dan pemasangan Mooring Buoy di Padar Selatan serta pemberdayaan masyarakat di Desa Kerora kepada beberapa pihak terutama pihak swasta. 

Lebih lanjut, Hendrikus Rani Siga, Kepala Balai Taman Nasional Komodo menyampaikan, jika BPTNK PS ini mendapatkan dukungan publik yang cukup kuat, maka bisa mengambil peran seperti membantu TNK dalam menjalankan beberapa fungsi monitoring dan peran lainnya . 

"BTNK tidak dapat bekerja sendiri, namun membutuhkan dukungan publik untuk membantu pengelolaan Taman Nasional Komodo yang lebih efektif. Kita berharap kehadiran BPTNK PS ini jika nanti mendapatkan dukungan publik yang cukup kuat, bisa mengambil peran seperti membantu TNK untuk menjalankan fungsi pengamanan, patroli, monitoring, perbaikan infrastruktur, dan peran-peran lainnya" kata Hendrikus. 

Frans Teguh, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sekaligus Wakil Ketua I Dewan Pengarah BPTNK PS menyampaikan, MoU ini merupakan langkah penting dalam rangka sinergi antara kedua belah pihak untuk mengoptimalkan dan mengembangkan potensi pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo. 

"Dengan adanya kesepakatan ini, kami berharap bahwa kedua lembaga dapat bekerja sama dalam merancang dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling mendukung dan terintegrasi guna meningkatkan kualitas pariwisata di kawasan ini, sekaligus menjaga kelestarian alam dan budaya yang ada. BPOLBF sebagai lembaga yang memiliki tugas dalam pengembangan pariwisata di wilayah Labuan Bajo dan Flores siap untuk berkolaborasi demi tercapainya tujuan bersama, yaitu menciptakan pariwisata yang berkelanjutan, bertanggung jawab, dan memberi dampak positif bagi ekonomi lokal serta pelestarian lingkungan," tutup Frans. 

Semua pihak optimis bahwa kerja sama ini akan membawa dampak yang signifikan bagi perkembangan pariwisata di kawasan Taman Nasional Komodo, serta menjadikan destinasi ini sebagai salah satu tujuan wisata utama di dunia yang mengedepankan keberlanjutan dan konservasi alam.

 

 

--------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Sinergi untuk Pelestarian: BPOLBF dan BPTNK PS Gali Potensi dan Tantangan Dusun Kerora

  Labuan Bajo, 16 April 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Badan Peduli Taman Nasional Komodo dan Perairan Sekitarnya (BPTNK P...

thumbnail

Tingkatkan Kualitas Destinasi Pariwisata, KEMENPAR Gelar Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 12 April 2025 –  Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Injourney Tourism Development Corporat...

thumbnail

Harmoni Jazz dan Alam Timur: Suksesnya International Golo Mori Jazz 2025 di Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 12 April 2025-  Internasional Golo Mori Jazz 2025 (IGMJ) sukses diselenggarakan pada Sabtu, (12/04/2025) di kawasan Injourney Tourism Developme...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami