Dukung Kesiapan Normal Baru di Alor, BOPLBF Perkuat Protokol CHSE

Created at 2020-10-24
Alor, 24 Oktober 2020-
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) terus berupaya melakukan pemulihan sektor pariwisata melalui penguatan destinasi-destinasi wisata dengan menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (Cleanliness, Health, Safety, Environment/CHSE) secara disiplin.
Sejak dibuka kembali aktivitas pariwisata di berbagai destinasi wisata di Flores, Lembata, Alor, dan Bima, BOPLBF secara simultan melaksanakan aktivitas yang berdampak pada pemulihan sektor pariwisata melalui Gerakan BISA.
Gerakan BISA kali ini dilaksanakan di kawasan Pantai Mali, Desa Kabola Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor, Kamis (22/10), sebagai upaya mensosialisasikan tatanan normal baru melalui penerapan standar protokol CHSE di destinasi wisata dan sekaligus diharapkan menjadi trigger bagi masyarakat pelaku pariwisata di destinasi wisata di Alor untuk terus membenahi destinasi wisatanya dan mempersiapkan diri untuk menerima kunjungan wisatawan.
Dihadiri Wakil Bupati Kab. Alor Imran Duru, Sekda Kab. Alor Sony Alelang, Kepala Dinas Pariwisata Kab. Alor Ripka Jayati beserta jajarannya, Kepala Divisi aksesibilitas dan Infrastruktur BOPLBF Buyung Arif Nugroho, Kepala Divisi Komunikasi Publik BOPLBF Sisilia Jemana beserta jajaran BOPLBF, dan 100 peserta yang merupakan warga sekaligus pelaku wisata Pantai Mali.
Terpisah, Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina mengungkapkan dukungannya untuk masyarakat Alor. Bagi Shana, pariwisata Alor yang identik dengan wisata bahari dan potensi keindahan bawah lautnya harus senantiasa dijaga kebersihannya.
"Gerakan BISA kami harapkan diadaptasi menjadi gaya hidup masyarakat sehari-hari. Alor dengan potensi baharinya harus senantiasa terjaga kebersihannya terutama dari sampah plastik dan konsep Gerakan bisa ini sangat menunjang keberlangsungan lingkungan yang memang menjadi modal utama pariwisata Flores yang memang karakteristiknya adalah wisata alam", Shana menjelaskan.
Kepala Divisi Aksesibilitas dan Infrastruktur BOPLBF Buyung Arif Nugroho dalam sambutannya mewakili Direktur Utama BOPLBF menyampaikan, Gerakan BISA merupakan bentuk kegiatan padat karya yang berupaya memberdayakan masyarakat untuk melakukan revitalisasi destinasi wisata dengan memanfaatkan waktu di masa pandemi ini agar nantinya setelah berbenah, destinasi wisata siap menerima kunjungan wisatawan dengan kondisi yang sudah lebih baik.
"Di masa pandemi Covid ini kami berharap masyarakat tidak pasif, tetapi aktif berbenah dengan melakukan revitalisasi destinasi wisata. Dengan hadirnya 2 hotel besar di Alor menjadi indikator berkembangnya pariwisata Alor yang kami harapkan juga diiringi dengan makin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Alor, terutama Alor dikenal dengan wisata selamnya, sehingga Gerakan BISA ini bukan hanya untuk di darat saja, tetapi juga di laut", kata Buyung.
Sementara itu, Wakil Bupati Kab. Alor Imran Duru dalam sambutannya saat membuka Gerakan BISA mengungkapkan, pemerintah saat ini terus berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi rakyat selama masa pandemi berlangsung dengan upaya pemulihan salah satunya pemulihan sektor pariwisata. Menurutnya, Gerakan BISA merupakan salah satu upaya kontinyu untuk membangun mental para pelaku pariwisata dan menjadi penentu wisatawan untuk datang berkunjung.
"Pemda Alor mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada BOPLBF. Kami berharap gerakan BISA ini menambah khasanah masyarakat bagaimana menjaga dan mengembangkan pariwisata daerah", ungkap Imran.
Imran juga menegaskan, Gerakan BISA merupakan bentuk edukasi yang sangat penting bagi masyarakat. Pendekatan persuasif melalui Gerakan BISA ia harapkan dapat menggerakan masyarakat untuk terus berupaya mengelola pariwisata berbasis masyarakat.
Melalui kegiatan ini juga secara simbolis diserahkan beberapa peralatan pendukung untuk kelancaran penerapan normal baru pada destinasi wisata seperti alat Thermo Gun, pembagian masker, serta alat – alat kerja lainnya.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut BOPLBF secara simbolis juga menyerahkan buku panduan penerapan protokol kesehatan CHSE-Cleanliness, Health, Safety, Environment kepada Dinas Pariwisata Kab. Alor. Buku panduan CHSE tersebut berisi SOP penerapan protokol kesehatan yang telah dituangkan dalam handbook yang disusun Kemenparekraf/Baparekraf dan merupakan turunan dari protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) 382/2020.
Buyung menegaskan pentingnya penerapan konsep CHSE dengan benar dan disiplin sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) di hotel, restoran, destinasi wisata, termasuk protokol CHSE selam (masih dalam proses penyusunan) yang dinilai dapat meningkatkan kepercayaan kembali wisatawan yang ingin berkunjung ke sebuah destinasi wisata.
thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami