Kemenparekraf Serahkan 537 Paket BaLaSa Dan Laksanakan Gerakan BISA di Sikka

Created at 2020-07-30

SIARAN PERS
BADAN OTORITA PARIWISATA LABUAN BAJO FLORES (BOPLBF)

0
16/SP/Komblik/BOPLBF/VII/2020
 

 

Maumere, 30 Juli 2020 –

 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui kemitraan dengan Komisi XI DPRRI kembali menyalurkan bantuan sejumlah 537 paket Bantuan Lauk Siap Saji (BaLaSa) kepada para pelaku pariwisata terdampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 di Sikka, 29 Juli 2020.

 

Bantuan tahap 2 dari kemitraan Kemenparekraf dan Komisi X DPR RI ini diserahkan secara simbolis melalui Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) kepada Bupati Kab. Sikka Robby Idong di Kantor Bupati Kab. Sikka untuk selanjutnya diserahkan secara langsung kepada para Pelaku Parekraf terdampak Covid-19 yang sudah terdata dengan dukungan dan pengawalan oleh Polres Sikka.

 

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina yang hadir secara langsung dalam sambutannya mewakili Kemenparekraf menyampaikan, bahwa Pelaku Parekraf terdampak Covid-19 di Sikka masuk dalam pendataan BOPLBF sejak awal April 2020.

 

"Paket Balasa ini isinya adalah produk-produk lokal yang dibeli dari produsen local. Ini wujud komitmen Kemenparekraf terhadap upaya mendukung UMKM lokal terutama untuk tetap bertahan di masa pandemi ini”, ungkap Shana.

 

Sementara itu Anggota Komisi XI DPRRI Andreas Hugo Parera dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kedatangannya bersama BOPLBF diharapkan menjadi awal kolaborasi dan sekaligus membangun komunikasi bersama Pemkab Sikka dalam upaya memperkuat pembangunan pariwisata di kabupaten tersebut.

 

 

Kedatangan kami kesini ini kami harapkan menjadi awal dari kolaborasi dengan Pemkab Sikka dalam kaitannya dengan pembangunan pariwisata. Ke depannya juga kami harapkan destinasi pariwisata di Sikka bisa dipromosikan dengan narasi yang baik, sehingga menambah peningkatan wisatawan nantinya”, jelas Andreas.

 

Selain penyerahan paket BaLaSa, pada hari kedua (30/7/2020) Kemenparekraf juga melaksanakan gerakan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) yang dihadiri 100 peserta dan berbagai lapisan  masyarakat sekitar Pantai Kajuwulu Sikka. Gerakan BISA ini adalah yang pertama kali dilaksanakan di Flores dan Pantai Kajuwulu menjadi destinasi pertama yang dipilih untuk memulai Gerakan ini.

 

Bupati Sikka Robby Idong mengungkapkan apreasiasinya kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kemenparekraf atas dukungan dan upaya pemulihan kepariwisataan terutama setelah memasuki masa normal baru. 

 

Saya senang ketika disampikan bahwa pariwisata akan dibuka kembali. Hari ini dengan gerakan BISA, Maumere mau menunjukkan kepada dunia bahwa pariwisata masih berjalan. Kita optimis pertumbuhan ekonomi di Flores harus terus mengalami peningkatan”, ungkap Bupati Robby.

 

Selain itu, Bupati Robby juga mengungkapkan terima kasihnya kepada berbagai pihak terutama kepada Kemenparekraf yang telah memilih Sikka untuk memulai gerakan BISA.

 

Kita bangun kembali pariwisata setelah 3 bulan tertidur. Kami akan buat grand design untuk potensi-potensi wisata yang ada disini, lanjutnya.

 

Shana Fatina saat pembukaan kegiatan Gerakan BISA menyampaikan, Gerakan BISA diadaptasi dari Sapta Pesona yang merupakan cara kita mengembangkan pariwisata indonesia.

 

“Pantai Kajuwulu ini seperti harta karunnya kabupaten Sikka. Sangat potensial sebagai destinasi wisata. Disini kita bisa melihat sunset dan sunrise. BOPLBF kedepannya akan menjadikan pantai Kajuwulu sebagai bucket listnya wisatawan apabila berkunjung ke Maumere. Mari kita tunjukan bahwa kita siap menyambut pariwisata new normal, ujar Shana dengan antusias.

 

Sementara itu Anggota Komisi X DPRRI, Andreas Hugo Pareira turut memberi dukungan bagi masyarakat Kab. Sikka. Andreas mengemukakan, kebiasan baru (BISA) harus terus diterapkan untuk bisa menyambut wisnus dan wisman.

 

Hari ini kita tunjukkan kepada dunia. Bahwa Sikka, Flores ini indah, aman, dan siap. Hari ini saya paham bahwa maumere ada spot yang begitu indah. Dalam situasi peralihan ini kita harus terus mempersiapkan untuk memulai bekerja kembali dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang sehat. Semoga tuhan menyertai niat baik kita semua, ungkap Andreas.

 

Sebagai informasi, Program BaLaSa disalurkan tersebar di 10 Kabupaten di Flores,  yaitu Kab. Manggarai Barat,  Manggarai Timur, Manggarai, Ngada,  Nagekeo,  Ende, Sikka,  Flores Timur,  Lembata, dan Alor dengan penerima adalah para pekerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak seperti pekerja hotel, travel, homestay, penjual souvenir dan lainnya.

 

Distribusi keseluruh bantuan tersebut dikawal pihak Polda NTT melalui Polres di wilayah 11 Kabupaten terdistribusi.

 

Isi Paket BALASA terdiri dari beberapa produk, antara lain beras 5 kg, stick cumi 100 gr, stik sampurea 100 gr, abon ikan tuna 100 gr, abon ikan 200 gr, gula 1 kg, kecap botol 135 ml, mie instan 2 bungkus.*

 

----------

Divisi Komunikasi Publik

Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF)

thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami