Labuan Bajo, 19 Maret 2024-
Melihat berbagai potensi kolaborasi dengan 11 Kabupaten yang menjadi zona koordinatif BPOLBF, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Nagekeo di di Ruang Rapat Pj Bupati Nagekeo di Mbay, (15/03/2024).
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF sekaligus dan selaku Staf Ahli Menparekraf Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf, melihat potensi kolaborasi dalam pembangunan dan pengembangan Nagekeo dan Flores umumnya. Menurutnya, program strategis pembangunan infrastruktur dan aktivasi yang dilakukan Nagekeo nantinya akan dapat diintervensi oleh Pemerintah Pusat.
“Kami akan mengawal ITMP Labuan Bajo yang dalam rancangannya tidak hanya berlokus di Labuan bajo tetapi juga akan berlokus di seluruh daratan Flores sehingga seluruh Flores memiliki justifikasi intervensi Pemerintah pusat” Ungkap Frans.
Frans melanjutkan bahwa rantai pasok makan menjadi salah satu bukti nyata hilirisasi produk pertanian untuk mengakomodasi tingginya kebutuhan bahan baku di Labuan Bajo, dengan Nagekeo sebagai salah satu Kabupaten di Pulau Flores yang memiliki potensi pengembangan pariwisata dan ekonomi untuk Pulau Flores.
"Nagekeo memiliki potensi sayur dan buah-buahan yang bagus dan baiknya disiapkan rumah potong di Nagekeo agar dapat lebih memaksimalkan potensi peternakan Nagekeo” lanjut Frans.
PJ Bupati Nagekeo, Raimundos Nggajo dalam pertemuan tersebut menyampaikan, bahwa Nagekeo yang merupakan Kabupaten berslogan "Hearth of Flores" tersebut memiliki misi pengembangan untuk menjadikan Nagekeo sebagai pusat layanan, bukan hanya bagi masyarakat Nagekeo namun juga untuk seluruh masyarakat Flores. Secara Geografis, Nagekeo berada tepat di tengah pulau Flores, yang memungkinkan kemudahan akses menuju barat dan timur. Visi pelayanan terintegrasi seluruh Flores yang dicanangkan Nagekeo berkaitan erat dengan penciptaan pusat perkebunan, peternakan dan pembelajaran bagi seluruh flores.
Raimundus juga menyampaikan bahwa Nagekeo memiliki potensi utama yaitu perkebunan, pembangunan Bandar Udara berskala besar, pengelolaan destinasi wisata dalam mendukung perkembangan baik sektor pariwisata maupun sektor ekonomi di pulau Flores.
"Kami menyadari bahwa perlu adanya intervensi bersama dan kerja kolektif para pengambil kebijakan untuk menggenjot perkembangan ekonomi Flores. Nagekeo sebagai penghasil sayur, buah dan beras. Hal ini memungkinkan Nagekeo menjadi salah satu penyokong utama ketersediaan rantai pasok kebutuhan kepariwisataan Labuan Bajo. Nagekeo sedang dalam tahapan perencanaan pengembangan Bandar Udara, ini akan menjadi bandara konektivitas utama Flores" demikian disampaikan Raimundus.
Selain itu Raimundus juga menekankan, pariwisata bukan hanya menjadi faktor utama namun juga menjadi added value, dibutuhkan strategi baru dalam melihat pariwisata dan sektor lainnya disinkronisasikan agar dapat memberikan dampak bagi pembangunan pariwisata di Nagekeo,
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Nagekeo, Kepala Bappeda Nagekeo, Sekretaris BKD Nageke,o dan Ketua DPRD Nagekeo.
--------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores