Evaluasi Kepariwisataan Labuan Bajo Flores: Harapan dan Optimisme Pengembangan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

Created at 2024-12-31
 
Labuan Bajo, 31 Desember 2024 –
Dalam memastikan keberlanjutan dan kualitas industri pariwisata Labuan Bajo, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyelenggarakan Forum Bincang Akhir Tahun tentang Evaluasi Kepariwisataan Labuan Bajo Tahun 2024.
Forum ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan dan pencapaian sektor pariwisata Labuan Bajo sepanjang tahun, meningkatkan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat setempat, serta mengidentifikasi peluang dan tantangan yang perlu diatasi dalam pengembangan Labuan Bajo ke depannya. Selain itu, forum ini juga bertujuan untuk menyusun strategi kolaboratif dalam mendukung keberlanjutan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat lokal, serta meningkatkan komitmen bersama untuk menjaga keunikan dan daya tarik Labuan Bajo sebagai destinasi wisata unggulan.
 
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF, menyampaikan pentingnya wawasan tentang pariwisata konservasi guna mengurangi penumpukan wisatawan di suatu destinasi dan mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.
"Kita harus benar-benar membedakan antara pariwisata di kawasan konservasi. Saya khawatir, wisata di Taman Nasional Komodo dapat berubah menjadi pariwisata mass tourism. Oleh karena itu, penting untuk memastikan adanya distribusi wisatawan yang merata, tidak hanya terkonsentrasi di satu kawasan Taman Nasional, tetapi juga untuk menyalurkan ke alternatif lainnya di wisata daratan. Dengan demikian, bagi teman-teman di industri pariwisata, sangat penting untuk memberikan pengalaman konservasi kepada wisatawan, sehingga tidak hanya sekadar berfoto, tetapi juga merasakan pengalaman tentang konservasi. Dengan langkah ini, harapannya pariwisata kita di masa depan akan menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan," kata Frans.
Dalam kesempatan yang sama, Jefri Buana, perwakilan dari Asosiasi Speedboat (Asset) Labuan Bajo sekaligus salah satu stakeholder yang menerima piagam penghargaan atas kontribusi dan kerjasama dengan BPOLBF selama tahun 2024, mengusulkan agar pada tahun 2025 disediakan fasilitas pemadam kebakaran laut untuk mempercepat penanganan kecelakaan.
"Di Labuan Bajo, terdapat banyak kapal dan speedboat dengan potensi kecelakaan dan kebakaran yang cukup tinggi. Oleh karena itu, kami mengusulkan agar disiapkan satu unit pemadam kebakaran khusus untuk wilayah laut. Dengan adanya pemadam kebakaran besar, baik disiapkan oleh kami, pemerintah daerah, maupun pihak terkait, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan mencegah terjadinya kecelakaan atau kebakaran di laut," ujar Jefri.
Forum ini juga menjadi wadah bagi para stakeholder untuk menyampaikan masukan konstruktif terkait tantangan yang ada, serta mengidentifikasi peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata global yang tetap menjaga nilai-nilai lokal.
 
Chrispin Mesima, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Manggarai Barat, sebagai mitra yang menerima piagam penghargaan atas kontribusinya dengan BPOLBF, menyampaikan bahwa kedepannya akan fokus pada penguatan pariwisata daratan dan kerjasama antar stakeholder untuk mengembangkan pariwisata di Manggarai Barat.
"Untuk tahun mendatang, fokus utama kita adalah penguatan pariwisata daratan. Jika ada pembatasan tertentu di laut, wisata daratan dapat menjadi alternatif yang menarik untuk dikunjungi dan dapat menambah panjangnya masa tinggal wisatawan. Namun, hal ini perlu dilakukan bersama-sama dalam jangka panjang, dan kita harus terus berbenah untuk membangun pariwisata di Manggarai Barat. Kerjasama antar pihak atau stakeholder diharapkan dapat terus berlanjut di tahun 2025," tutup Chrispin.
Forum ini dilaksanakan pada hari Senin, 30 Desember 2024, dan dihadiri oleh Kapolres Manggarai Barat, Kejaksaan Negeri Labuan Bajo, Komandan Distrik Militer 1612 Manggarai, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Labuan Bajo, Komandan Pos AU Labuan Bajo, Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Manggarai Barat, Balai Taman Nasional Komodo, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Labuan Bajo, Imigrasi Kelas II Labuan Bajo, Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Komodo, BKSDA NTT, GAHAWISRI, DOCK, dan ASSET.
-------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores
thumbnail

Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor, BPOLBF Kembali Gelar Forum Stakeholder Pariwisata Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 18 Juni 2025-  Dalam rangka memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan dan pengembangan destinasi pariwisata Labuan Bajo...

thumbnail

JELAJAH GASTRONOMI LOKAL NTT; Potensi Gastronomi NTT Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

  Labuan Bajo, 16 Juni 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus mendorong pengembangan sektor pariwisata yang berbasis pada potensi lo...

thumbnail

Exclusive Post-Tour Experience, Peserta BBTF Lakukan Green Action di Parapuar

  Labuan Bajo, 14 Juni 2025 -  Para Buyers (pembeli) dalam Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 tiba di Labuan Bajo pada Sabtu, (14/06/2025) pagi. Kedata...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami