Labuan Bajo, 03 November 2025 — Upaya pengembangan Desa Wisata Tanjung Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, memasuki tahap penting melalui selesainya penyusunan Dokumen Masterplan Pengembangan Desa Wisata Tanjung Boleng. Dokumen ini merupakan hasil proses panjang dan kolaboratif antara Universitas Pelita Harapan (UPH), Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), serta stakeholder terkait lainnya.
Disusun sejak Maret 2024, Dokumen Masterplan ini hadir sebagai sumbangan gagasan dari dunia akademik dan para pemangku kepentingan untuk mendukung arah pembangunan pariwisata berkelanjutan di Tanjung Boleng. Dokumen ini bersifat terbuka dan dapat digunakan, dikembangkan, maupun disesuaikan oleh pemerintah daerah serta masyarakat sesuai kebutuhan dan dinamika ke depan. Lebih dari sekadar hasil akhir, penyusunan Dokumen Masterplan ini mencerminkan semangat kolaborasi dan proses pembelajaran bersama dalam merancang masa depan desa wisata yang berakar pada potensi lokal, budaya, dan kelestarian lingkungan.
Gagasan penyusunan Dokumen Masterplan ini berawal dari diskusi antara BPOLBF, Pemerintah Desa Tanjung Boleng, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Rangko, dan Komunitas Sukarelawan Green Lovers. Dari pertemuan awal tersebut muncul kesepahaman akan pentingnya dokumen perencanaan yang komprehensif sebagai panduan pengembangan destinasi wisata berbasis potensi alam, budaya, dan partisipasi masyarakat.
Dibangun Melalui Kolaborasi dan Pendekatan Partisipatif
Dalam proses penyusunannya, BPOLBF berkolaborasi dengan Universitas Pelita Harapan sebagai mitra akademik. Melalui kolaborasi antara Fakultas Hospitality dan Pariwisata serta Fakultas Desain UPH, tim penyusun melibatkan beragam instansi daerah dan komunitas lokal untuk memastikan rancangan pengembangan yang inklusif dan berbasis kebutuhan masyarakat.
Kegiatan penyusunan dilakukan secara bertahap melalui Focus Group Discussion (FGD), visitasi lapangan, serta proses verifikasi, dan penyempurnaan rancangan bersama perangkat daerah dan masyarakat. Sejumlah instansi yang terlibat antara lain Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappeda, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, dan UPTD KPH Wilayah Kabupaten Manggarai Barat serta Kepala Desa serta Pokdarwis Tanjung Boleng. Selain itu, organisasi profesi seperti ASITA, Gahawisri, HPI, WWF, serta tokoh masyarakat dan keagamaan juga turut memberikan masukan berharga selama proses penyusunan Dokumen Masterplan Pengembangan Desa Tanjung Boleng berjalan.
Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan sekaligus Ketua Tim Penyusunan Masterplan Pengembangan Desa Wisata Tanjung Boleng, menuturkan perjalanan panjang proses penyusunan dokumen ini.
“Kami dari Tim UPH, yang melibatkan dua fakultas yaitu Fakultas Desain serta Fakultas Hospitality dan Pariwisata, berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Manggarai Barat, Kementerian Pariwisata, serta BPOLBF dalam menyusun masterplan Desa Tanjung Boleng. Proses ini merupakan perjalanan yang panjang dan menarik, dan kami berharap hasilnya dapat menjadi percontohan bagi pengembangan desa-desa wisata lainnya. Kami memulai dari Desa Tanjung Boleng karena lokasinya yang strategis dan tidak jauh dari Labuan Bajo. Dasar pemikiran kami berangkat dari adanya peluang dan tantangan, bagaimana agar wisatawan yang datang ke Labuan Bajo tidak hanya menikmati keindahan laut, tetapi juga dapat menjelajahi potensi wisata darat. Dalam prosesnya, kami menghadapi keterbatasan data di lapangan, namun tetap berupaya melakukan pendekatan dan asumsi yang paling mendekati kondisi sebenarnya,” jelas Prof. Diena.
Saat serah terima Dokumen Masterplan di Kantor Bupati Manggarai Barat (24/10/2025), Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hilarius Madin, menyampaikan apresiasi terhadap proses penyusunan masterplan ini. Menurutnya, dokumen tersebut memiliki nilai strategis dalam mendukung arah pembangunan wilayah yang berkelanjutan.
“Harapannya, Masterplan ini dapat menjawab kebutuhan perencanaan di wilayah Desa Tanjung Boleng. Dengan bentang wilayah yang cukup luas, kami berharap ruang-ruang yang ada di sana telah dirancang sebaik mungkin sehingga dapat menjadi panduan bersama dalam pengembangan ke depan. Kami juga berharap penyusunan masterplan seperti ini tidak berhenti di Desa Tanjung Boleng saja, tetapi dapat diteruskan di desa-desa sekitar lainnya di kemudian hari. Dokumen masterplan ini menjadi payung penting bagi Pemerintah Daerah dalam melanjutkan langkah pembangunan ke depan,” ungkap Hilarius Madin.
Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf, Frans Teguh, turut memberikan apresiasi terhadap semangat kolaboratif para pihak.
“Proses penyusunan dokumen ini adalah bagian penting dari perjalanan panjang menuju pariwisata yang berkelanjutan. Visioning yang dilakukan tim menjadi dasar kuat untuk melihat potensi desa wisata sebagai ruang baru yang kami harapkan dapat memperpanjang lama tinggal wisatawan, memberi alternatif bagi aktivitas wisata di mainland Labuan Bajo, dan memperluas manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menegaskan bahwa semangat kolaboratif menjadi inti dari proses ini.
“Masterplan ini tidak hanya soal perencanaan fisik, tetapi juga bagaimana membangun kesepahaman antar pihak bahwa pengembangan desa wisata harus berpihak pada masyarakat dan menjaga kelestarian alam. Kami berharap model kerja kolaboratif seperti ini dapat menjadi contoh bagi pengembangan destinasi lain di kawasan Labuan Bajo Flores,” ujar Marhen.
Penyusunan Masterplan Desa Wisata Tanjung Boleng menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam mengembangkan destinasi pariwisata yang inklusif dan berdaya saing. Seluruh proses, mulai dari diskusi awal, FGD, hingga penyusunan dokumen akhir, terdokumentasi dengan baik dan menjadi bukti konkret komitmen bersama dalam membangun masa depan pariwisata yang berkelanjutan di kawasan Labuan Bajo Flores.
Tahapan Penyusunan Masterplan
Berikut adalah tahapan penyusunan Masterplan Tanjung Boleng.
11 Maret 2024, Kantor Desa Tanjung Boleng
Diskusi Awal Staf Ahli Menteri Bidang Pariwisata Berkelanjutan dan Konservasi Kemenpar bersama dengan Pemerintah Desa Tanjung Boleng. Tahapan ini menjadi awal kolaborasi antara BPOLBF dan Universitas Pelita Harapan (UPH) dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat untuk penyusunan Master Plan Desa Tanjung Boleng
18 Juli - 29 September 2024, Desa Tanjung Boleng
Persiapan dan Pengumpulan Data Primer & Sekunder Tahap 1
30 September 2024, Kantor Desa Tanjung Boleng
FGD 1 Master Plan Desa Tanjung Boleng
1 Oktober - 24 November 2024 Desa Tanjung Boleng
Pengumpulan Data Primer & Sekunder Tahap 2
19 Desember 2024, Online Zoom Meeting
FGD 2 Master Plan Desa Tanjung Boleng
24 Oktober 2025 Kantor Bupati Manggarai Barat
Serah Terima Master Plan Tanjung Boleng
-------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores