Labuan Bajo, 06 Agustus 2024-
Salah satu event religi Katolik yakni Festival Golo Koe dari Nusa Tenggara Timur yang juga masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) akan kembali dilaksanakan. Penyelenggaraan Festival ini tepatnya akan berlangsung selama 6 hari, sejak 10 hingga 15 Agustus 2024 mendatang.
KEN sendiri merupakan kumpulan event-event berkualitas dari 34 Provinsi di Indonesia yang merupakan event kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Daerah melalui penyelenggaraan event berkualitas yang bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif, meningkatkan kunjungan wisatawan, pemberdayaan potensi lokal, serta memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Melaku event-event yang masuk dalam KEN ini, pemerintah berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat serta dapat menunjang promosi pariwisata dan ekonomi kreatif ke pasar yang lebih luas.
Berbagai promosi dan penyebaran informasi tentang festival Golo Koe semakin masif diadakan, pada Selasa (06/08/2024) pagi misalnya, Radio Republik Indonesia (RRI) Labuan Bajo melakukan dialog interaktif secara Live di Studio RRI Labuan Bajo dengan tema "Merayakan Spiritualitas di Festival Golo Koe Labuan Bajo 2024". Dialog interaktif ini dihadiri langsung oleh, Frans Teguh selaku Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Hilarius Madin, selaku Ketua Umum Festival Golo Koe 2024.
Pada dialog interaktif ini, Frans Teguh menyampaikan bahwa salah satu poin penting dari festival ini adalah bahwa Festival Golo Koe masuk dalam Karsima Event Nusantara (KEN), sehingga amplifikasi dari event ini, secara intensif dapat didorong secara lebih luas baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Hal yang paling penting adalah Festival Golo Koe sudah masuk dalam skema Karsima Event Nusantara, sehingga amplifikasi dari kegiatan ini, secara intensif kita dorong secara nasional dan internasional. Yang juga menjadi sangat penting bagi kita adalah event ini bisa memberikan dampak, baik secara ekonomi, sosial, budaya, maupun spiritual. Festival Golo Koe ini lebih merupakan manifestasi atau ungkapan dari kehadiran nilai spiritualitas yang menjadi keyakinan masyarakat di Keuskupan Ruteng secara keseluruhan. Flores dengan mayoritas masyarakat Kristiani khususnya Katolik, bisa mempersembahkan Festival ini sebagai bagian dari cara kita untuk menarik pengunjung atau wisatawan serta para peziarah untuk datang ke Labuan Bajo," jelas Frans
Frans juga menambahkan bahwa BPOLBF bersama Panitia juga terus berkoordinasi untuk mewujudukan Green Event dalam Penyelenggaraan Festival Golo Koe melalui perhitungan Carbon Offsetting. Tujuan kolaborasi ini adalah untuk mewujudkan skema Net Zero Emission atau Emisi Nol Bersih pada Festival Golo Koe yang mengacu pada situasi di mana jumlah jejak karbon yang bersumber dari aktivitas manusia tidak melebihi jumlah emisi yang dapat bumi serap.
"Selain dukungan melalui kanal media BPOLBF dan Kemenparekraf, BPOLBF bersama Panitia juga terus berkoordinasi untuk mewujudukan Green Event dalam penyelenggaraan Festival Golo Koe melalui perhitungan Carbon Offsetting. Kita ingin festival ini dapat kita hitung emisi karbonnya. Tujuan kolaborasi ini adalah untuk mewujudkan skema Net Zero Emission atau Emisi Nol Bersih pada Festival Golo Koe yang mengacu pada situasi di mana jumlah jejak karbon yang bersumber dari aktivitas manusia tidak melebihi jumlah emisi yang dapat bumi serap. Seberapa besar karbon yang dikeluarkan, kita kompensasikan dengan gerakan yang sudah dilakukan oleh berbagai komunitas dan keuskupan yaitu dengan penanaman pohon. Festival yang mewujudkan Green Event ini juga cara dan upaya kita untuk mendorong pariwisata yang lebih bertanggung jawab, berkualitas, dan berkelanjutan,” jelas Frans.
Puncak dari Festival Golo Koe ini diadakan pada 10 hingga 15 Agustus 2024 nanti, namun rangkaian prosesi religi telah dimulai sejak tanggal 1 Agustus 2024 lalu di kompleks Gereja Tua Rekas dan akan berakhir di Gereja Stasi Stella Maris Labuan Bajo pada 9 Agustus 2024 mendatang. Hari ini, Selasa (6/08/2024), sedang berlangsung perarakan menuju Stasi Sok Rutung.
Dalam kesempatan yang sama, Hilarius Madin selaku Ketua umum Festival Golo Koe 2024 menyampaikan bahwa Festival Golo Koe tahun 2024 yang sudah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) ini diharapkan dapat lebih menggema ke seluruh Nusantara dengan motto 3B yaitu Berpartisipasi, Berbudaya, dan Berkelanjutan.
"Festival Golo Koe tahun ini sudah masuk dalam Kharisma Event Nusantara, pastinya festival ini sudah menggema ke seluruh nusantara, dengan motto 3B, Pertama Berpartisipasi berarti melibatkan dan mensejahterakan masyarakat lokal. Kedua, Berbudaya berarti pariwisata yang berakar dan bertumbuh dalam keunikan dan kekayaan kultural lokal dan spiritualitas kristiani yang inklusif. Ketiga, Berkelanjutan berarti pariwisata yang merawat dan melestarikan alam ciptaan,” ungkap Hilarius.
Hilarius juga menambahkan bahwa Festival Golo Koe membuka ruang untuk semua orang, tidak hanya masyarakat beragama Katolik. Ia menyampaikan rangkaian kegiatan Festival Golo Koe akan diikuti oleh peserta tetap yaitu 1.000 orang yang terdiri dari paroki-paroki, komunitas biara, dan lembaga pendidikan.
“Festival Golo Koe tidak hanya melibatkan umat Katolik saja tetapi festival ini membuka ruang untuk semua orang. Kami juga berharap dengan Festival Golo Koe ini bisa mempersatukan dan mempertemukan semua generasi senusantara di Labuan Bajo. Rangkaian kegiatan Festival Golo Koe akan diikuti oleh peserta tetap 1.000 orang dan partisipasi dari bebagai elemen masyarakat dari paroki-paroki, komunitas biara dan lembaga pendidikan se-Keuskupan Ruteng,” tambah Hilarius.
Pekan Puncak Festival Golo Koe akan diawali dengan pembukaan pameran dan pentas seni pada tanggal 10 Agustus 2024, Pukul 17.00 WITA (jam 5 sore) di Kawasan Marina, Waterfront Labuan Bajo. Kemudian warna kultural-spiritual akan dibalut dalam karnaval budaya Bunda Maria Assumpta Nusantara pada tanggal 12 Agustus 2024, Pukul 16.00 WITA. Dalam karnaval ini akan disajikan pagelaran keunikan dan kekayaan budaya Manggarai, Flores dan Nusantara dari Puncak Waringin menuju Pelabuhan Marina. Karnaval budaya ini berpuncak pada tari kolosal Bunda Maria Assumpta Nusantara. Prosesi Laut dan Darat Bunda Maria Assumpta Nusantara pada tanggal 14 Agustus 2024 dan Misa Agung Maria Assumpta pada tanggal 15 Agustus 2024 di Waterfront Labuan Bajo. Berbagai update agenda dalam event ini dapat dilihat melaui akun instagram @golokoe_fest dan @karismaeventnusantara.
Perhelatan akbar religi ini juga akan diisi dengan pameran dari sekitar kurang lebih 160 UMKM dan pentas seni dari aneka komunitas etnik-kultural dari wilayah Flores dan Nusantara diresapi dan diwarnai oleh spirit ramah lingkungan. Secara khusus dalam fokus ekologis ini, panitia akan menyelenggarakan kegiatan penghijauan di sekitar Labuan Bajo dan pedagogi ekologis bagi generasi muda.
---------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores