Bima, 22 Oktober 2020 - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) menggelar pelatihan "Packaging dan Aktivasi Online Market" sebagai upaya peningkatan kompetensi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Pelatihan digelar dengan melibatkan 50 pelaku UMKM dari dua Kecamatan di Bima yaitu Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu.
Direktur Utama BOPLF, Shana Fatina, dalam sambutannya di acara pelatihan yang digelar Rabu (22/10/2020), mengatakan, peningkatan kompetensi sumber daya manusia pelaku UMKM menjadi hal yang penting untuk terus dilakukan dalam upaya menghasilkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif yang memiliki nilai tambah dan daya saing.
"Materi pelatihan aktivasi online market menjadi hal yang penting pula untuk diketahui pelaku UMKM. Dengan memanfaatkan online market sebagai platform, akan meningkatkan peluang serta daya saing untuk memasarkan produk-produk UMKM asal Bima," kata Shana Fatina.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima Dahlan H. Muhammad, Camat Kecamatan Sape Kamaruddin, Thomas Gozali sebagai narasumber.
Shana menjelaskan, Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu masuk ke dalam zona koordinatif BOPLBF karena dua kecamatan tersebut masuk dalam wilayah Cagar Biosfer Komodo. Penetapan wilayah cagar biosfer bertujuan untuk memberikan dampak ekonomi. Penetapan ini diperkuat dengan diluncurkannya logo Cagar Biosfer pada 6 Oktober silam bertepatan dengan diselenggarakannya Forum Floratama.
“Logo dari cagar biosfer ini sendiri dapat kita manfaatkan menjadi nilai tambah khusus apabila disertakan pada kemasan produk yang dibuat oleh masyarakat di wilayah Cagar Biosfer Komodo, khususnya bagi masyarakat di Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu,” ujar Shana Fatina.
Shana pun menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat serta pemerintah daerah yang antusias mengikuti kegiatan ini.
“Kami akan terus berusaha mendatangkan wisatawan ke wilayah ini, namun kami berharap ketika wisatawan sudah masuk ke wilayah ini, sektor pariwisata khususnya SDM-nya sudah siap. Kami percaya bahwa masyarakat Sape mempunyai motivasi yang kuat dalam mengembangkan pariwisata daerah ini, dan BOPLBF akan terus mendukung hal tersebut untuk tidak hanya menjadi kelas nasional tapi juga kelas dunia,” ungkap Shana.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Dahlan H. Muhammad, berharap, melalui pelatihan ini diharapkan dapat memberi pemahaman bagi pelaku UMKM di Kabupaten Bima dalam berinovasi dan menjadikan produknya lebih baik lagi.
“Sehingga tidak hanya digunakan oleh masyarakat lokal Bima, tetapi juga digunakan masyarakat di luar Bima khususnya di wilayah kerja BOPLBF,” kata Dahlan.
Ia juga berharap untuk terus diadakannya pelatihan-pelatihan lanjutan sehingga masyarakat di Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu.
“Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada BOPLBF atas komitmen dan semangatnya untuk menjadikan Bima sebagai salah satu daerah tujuan wisata sejalan dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas,” kata Dahlan.