Modul 12 Floratama Learning Center, Pegawai BPOLBF Belajar Marketing 6.0

Created at 2024-10-11

 

Labuan Bajo, 11 Oktober 2024- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menyelenggarakan Floratama Learning Center (FLC) Tourism & Hospitality Knowledge Management Class (THKMC) pada Jumat (11/10/2024) pagi. Program peningkatan kapasistas SDM bagi pegawai BPOLBF dan pegiat pariwisata di wilayah Flores, Lembata, Alor, dan dua kecamatan di Bima (Floratama) ini telah memasuki pembelajaran modul ke-12 dengan mengangkat topik Marketing 6.0: The Future is Immersive. Topik ini disampaikan oleh Ahmad Lintang Rumi Sutrisno, Business Analyst di Markplus Corp, sebuah badan usaha jasa profesional yang melayani perusahaan dan individu di bidang konsultasi, riset pemasaran, pendidikan dan komunitas media.

Dalam paparannya, Ahmad Lintang Rumi Sutrisno menyampaikan bahwa immersive experience yang menjadi unggulan Marketing 6.0 adalah suatu pengalaman di mana seseorang merasa sepenuhnya terlibat dalam lingkungan yang diciptakan oleh teknologi.

"Marketing 6.0 adalah immersive atau realitas maya yang memiliki beberapa poin penting di dalamnya yaitu melibatkan dialog dua arah, membutuhkan partisipasi aktif, meminimalkan gangguan, membangun narasi yang kohesif, dan mensimulasikan kelima indra." jelas Lintang.

Di dunia pariwisata sendiri, marketing 6.0 ini dapat diimplementasikan dengan virtual travel atau perjlanan virtual yang dapat membuat calon wisatawan mendapatkan pengalaman berkeliling di sebuah destinasi sebelum akhirnya mengunjungi destinasi tersebut secara langsung. Atau dengan menambahkan tools tertentu pada aplikasi Google Maps sehingga calon wisatawan merasa seolah-oleh berada di destinasi yang dituju. 

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh menyampaikan, marketing 6.0 mencoba membawa manusia ke dalam dimensi baru yang revolusioner dalam industri pariwisata. Di tengah perubahan yang cepat, pengalaman yang imersif akan menjadi kunci untuk menarik dan mempertahankan perhatian wisatawan.

"Marketing 6.0 dalam kepariwisataan mengedepankan kolaborasi antara teknologi dan sentuhan manusia atau human touch untuk menciptakan interaksi yang lebih mendalam dan personal dengan penggunanya termasuk wisatawan," jelas Frans. 

Frans juga melanjutkan bahwa melalui kolaborasi inovasi teknologi ini, pariwisata bukan hanya sekadar menjadi ajang promosi tetapi dapat menjadi jembatan untuk memahami budaya dan tradisi.

"Melalui penggunaan virtual reality dan teknologi digital lainnya, kita dapat menyajikan pengalaman yang bukan hanya sekadar promosi, tetapi sebuah perjalanan yang dapat dirasakan calon wisatawan sebelum mereka mengungjungi destinasi. Pariwisata dapat menjadi jembatan untuk memahami budaya dan tradisi, serta merayakan keberagaman yang ada," tutup Frans.

Kelas THKMC kali ini diikuti oleh seluruh pegawai BPOLBF secara hybrid dan beberapa peserta ekternal lainnya seperti dari Universitas Peliha Harapan Jakarta (UPH) yang juga hadir secara daring.

 

---------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor, BPOLBF Kembali Gelar Forum Stakeholder Pariwisata Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 18 Juni 2025-  Dalam rangka memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan dan pengembangan destinasi pariwisata Labuan Bajo...

thumbnail

JELAJAH GASTRONOMI LOKAL NTT; Potensi Gastronomi NTT Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

  Labuan Bajo, 16 Juni 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus mendorong pengembangan sektor pariwisata yang berbasis pada potensi lo...

thumbnail

Exclusive Post-Tour Experience, Peserta BBTF Lakukan Green Action di Parapuar

  Labuan Bajo, 14 Juni 2025 -  Para Buyers (pembeli) dalam Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 tiba di Labuan Bajo pada Sabtu, (14/06/2025) pagi. Kedata...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami