Floratama Learning Center Modul 4, Pengembangan Produk Pariwisata Minat Khusus

Created at 2024-03-22

Labuan Bajo, 22 Maret 2024- 

Memasuki modul keempat program Floratama Learning Center: Tourism & Hospitality Knowledge Management Class (THKMC) yang diselenggarakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menghadirkan Henky Hermantoro, Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta sebagai pemateri. 

 

Mengulas Pengembangan Produk Pariwisata Minat Khusus, Henky menjelaskan tentang jenis produk wisata yang menurutnya adalah segala sesuatu yang dikonsumsi atau digunakan wisatawan selama tinggal di destinasi termasuk dengan berbagai pengalaman dan memori yang diperolehnya. 

 

"Visitor mengonsumsi produk pariwisata selama tinggal di destinasi. Produk pariwisata itu sendiri adalah total dari memory and experience yang dialami wisatawan. Produk ini juga hadir dalam berbagai tema seperti bahari, wellness dan sebagainya dan saat produk ini bersifat komersial maka itu disebut sebagai paket wisata" jelas Henky. 

 

Selanjutnya, terkait dengan produk wisata minat khusus ia menyampaikan bahwa produk wisata jenis ini adalah produk yang disiapkan bagi wisatawan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan atas sumber daya yang dikunjungi. Dalam pengembangan produk wisata minat khusus ini, perlu ada penyiapan perhitungan batas kapasitas lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi setempat karena menurutnya pariwisata yang berkualitas terletak pada pengalaman dan pengetahuan untuk keberlanjutan. 

 

"Produk pariwisata minat khusus erat kaitannya dengan pariwisata berkualitas karena menitikberatkan pada pengalaman dan pengetahuan untuk keberlanjutan. Dalam pengembangan produknya pun, perlu ada penyiapan perhitungan batas kapasitas lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi. Beberapa strategi dalam penciptaan produk wisata antara lain dengan menjaga daya saing produk, meningkatkan market share, pengayaan produk, dan memperbarui produk" lanjut Henky yang saat itu bergabung secara daring. 

 

Plt Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh menyampaikan bahwa dalam pengembangan produk wisata minat khusus memang diperlukan beberapa strategi dan persiapan yang khusus dan matang karena harus memikirkan carrying capacity sehingga keberlanjutan dari lingkungan baik alam, sosial, ekonomi, dan budaya di destinasi tersebut juga tetap terjaga. 

 

"Pengembangan produk wisata minat khusus memang sangat memerlukan strategi dan persiapan yang matang dan teliti karena harus memikirkan daya dukung dan daya tampung dari destinasi itu sendiri. Hal ini perlu kita lakukan guna menjamin keberlanjutan baik dari segi lingkungan alam, sosial, ekonomi, maupun budaya di destinasi itu sendiri. Roh dari pengembangan wisata minat khusus ini adalah quality tourism itu sendiri" jelas Frans yang juga merupakan Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Konservasi dan Pariwisata Berkelanjutan. 

 

Ke depan masih akan ada 10 Modul lagi yang akan dipelajari setiap hari Jumat dengan menghadirkan pembicara profesional dari bidangnya. Update dari Program Floratama Learning Center ini dapat dilihat pada Instagram @bpolbf atau Facebook BOP Labuan Bajo Flores. 

 

 

------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

 

thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami