Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

Created at 2024-10-17

 

Labuan Bajo, 17 Oktober 2024- 

Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu festival di Provinsi NTT yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 dan digelar selama 4 hari yaitu 16 - 19  Oktober 2024 dan berpusat di Lewoleba, Kabupaten Lembata dengan melibatkan tiga kabupaten dalam rumpun Lamaholot, yakni Lembata, Flores Timur dan Alor. 

KEN sendiri telah memasuki tahun keempat untuk menjadikan event sebagai daya tarik utama pariwisata Indonesia di kancah dunia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) percaya bahwa penyelenggaraan event berkualitas dapat menjadi media promosi dan penggerak pariwisata yang memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Hal ini dapat dicerminkan oleh pencapaian KEN 2023 yang telah menggerakkan hingga 7,3 juta wisatawan, pemberdayaan puluhan ribu pekerja dan UMKM lokal, serta mencetak perputaran ekonomi mencapai 12,38 triliun Rupiah. KEN 2024 kembali menghadirkan 110 event unggulan yang telah dikurasi secara ketat dari 38 provinsi di Indonesia. 

Hari pertama penyelenggaraan event ini (Rabu, 16/10/2024) dibuka dengan Karnaval Budaya yang diikuti setiap kecamatan, mulai para pelajar SMP dan SMA, hingga dinas dan instansi di Kabupaten Lembata. Para peserta Karnaval mengenakan pakaian adat Lamaholot dilengkapi dengan musik dan tarian. Para peserta Karnaval Budaya ini memulai titik start di Taman Kota Lewoleba dan berakhir di venue utama Festival Lamaholot yakni di area Harnus Lewoleba. Selain karnaval budaya, beberapa hari ke depan, festival ini juga akan dihiasi oleh berbagai mata acara seperti Pameran UMKM, Kolosal Sole Oha & Lego-Lego, Lomba Pintal Benang, Permainan Rakyat, Penanamam Mangrove, Pelepasan Terumbu Karang Buatan, Pentas Budaya, Sarasehan, dan Land Tour. 

Titik Lestari, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang hadir mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menyampaikan, Festival Lamaholot merupakan potensi pariwisata yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produk mereka.  

"Terus tingkatkan kreativitasnya, ciptakan event-event seperti ini sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri  bagi wisatawan. Terima kasih juga untuk semua pihak yang telah berkolaborasi dalam event ini sehingga memiliki daya pikat dan daya tarik dan mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat" ajak Titik. 

Ia juga mengajak agar para wisatawan yang hadir, tamu undangan, serta para peserta karnaval untuk turut mengunjungi dan berbelanja di both-both UMKM yang berada di lokasi event, sehingga dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi UMKMyang terlibat dalam event. 

Sementara itu, Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Staf Ahli Bupati, Donatus Boli mengatakan, Festival Lamaholot adalah momentum meneguhkan kembali nilai-nilai luhur budaya Lamaholot. 

"Semoga festival ini menjadi momentum membangkitkan spirit persatuan dan kesatuan kita semua sebagai saudara serumpun untuk sama-sama membangun dan menjaga tanah ini" ujarnya. 

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh mengungkapkan, gelaran Festival Lamaholot di Kabupaten Lembata yang merupakan salah satu wilayah koordinatif Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) diharapkan dapat menjadi wadah untuk merayakan kekayaan budaya Lamaholot dari generasi ke generasi. 

_"Festival ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan wadah untuk merayakan kekayaan budaya Lamaholot yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Festival ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ikatan sosial dan rasa persaudaraan antar masyarakat.

Dalam setiap acara, kita diingatkan akan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya kita, serta pentingnya menjaga dan melestarikannya agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang."_ ujar Frans. 

Sebagai salah satu Kabupaten yang masuk dalam wilayah kerja BPOLBF, Lembata juga memiki potensi wisata alam dan budaya yang mengagumkan seperti Pantai Bour/Pantai Waijarang, Bukit Doa Watomiten, Panorama Bukit Cinta Wolor Pass, Bukit Susu, Penyu di Pantai Penyu Loang, Mangrove Pantai Mutiara Waijarang, Pantai Tanjung Tuak Kolipadan dan Penangkapan Ikan Paus secara tradisional Desa Lamalera (Lamalera Whale Catching) yang biasa diadakan di antara bulan Mei hingga November.

 

---------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami