JELAJAH WISATA RELIGI KATOLIK PULAU FLORES; Logu Senhor, Tradisi Jumat Agung Khas Sikka, Jadi Magnet Wisata Religi Katolik di NTT

Created at 2025-04-23

 

Labuan Bajo, 23 April 2025 - Logu Senhor adalah salah satu  tradisi khas Umat Katolik di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tradisi ini telah menjadi daya tarik wisata rohani yang unik, dan menarik umat Katolik dari berbagai daerah, termasuk luar negeri, untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam prosesi ini setiap tahunnya pada perayaan Jumat Agung. ​Tradisi ini menunjukkan bagaimana ajaran Katolik dapat berintegrasi dengan budaya lokal, menciptakan bentuk ibadah yang khas dan bermakna bagi komunitas setempat.

Asal-usul Tradisi Logu Senhor

Logu Senhor adalah tradisi Katolik yang berasal dari Portugis dan telah menjadi bagian integral dari perayaan Jumat Agung di Kampung Sikka, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Tradisi ini telah berlangsung sejak abad ke-17 dan merupakan salah satu bentuk penghormatan umat Katolik terhadap sengsara dan wafatnya Yesus Kristus. 

Tradisi ini bermula pada tahun 1600an ketika Raja Sikka, Moang Alesu (yang kemudian dibaptis dan mendapat nama Don Alexius Ximenes da Silva), melakukan perjalanan ke Malaka untuk mencari "tana moret dading" (daerah tanpa penderitaan, sakit dan kematian). Di sana, ia bertemu dengan Gubernur Jenderal Portugal untuk Asia di Malaka yang mengajarkannya bahwa "tanah hidup kekal" yang dicari oleh Don Alesu adalah Surga, yang dapat dicapai melalui ajaran Katolik. Setelah belajar agama Katolik, pemerintahan, dan kesenian selama empat tahun, Don Alesu kembali ke Sikka dan membawa beberapa hadiah, termasuk patung Senhor (Yesus yang sedang disalib) dan Menino (Yesus kecil). Patung-patung ini diberikan petuah untuk disimpan dan dihormati sebagai benda sakral. Bersama dengannya, ikut serta seorang guru agama berkebangsaan Portugis bernama Agustinho Rossario da Gama  kala itu bergelar Moang Morenho. Agustuinho Rosario da Gama kemudian mengajar iman Katolik kepada keluarga Raja Sikka serta semua warga masyarakat Sikka,sekaligus memimpin upacara-upacara Liturgi Gereja termaksud upacara Liturgi Prosesi Logu Senhor pada hari raya Jumat Agung yang dalam bahasa Sikka disebut “Sesta Feira”.

Apa itu  Logu Senhor?

Logu Senhor merupakan perayaan devosional dimana orang berjalan di bawah usungan Salib Senhor sambil membawa lilin yang bernyala di tangan seraya berdoa dalam hati semoga intensi atau permohonanan mereka dikabulkan oleh Tuhan Yesus yang menderita dan wafat pada hari itu.

Salib Senhor merupakan suatu Rahmat dan kekuatan dari Allah yang dapat menyembuhkan orang dari segala jenis penyakit yang sulit disembuhkan secara medis, yang belum dikarunia keturunan bahkan juga membebaskan orang dari penderitaan apapun.

Para peserta Prosesi Logu Senhor memberikan kesaksian iman bahwa dengan mengikuti upacara ini, Tuhan mengabulkan doa dan permohonan mereka. Logu Senhor ini mengungkapkan pentingnya nilai Religius dalam kehidupan orang Sikka dan sekaligus menyadarkan orang akan kerapuhan manusiawi, yang hanya mendapatkan kekuatannya dalam iman kepada Kristus Tersalib, melalui cara hidup keagamaan yang baik. Karena itu, devosi ini juga berguna dalam melestarikan nilai–nilai agama khas Katolik.

Selanjutnya sejak saat itu upacara Logu Senhor tetap dilaksanakan pada setiap hari Jumad Agung dibawah pimpinan Mo’ang Agusthinho Rossario da Gama. Setelah kematian Mo’ang Agusthinho Rossario da Gama, maka upacara ini dipimpin oleh putranya yang benama Thomas Didimus da Gama. Namun setelah beberapa tahun kemudian Thomas Didimus da Gama pindah dari kampung Sikka dan berdiam di Maumere tepatnya di Waidoko. Meski demikian upacara Logu Senhor tetap diselenggarakan setiap tahun. 

Pertengahan tahun 1800 datanglah Mo’ang Nyong dari Ende (Kampung Numba) yang beriman Katolik pemimpin suku Darabogar dan tinggal di Wisung Darapung. Ia dipercayakan oleh Raja untuk memimpin acara Jumad Agung dan Logu Senhor dengan Gelar Mo’ang Mestry (Liturgi). Prosesi Logu Senhor terus dilaksanakan hingga saat ini pada setiap hari Jumad Agung (Sesta Feira).

 

Ciri Khas Prosesi Logu Senhor

Arak-arakan Sakral

Patung Senhor (Yesus) diusung oleh beberapa orang pria, kadang mengenakan pakaian adat atau jubah ungu, sambil berjalan kaki keliling kampung Sikka.

Nyanyian dan Doa

Selama prosesi, umat menyanyikan lagu-lagu pujian atau doa-doa Katolik dalam bahasa lokal atau Portugis, seperti "Ave Maria" atau "Pai Nosso" (Bapa Kami).

Pakaian Tradisional

Banyak peserta mengenakan pakaian adat sebagai bentuk penghormatan dan kekhidmatan.

Irimida

Prosesi Logu Senhor akan berhenti di beberapa Irimida (stasi/perhentian). Di setiap Irimida akan ada pementasan kisah sengsara Yesus. 

Ovos Omnes

Ovos Omnes adalah nyanyian ratapan yang akan dinyanyikan dalam prosesi Logu Senhor

Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh mengatakan bahwa prosesi Logu Senhor tidak hanya merupakan warisan budaya dan keagamaan yang penting, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai daya tarik pariwisata berbasis spiritual dan budaya.

"Tradisi Logu Senhor adalah contoh nyata dari kekayaan warisan budaya yang hidup dan berakar kuat di tengah masyarakat. Ini bukan hanya tentang ritus keagamaan, tetapi juga tentang identitas, sejarah, dan nilai-nilai lokal yang dapat menjadi kekuatan besar dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. BPOLBF berkomitmen untuk mendukung pelestarian tradisi ini, sekaligus mengintegrasikannya ke dalam strategi promosi pariwisata yang menghormati nilai-nilai local." ujar Frans.

Ia menambahkan bahwa pelestarian tradisi seperti Logu Senhor harus dilakukan secara kolaboratif antara masyarakat adat, gereja, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan pariwisata, agar tetap otentik namun mampu dinikmati oleh wisatawan yang datang dengan niat menghargai nilai spiritual dan budaya setempat.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Even Edomeko menyampaikan Pemerintah Sikka mendukung kegiatan rohani, yang selain berharga sebagai aktivitas religius, juga memiliki nilai kultural dan berbobot dari aspek kepariwisataan.

"Pemda Sikka mendukung full kegiatan rohani ini, yang selain berharga sebagai aktivitas religius, juga memiliki nilai kultural dan berbobot dari aspek kepariwisataan. Dari sisi pembangunan rohani, tentu Logu Senhor menjadi salah satu devosi yg bisa mendekatkan umat pada Penciptanya. Dari aspek kultural,  kegiatan perawatan, pemeliharaan, dan pelestarian budaya terlaksana setiap kali logu senhor dirayakan. Dari aspek kepariwisataan, logu senhor menjadip salah satu destinasi wisata rohani yg perlu dirawat keberlanjutannya & dipromosikan uk mendatangkan lebih banyak peziarah perindu rahmat Ilahi." Ungkap Even.

 

 

 

----------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor, BPOLBF Kembali Gelar Forum Stakeholder Pariwisata Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 18 Juni 2025-  Dalam rangka memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan dan pengembangan destinasi pariwisata Labuan Bajo...

thumbnail

JELAJAH GASTRONOMI LOKAL NTT; Potensi Gastronomi NTT Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

  Labuan Bajo, 16 Juni 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus mendorong pengembangan sektor pariwisata yang berbasis pada potensi lo...

thumbnail

Exclusive Post-Tour Experience, Peserta BBTF Lakukan Green Action di Parapuar

  Labuan Bajo, 14 Juni 2025 -  Para Buyers (pembeli) dalam Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 tiba di Labuan Bajo pada Sabtu, (14/06/2025) pagi. Kedata...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami