Labuan Bajo, 12 Juni 2025-
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melakukan kunjungan kerja ke Gereja Pariwisata Malaikat Agung Mikhael, Nderu pada Selasa, (10/6/2025). Gereja Katolik Malaikat Agung Mikhael ini terletak di Kampung Nderu, Desa Wae Bangka, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Gereja ini dibangun sebagai simbol kekuatan iman dan budaya masyarakat setempat, berdiri megah di tengah hamparan alam yang asri. Selain menjadi pusat kegiatan rohani bagi umat Katolik setempat, gereja ini juga dikembangkan sebagai salah satu spot destinasi wisata religi Katolik di Pulau Flores.
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF dalam kunjungannya menyampaikan bahwa Gereja Pariwisata Malaikat Agung Mikhael, Nderu memiliki arsitektur yang bagus dengan lanskap Gereja berada di ketinggian yang diapit perbukitan hijau. Kunjungan ini juga menjadi bagian dari program strategis BPOLBF dalam mengangkat potensi pariwisata religi Katolik di Pulau Flores.
“Kami melihat potensi besar pada Gereja ini sebagai daya tarik spiritual dan budaya, tidak hanya bagi wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara. Arsitektur gereja yang unik berpadu harmonis dengan panorama alam sekitarnya, dengan hamparan hutan hijau dan perbukitan yang membentang. Gereja ini juga menjadi bagian dari travel pattern pariwisata Katolik di Pulau Flores yang sudah di launching September 2024 lalu dan ditetapkan sebagai salah satu titik destinasi religi. Kehadiran gereja ini diharapkan tidak hanya menarik karena keindahan dan ketenangan panoramanya, tetapi juga memperkaya batin para peziarah. Selain itu, tempat ini menjadi lokasi yang ideal untuk menyepi dan merenung dalam suasana yang hening dan khusyuk”, ungkap Frans.
Gereja Katolik Malaikat Agung Mikhael yang terletak di atas ketinggian di Kampung Nderu, Lembor ini dapat ditempuh sekitar 2 jam 30 menit berkendara dari pusat Kota Labuan Bajo. Dalah satu keunikan lainnya dari gereja ini adalah, kursi-kursi umat yang terbuat dari kayu tersusun rapi seperti tangga berbentuk tribun menghadap altar yang berdiri membelakangi lanskap alam yang menakjubkan.
Berdasarkan catatan kunjungan kerja BPOLBF ke Gereja Katolik Malaikat Agung Mikhael, Gereja ini merupakan Gereja stasi yang berada di bawah naungan Paroki Rangga, Keuskupan Labuan Bajo. Saat ini, Gereja Malaikat Agung Mikhael belum memiliki imam tetap, sehingga pelayanan misa masih terbatas. Pembangunan Gereja dimulai pada tahun 2019, dan peletakan batu pertama secara resmi dilaksanakan pada tahun 2022.
Fasilitas yang tersedia antara lain lima unit toilet, area parkir yang luas, serta dua unit homestay yang dapat digunakan oleh tamu maupun umat dari luar daerah. Kebutuhan pasokan listrik untuk operasional gereja telah terpenuhi, dengan kapasitas daya terpasang sebesar 13.200 Watt.
--------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores