Kisol, 07 Juni 2025-
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) beserta jajaran melakukan kunjungan ke Seminari Pius XII Kisol di Manggarai Timur, Sabtu, 7 Juni 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin sinergi dalam pengembangan pariwisata religi Katolik, edukasi, dan budaya di wilayah Manggarai Timur, khususnya melalui Festival Lembah Sanpio yang setiap tahun diadakan di Seminari Pius XII Kisol.
Dalam diskusi tersebut, BPOLBF bersama pihak Seminari Kisol menyoroti peran aktif Seminari Pius XII Kisol dalam mendukung berbagai kegiatan keagamaan dan festival rohani, termasuk Festival Lembah Sanpio yang berkolaborasi dengan Gereja Keuskupan Ruteng, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, para alumni, serta masyarakat setempat. Romo Dion Labur, Pr. selaku Salah satu Koordinator dalam penyelenggaraan Festival Lembah Kisol mengungkapkan bahwa festival ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Manggarai Timur.
"Festival ini bertujuan memperkenalkan kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Manggarai Timur sekaligus mengembangkan potensi pariwisata religi Katolik yang kami miliki, yang berdampak positif pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal. Hal ini tentu membuka peluang bagi pengembangan wisata religi di Kabupaten Manggarai Timur" ujar Romo Dion.
Festival Lembah Sanpio sendiri menggabungkan antara tradisi edukasi, budaya heterogen masyarakat lokal, dan berbagai kegiatan kreatif, seperti: Perarakan Patung Maria Bunda Segala Bangsa lintas paroki yang berakhir di Paroki Kisol, pameran ekonomi kreatif (kerajinan tangan, produk olahan), pentas seni budaya lokal, karnaval budaya, tari-tarian, penanaman pohon di Gua Maria Nenoriwu sebagai aksi ekologis, dan aksi sosial karitatif. Puncak acara berupa Misa Agung dan perayaan ulang tahun Seminari Pius XII Kisol. Pada tahun ini, Festival Lembah Sanpio juga menjadi momentum perayaan ulang tahun ke-70 Seminari Pius XII Kisol, yang diharapkan dapat semakin memperkuat tradisi literasi dan edukatif seminari serta memadukan kekayaan tradisi lokal.
Kegiatan perarakan Patung Maria Bunda Segala Bangsa dimulai dari daerah Mukun dan akan berakhir di Seminari Pius XII Kisol, sebelum dilanjutkan ke Gua Maria Nenoriwu. Festival ini juga akan melibatkan berbagai konteks budaya etnik di Nusa Tenggara Timur, bekerja sama dengan Kementerian Agama, dan menargetkan pengembangan wisata religi lintas komunitas.
Sejauh ini, BPOLBF tetap berkomitmen memberikan dukungan pembinaan dalam pelaksanaan event dan pengembangan pariwisata, termasuk desain penataan kawasan Gua Maria Nenoriwu, mendorong Festival Lembah Sanpio menjadi bagian dari Calendar of Event (CoE) tahunan, dukungan dan pelatihan bagi panitia event dan pengelola pariwisata, dan dukungan promosi yang lebih luas melalui digitalisasi.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh dalam kesempatan tersebut menyampaikan, BPOLBF menekankan pentingnya pengurangan emisi karbon melalui aktivitas hijau seperti penanaman pohon di sekitar lokasi wisata rohani sebagai simbol komitmen dalam menjaga keberlangsungan alam ciptaan Tuhan. Hal ini sejalan dengan aksi ekologis yang telah dilaksanakan Seminari Pius XII Kisol berupa penanaman anakan pohon di kawasan Gua Maria Nenoriwu, yang tahun ini direncanakan akan dikembangkan lebih lanjut melalui pembibitan lokal.
Terakhir, BPOLBF mendorong agar Orang Muda Katolik (OMK) dapat berpartisipasi aktif dalam pemasaran produk wisata religi dan budaya melalui digitalisasi sehingga promosi semakin meluas dan menarik lebih banyak kunjungan wisatawan ke Kabupaten Manggarai Timur.
“BPOLBF berkomitmen untuk mendukung pengembangan pariwisata religi di Manggarai Timur melalui kolaborasi yang erat dengan Seminari Pius XII Kisol. Festival Lembah Sanpio bukan hanya menjadi ajang kebersamaan umat dan masyarakat, tetapi juga momentum untuk memperkenalkan keindahan budaya dan spiritualitas daerah ini kepada wisatawan. Kami ingin membantu menghadirkan dampak positif bagi ekonomi lokal serta memastikan keberlanjutan lingkungan melalui aksi penanaman pohon di kawasan wisata rohani,” ujar Frans.
Melalui kunjungan ini BPOLBF berharap agar kolaborasi yang erat dapat terjalin untuk mendukung pengembangan pariwisata religi yang inklusif, berdaya saing, dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat lokal.
--------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores