Gagasan Pariwisata Holistik Manggarai, Jalan Merawat Budaya dan Religi

Created at 2022-01-05
Ruteng, 05 Januari 2022– Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) hadir sebagai narasumber dalam Sidang Pastoral Post Natal Keuskupan Ruteng yang diselenggarakan di Aula Rumah Retreat Bunda Karmel Wae Lengkas, Ruteng, Manggarai (05/01/2022).
Sidang Pastoral yang berlangsung pada tanggal 05 Januari ini juga menghadirkan narasumber lain yakni Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit; Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi; dan Sekda Manggarai Timur, Bonifasius Hasundungan. Pada kesempatan ini, keempat narasumber ini berbagi dan berdiskusi tentang kebijakan dan program kepariwisataan dari tiga Kabupaten di Manggarai Raya (Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat) dan program BPOLBF sebagai akselerator pembangunan pariwisata di Labuan Bajo Flores. Diskusi ini juga diagendakan karena tahun ini dinobatkan sebagai Tahun Pastoral Pariwisata Holistik 2022 dengan tema “Berpartisipasi, Berbudaya, dan Berkelanjutan” oleh Keuskupan Ruteng.
Tema ini sengaja diangkat karena pariwisata holistik meliputi pelbagai aspek yang mendukung kesejahteraan manusia dan terintegrasi dengan keutuhan ciptaan (manusia dan alam). Hal ini senada dengan pernyataan yang disampaikan Uskup Ruteng, Siprianus Hormat. Uskup Ruteng mengatakan bahwa dalam Pariwisata Holistik, kesejahteraan adalah salah satu poin penting.
"Kesejahteraan yang diangkat dalam pariwisata tidak hanya menyasar pada satu aspek tetapi kesejahteraan holistik atau menyeluruh untuk masyarakat"' jelas Uskup Ruteng.
Uskup juga menambahkan bahwa kesejahteraan, persaudaraan, nilai-nilai budaya, dan perdamaian adalah nilai dalam Gereja yang pasti juga menjadi mandat dan fokus pemerintah, baik di pusat maupun daerah dalam pengembangan pariwisata.
Sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, BPOLBF juga sangat mengapresiasi diangkatnya tema kepariwisataan ini sebagai tema pastoral tahun 2022.
"Kami merasa sangat terhormat tahun ini dijadikan tahun Pariwisata Holistik oleh Keuskupan Ruteng. Ini adalah langkah yang sangat baik bagi Manggarai Raya dalam mengambil peluang saat momentum pengembangan pariwisata Labuan Bajo Flores" Ujar Shana.
Shana juga melanjutkan bahwa pembangunan pariwisata saat ini tidak saja fokus ke destinasinya tetapi juga masyarakatnya sehingga nantinya masyarakat juga menerima manfaat dari pengembangan pariwisata ini
Menurutnya, salah satu cara agar masyarakat secara aktif turut berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata adalah dengan menjadikan pariwisata sebagai jiwa dari Manggarai Raya.
"Pada kesempatan ini kami mohon bantuan Yang Mulia Bapa Uskup, Romo, dan Pater untuk kita bersama-sama mengajak masyarakat Manggarai Raya untuk membangun mindset baru bahwa berwisata dan jalan-jalan itu penting sehingga sejak dini seseorang itu sudah menjadikan pariwisata sebagai bagian dari kehidupan mereka" pungkasnya.
Pada kesempatan berikutnya, Bupati Manggarai, Hery Nabit juga menekankan beberapa poin penting tentang budaya dan religi dalam kaitannya dengan wisata. Menurutnya, pariwisata, budaya, dan religi adalah hal yang bisa berjalan beriringan dan pariwisata adalah kendaraan dalam menjaga semangat dalam budaya dan religi.
"Dengan adanya pariwisata, pelestarian budaya Manggarai bisa menjadikan pariwisata sebagai kendaraan dan karena brand wisata kita adalah wisata religi dan budaya, maka ini adalah momentum untuk mempertahankan semangat dengan cara baru yaitu melalui pariwisata" jelas Hery.
Senada, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mengatakan bahwa agar pariwisata ini bisa menjadi kendaraan dan bisa terasa secara lebih menyeluruh ke Manggarai Raya, maka perlu ada penguatan konektifitas baik dari segi infrastruktur maupun kolaborasi promosi pariwisata.
"Jika konektifitas terjadi maka dampaknya bisa dirasakan Manggarai Raya. Jika wisatawan datang lewat Labuan, kami akan beritahu bahwa ada destianasi dan produk wisata lain di Manggarai dan Manggarai Timur, begitupun sebaliknya" tegasnya.
Dukungan pengembangan pariwisata ini juga disampaikan Sekda Manggarai Timur, Bonifasius Hasundungan, ia mengatakan bahwa Pemda Manggarai Timur selalu mendukung perkembangan pariwisata di Labuan Bajo dan berharap kolaborasi lintas Kabupaten terus dilakukan sehingga sebagai satu kesatuan yaitu Manggarai Raya bisa menjadi satu destinasi.
Dalam kegiatan ini, Bupati Manggarai, Manggarai Barat, dan Sekda Manggarai Timur juga mengungkapkan bahwa kebijakan pariwisata yang sudah masuk dalam visi dan misi 5 tahun ke depan juga memasukan nilai-nilai partisipasi masyarakat, tetap menjunjung tinggi budaya, dan berkelanjutan dengan memperhatikan lingkungan dan hal ini tentu senada dengan pariwisata holistik yang digagas Keuskupan Rutdng. Di sisi lain BPOLBF juga selalu mengkampanyekan dan mengutamakan pariwisata berkelanjutan dan inklusif dalam setiap kesempatan, kebijakan, dan kolaborasi yang dilakukan dengan kementerian dan lembaga terkait. BPOLBF juga terus melakukan berbagai pelatihan untuk peningkatan SDM sehingga partisipasi masyarakat dapat terus meningkat.*
-------------------------------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores
thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami