Labuan Bajo, 30 Oktober 2022- Setelah beberapa waktu lalu dikunjungi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (13/10/22), kini giliran Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno yang mengunjungi *Parapuar*, Kawasan Pengembangan Pariwisata Terpadu Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (29/10/2022). Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf RI tidak hanya mengajak tim dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saja tetapi juga mengajak Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung bersama rombongan.
Selain untuk menikmati kekayaan alam Labuan Bajo dari view point 360 derajat, kunjungan ke Parapuar ini juga dimaksudkan untuk melihat peluang investasi yang dapat didorong pemerintah serta saling berdiskusi untuk mengisi berbagai atraksi di kawasan ini nantinya. Kunjungan ini juga menjadi ajang promosi kekayaan alam, budaya, dan kuliner khas Manggarai, kepada tim dari Singapura.
Saat mengadakan kunjungan dan peninjauan tersebut, Menparekraf menyampaikan bahwa kehadiran Parapuar nantinya akan menjadi tambahan atraksi yang ada di Labuan Bajo serta dapat membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat lokal jika semua zona yang dikembangkan di kawasan ini sudah terbangun.
"Kita baru saja meninjau Parapuar, yang berarti ini adalah pintu masuk menuju hutan atau Gateway to Flores yang akan menjadi lokasi pertama pembangunan destinasi berkualitas Labuan Bajo Flores yang dikelola oleh Kemenparekraf. Harapannya ini akan menjadi tambahan akomodasi dan juga atraksi bagi para wisatawan dan kita juga ingin mendengar bagaimana nantinya akan ada kerja sama dengan investor-investor. Saya meyakini jika investasi masuk maka semakin terbuka lapangan kerja yang luas, meningkatkan ekonomi masyarakat di Labuan Bajo dan tentunya meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan ekonomi di sini" ujar Sandiaga.
Selain Menparekraf, Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung yang juga turut meninjau pengembangan kawasan ini berharap agar pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dapat memberi peluang pekerjaan kepada masyarakat lokal.
"I wish you all the best Pak Sandi and your team to develop Labuan Bajo. Top class, world class, localize, personalize, customize, and smaller in size. I think it's very uniq, and if you develop and I really hope if you develop, more Investment, people here, locals here get better jobs. Farmers here show their produce. Everything, every one have benefit. Tourism is one of the best investment benefit to every one" jelasnya.
Sebagai penutup, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina juga menyampaikan bahwa pengembangan 4 zona di Parapuar ini nantinya dapat memberi alternatif destinasi bagi wisatawan dan tentunya memberi peluang lapangan pekerjaan kepada masyarakat.
"Kawasan yang nanti akan dibagi dalam 4 zona ini, yaitu zona budaya, zona santai, zona petualang, dan zona alam liar ini diharapkan dapat memberi warna berbeda dan alternatif destinasi yang dapat dikunjungi wisatawan selama berada di Labuan Bajo. Selain bagi wisatawan, pengembangan kawasan ini seperti yang telah disampaikan Pak Menteri, dapat memberi peluang lapangan pekerjaan, membantu perekonomian dan kesejahteraan masyarakat lokal " jelas Shana.
Sebelum mengunjungi Parapuar, Menparekraf juga mengikuti IFG Labuan Bajo Marathon serta meninjau destinasi di Pulau Rinca yang yang telah kembali dibuka bagi wisatawan sejak 01 Oktober lalu. Turut hadir dalam kunjungan ini Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu serta Deputi Bidang Industri dan Investasi, Henky Manurung.
Kedatangan Menparekraf RI bersama Menkes Singapura ini, disambut jajaran Direksi BPOLBF serta staf BPOLBF. Sebelum meninggalkan Parapuar menuju Bandara Komodo Labuan Bajo, Menparekraf juga mencoba merasakan sensasi melihat pesawat landing dari Parapuar. Selain itu, Kompiang dan kopi khas Manggarai juga menemani Menparekraf, Menkes Singapura bersama rombongan saat menikmati pemandangan dari puncak Parapuar.
---------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores