Manggarai Timur, 07 Juni 2025–
Gua Maria Paroki Wae Rana, yang terletak di wilayah Paroki Kabar Gembira Wae Rana, Kabupaten Manggarai Timur, menjadi sorotan dalam kunjungan bersama antara pihak Paroki dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) pada Sabtu (07/06/2025) lalu. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau potensi pengembangan Gua Maria sebagai salah satu destinasi wisata Religi Katolik unggulan di Pulau Flores.
Paroki Kabar Gembira Wae Rana sendiri telah berdiri sejak 14 April 1955 dan mencakup berbagai wilayah desa dan kelurahan di Manggarai Timur. Gua Maria Wae Rana selama ini menjadi tempat penting dalam kehidupan rohani umat Katolik setempat, terutama melalui kegiatan prosesi dan penerimaan sakramen yang diadakan setiap dua tahun sekali dan berpuncak di gua tersebut.
Hasil peninjauan lapangan Tim BPOLBF, lokasi Gua Maria Wae Rana yang terletak di bagian belakang jalur Trans Flores dan belum dilengkapi penunjuk arah yang memadai ini perlu menjadi perhatian agar dapat mempermudah para pengunjung untuk mengakses lokasi ziarah tersebut.
Paroki Wae Rana sendiri saat ini sedang merencanakan relokasi Gua Maria ke tempat yang lebih strategis, disertai dengan renovasi dan perluasan bangunan Gereja Paroki. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan para peziarah menuju lokasi.
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Suster Valen, perwakilan Paroki Wae Rana menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan BPOLBF terhadap pengembangan Gua Maria Wae Rana sebagai spot wisata religi. Ia menegaskan pentingnya Gua Maria Wae Rana sebagai pusat spiritual umat sekaligus sebagai potensi yang dapat membuka ruang perjumpaan lintas budaya dan iman.
“Gua Maria Wae Rana adalah tempat yang sangat sakral dan menjadi pusat rohani umat Paroki kami. Kami menyambut baik dukungan dari BPOLBF untuk bersama-sama merancang penataan ulang lokasi ini agar lebih mudah diakses dan lebih layak sebagai tempat ziarah. Harapan kami, Gua Maria ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi ruang perjumpaan iman dan budaya bagi siapa saja yang datang,” Ungkap Suster Valen.
BPOLBF menyatakan dukungannya terhadap rencana ini. Selain mendorong desain penataan Gua Maria agar lebih representatif, BPOLBF juga mengimbau pihak paroki menyiapkan narasi Gua Maria baik dari sisi sejarah maupun profil, sehingga dapat memberikan informasi penting yang akan memperkaya pengalaman setiap pengunjung.
“Potensi wisata religi di Pulau Flores sangat besar, termasuk Gua Maria Wae Rana yang memiliki daya tarik spiritual. Kami mendukung penuh rencana pemindahan dan penataan ulang gua ini. Kami juga mendorong narasi sejarah disiapkan oleh pihak paroki agar dapat memperkaya pengalaman pengunjung. Keberadaan Gua Maria menjadi salah satu titik penting dalam pengembangan wisata berbasis kearifan lokal dan spiritualitas Katolik di Manggarai Timur,” Ujar Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh.
Kunjungan ini kedepannya akan ditindaklanjuti dengan penyusunan desain penataan Gua Maria Wae Rana yang akan diproyeksikan sebagai salah satu titik persinggahan utama dalam rute wisata religi di Manggarai Timur.
------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores