Labuan Bajo, 30 Desember 2024-
Dalam rangka mengevaluasi perkembangan dan pencapaian sektor pariwisata Labuan Bajo sepanjang tahun 2024, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyelenggarakan forum Bincang Akhir Tahun tentang Evaluasi Kepariwisataan Labuan Bajo Tahun 2024, di Kantor BPOLBF pada hari Senin, (30/12/2024) sore.
Forum ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat setempat. Mengidentifikasi peluang dan tantangan yang perlu diatasi untuk pengembangan Labuan Bajo di tahun mendatang, juga sebagai strategi kolaboratif dalam rangka mendukung keberlanjutan pariwisata dan kesejahteraan Masyarakat lokal. Serta meningkatkan komitmen bersama dalam menjaga keunikan dan daya tarik Labuan Bajo sebagai destinasi wisata unggulan.

Pada sambutan pembuka sekaligus membuka seluruh rangkaian kegiatan Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF mengapresiasi kerjasama seluruh pihak sepanjang tahun 2024. Ia menjelaskan forum ini memberi kesempatan untuk merayakan capaian, membahas tantangan, dan memberikan usulan demi meningkatkan kualitas destinasi Labuan Bajo, khususnya untuk kenyamanan wisatawan selama rangkaian Nataru.
"Dengan forum ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi sepanjang tahun 2024 ini. Kami menyadari bahwa segala sesuatu tidak dapat berjalan sendiri-sendiri; kita perlu bekerjasama dan berkolaborasi. Dengan semangat tersebut, saya kira hari ini kita bisa mempresentasikan apa yang sudah menjadi capaian kita bersama, serta mendiskusikan kendala atau permasalahan yang terjadi, untuk kemudian kita saling berbagi usulan. Bagi kami di BPOLBF, kami menyadari bahwa konsumen utama kita adalah wisatawan mereka yang datang ke Labuan Bajo dan Flores. Meskipun mereka tidak selalu tahu siapa yang mengelola destinasi ini, mereka datang untuk menikmati berbagai spot wisata yang ada. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bersatu, kuat, dan solid dalam menjaga kualitas layanan dan keamanan para pengunjung, terutama selama rangkaian libur Nataru ini." ucap Frans
Lebih lanjut Frans menerangkan bahwa secara keseluruhan, Labuan Bajo telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam sektor pariwisata. Meski ada tantangan yang harus dihadapi, seperti pengelolaan data dan infrastruktur, kami tetap berkomitmen untuk bekerja bersama-sama untuk menjaga kualitas destinasi ini. Kami berharap, dengan adanya kolaborasi yang kuat antar semua pihak, Labuan Bajo dapat terus berkembang menjadi destinasi wisata kelas dunia yang aman, nyaman, dan menawarkan pengalaman autentik bagi setiap wisatawan.
Dalam forum ini, adanya sesi penyerahan plakat penghargaan kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dengan BPOLBF sepanjang tahun 2024 ini, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo.Diantaranya adalah Bupati Manggarai Barat, Uskup Keuskupan Labuan Bajo, Kapolres Manggarai Barat,Ketua Pengadilan Negeri Labuan Bajo, Kejaksaan Negeri Labuan Bajo, Komandan Distrik Militer 1612 Manggarai, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Labuan Bajo, Komandan Pos AU Labuan Bajo, Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Manggarai Barat, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan UMKM Manggarai Barat, Balai Taman Nasional Komodo, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Labuan Bajo, Kantor Imigrasi Kelas II Labuan Bajo, Satker Bina Marga PUPR, Satker Cipta Karya PUPR, ATR/ BPN Manggarai Barat,Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Komodo, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Manggarai Barat, Desa Golo Bilas, Desa Batu Cermin, ASITA, GAHAWISRI, JANGKAR, DOCK , PHRI, AWSTAR, HPI dan KADIN Manggarai Barat.
Senada dengan itu Ceppy Triono, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo dalam sesi diskusi mengatakan perlu memperkuat kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama demi keberlanjutan pariwisata di Labuan Bajo.
"Saya sangat senang bisa diundang di sini karena ini berkaitan dengan gathering society yang fokus pada kepariwisataan. Dengan itu harapannya di tahun depan, bagaimana kita dapat mengubah pola pikir dan paradigma yang ada di masyarakat menjadi lebih konsisten.Kita harus memiliki kesamaan tujuan. Hari ini juga kita semua hadir dari berbagai unsur diundang untuk menyatukan tujuan dan upaya kita, meskipun dengan tupoksi yang berbeda-beda, tetapi dengan tujuan yang sama. Misalnya, di bandara, saya memperkenalkan slogan Tabe, yang artinya tertib, aman, berkesan, dan etis. Semua pihak yang hadir di bandara saya harus mengikuti prinsip Tabe. Oleh karena itu, saya mengajak semua orang untuk bersama-sama mewujudkannya, dan sekarang Bandara saya menjadi salah satu bandara terbersih di Indonesia. Hal ini harapannya bisa menjadi cermin kepariwisataan di Labuan Bajo." kata Ceppy
Sementara itu Chrispin Mesima, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Manggarai Barat menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin untuk mendiversifikasi wisata Labuan Bajo, sehingga semakin banyak pilihan destinasi yang tersedia.
"Kami mengucapkan limpah terima kasih atas kerjasama luar biasa yang telah terjalin. Meskipun banyak kendala, kita semua memiliki tekad yang sama untuk membangun Labuan Bajo yang berkualitas dan berkelanjutan. Kerjasama ini diharapkan terus berlanjut di tahun 2025. Fokus utama kita adalah penguatan pariwisata di daratan. Dimana jika ada pembatasan tertentu di laut, wisata di daratan dapat menjadi alternatif yang menarik untuk dikunjungi dan menambah length of stay wisatawan. Namun, hal ini perlu dilakukan bersama-sama dalam jangka panjang, dan kita harus terus berbenah untuk membangun pariwisata di Manggarai Barat." ungkap Chrispin.
Penutup Budi Widjaja, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) Labuan Bajo akan mendorong wisata darat (land trip). Untuk itu, dimohon data mengenai potensi wisata darat yang ada di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Yang nantinya sebagai asosiasi Gahawiseri akan berupaya membantu sebagai tim survei atau membantu memasarkan dan mempromosikan, dengan mengirimkan fotografer dan pihak terkait lainnya.Dengan tujuan untuk mengurangi tekanan di Taman Nasional dengan mengalihkan sebagian wisatawan ke destinasi darat.
-------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores