Keripik Ubi Nuabosi, Identitas Gastronomi dan Kearifan Lokal Kabupaten Ende

Created at 2025-05-27

 

Labuan Bajo, 27 Mei 2025 

Keripik Ubi Nuabosi merupakan makanan ringan yang juga menjadi oleh-oleh populer dari Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keripik ini terbuat dari bahan baku ubi (singkong) yaitu Ubi Nuabosi (dalam bahasa setempat disebut uwi ai nuabosi ) yang tumbuh di dataran Ndetundora, Kecamatan Ende. Ubi Nuabosi merupakan tanaman endemik, yang tidak semua tempat di Kabupaten Ende maupun wilayah Nusa Tenggara Timur lainnya bisa ditanami Ubi Nuabosi karena beberapa faktor seperti unsur hara, tekstur tanah, dan suhu di dataran Ndetundora membuat kualitas Ubi Nuabosi lebih baik. 

Ubi Nuabosi dikenal karena teksturnya yang renyah di luar namun lembut di dalam, dengan cita rasa manis, gurih, empuk, dan renyah, Ubi Nuabosi melewati proses pengolahan yang khas. Kombinasi inilah yang membuatnya begitu digemari, baik oleh masyarakat NTT maupun para pengunjung yang datang ke Ende dan menjadikan olahan kripik Ubi Nuabosi sebagai oleh-oleh. 

Lebih dari sekadar camilan, Keripik Ubi Nuabosi menyimpan nilai historis dan mencerminkan kearifan lokal masyarakat Ende. 

Frans Teguh, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), menyebutkan bahwa saat ini BPOLBF tengah menginisiasi program Jelajah Gastronomi di Pulau Flores sebagai bentuk eksplorasi dan promisi kekayaan rasa di Pulau Flores. Dalam konteks ini, Ubi Nuabosi dipandang sebagai salah satu potensi gastronomi lokal dari Ende yang patut dipromosikan sebagai camilan khas, oleh-oleh berwisata dari Kota Ende. 

"Banyak sekali potensi gastronomi lokal Flores yang kalau bisa kita tingkatkan variasi olahannya akan menjadi konten menarik yang bisa disuguhkan kepada wisatawan. Seringkali orang berkunjung dan pulang membawa oleh-oleh. Selain tenun, kopi, atau produk lokal lainnya, olahan kripik Ubi Nuabosi menjadi salah satu oleh-oleh khas yang memberi pilihan cita rasa dan memberi manfaat ekonomi bagi para petani Nuabosi hingga UMKM lokal yang memproduksi Nuabosi", ucap Frans. 

Mohamad Sahab HS, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, mengungkapkan bahwa Keripik Ubi Nuabosi memiliki nilai gastronomi yang kaya dari sisi sejarah, serta cita rasa yang unik karena diolah dengan penuh ketelatenan oleh para pengrajinnya. 

"Sebagai salah satu jenis makanan ringan populer, Keripik Ubi Nuabosi memiliki nilai gastronomi yang kaya baik dari sisi sejarah, proses pembuatan hingga varian rasa yang disediakan. Sebagai warisan kuliner Indonesia yang sudah ada sejak lama, keripik Ubi Nuabosi diolah secara tradisional dimana para pengrajin keripik ini mengambil peran penting untuk memastikan kualitas serta konsistensi tiap irisan keripik menjadi spesial sebelum mengolahnya dengan rempah-rempah yang menjadi cita rasa keripik Ubi Nuabosi", ungkap Sahab. 

Lebih lanjut Sahab menjelaskan Keripik Ubi Nuabosi adalah produk home industri, bukan sekadar camilan lokal yang disukai masyarakat, tetapi juga menjadi produk unggulan Kabupaten Ende yang sering dijadikan oleh-oleh favorit para wisatawan yang mengunjungi Ende. Keripik ini juga bukan sekedar tentang cita rasa dan variasi rasa, tetapi juga tentang kebanggaan dan identitas tradisi kuliner lokal yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi yang tersebar di beberapa wilayah seperti Desa Manulondo-Kecamatan Ndona, Kecamatan Ende Timur, Kecamatan Ende Tengah, Kecamatan Ende Utara, Kecamatan Ende Selatan, hingga Kecamatan Ende. 

"Semoga produksi Keripik Ubi Nuabosi dengan berbagai olahan rasanya dapat terus ditingkatkan, sehingga dapat memenuhi permintaan masyarakat dan kebutuhan oleh-oleh kuliner lokal Ende, sehingga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat, meningkatkan pendapatan, kesejahteraan masyarakat, dan mendorong perolehan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Ende, dan memperkuat identitas Nuabosi gastronomi khas Kabupaten Ende", tutup Kadispar Ende tersebut. 

 

--------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor, BPOLBF Kembali Gelar Forum Stakeholder Pariwisata Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 18 Juni 2025-  Dalam rangka memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan dan pengembangan destinasi pariwisata Labuan Bajo...

thumbnail

JELAJAH GASTRONOMI LOKAL NTT; Potensi Gastronomi NTT Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

  Labuan Bajo, 16 Juni 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus mendorong pengembangan sektor pariwisata yang berbasis pada potensi lo...

thumbnail

Exclusive Post-Tour Experience, Peserta BBTF Lakukan Green Action di Parapuar

  Labuan Bajo, 14 Juni 2025 -  Para Buyers (pembeli) dalam Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 tiba di Labuan Bajo pada Sabtu, (14/06/2025) pagi. Kedata...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami