Penerapan Nature Based Solutions (Solusi Berbasis Alam) Dalam Pengembangan Pariwisata DPSP Labuan Bajo Flores

Created at 2024-12-06

 

Labuan Bajo, 06 Desember 2024- Dalam rangka mengembangkan potensi pariwisata yang berkelanjutan, di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Badan Pelaksana Otorita Labuan  Bajo Flores (BPOLBF) berkomitmen untuk mengimplementasikan Nature-Based Solutions (NbS) atau Solusi Berbasis Alam. Pendekatan ini diharapkan dapat menjadi strategi utama dalam menjaga kelestarian alam, meningkatkan daya tarik wisata, serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat Labuan Bajo Flores.

Labuan Bajo yang dikenal dengan keindahan alamnya, termasuk Taman Nasional Komodo dan ragam ekosistem pesisir yang menakjubkan, berpotensi besar menjadi model pariwisata yang tidak hanya mengutamakan kunjungan wisatawan, tetapi juga menjaga keseimbangan dengan alam. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip Solusi Berbasis Alam, kawasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan pariwisata tetap ramah lingkungan, berkelanjutan, dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal.

Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menjelaskan bahwa dalam pembangunan dan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dan Flores harus mengedepankan prinsip pariwisata berkelanjutan, ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem wisata yang harmonis antara manusia dan alam.

“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan dan menerapkan solusi berbasis alam yang mendukung keberlanjutan ekosistem, melindungi keberagaman hayati, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal, agar Labuan Bajo Flores tetap menjadi surga yang dapat dinikmati oleh semua, tanpa mengorbankan keindahan alam yang menjadi daya tarik utamanya” Jelas Frans.

Manfaat Penerapan Nature-Based Solutions

Dengan penerapan Solusi Berbasis Alam, diharapkan Labuan Bajo dapat menjadi destinasi wisata yang tahan terhadap perubahan iklim, mengurangi kerusakan ekosistem, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Selain itu, strategi ini diharapkan dapat menarik wisatawan yang peduli terhadap lingkungan dan berkontribusi pada keberlanjutan jangka panjang kawasan ini.

Frans menegaskan bahwa penerapan Nature Based Solutions (NbS) atau Solusi Berbasis Alam sejalan dengan program yang akan diterapkan oleh BPOLBF di Kawasan Parapuar yakni dengan konsep 3ECNC (Etno - Eco - Edu - Culture & Nature Conservation).

“Saya kira ini sangat relevan dengan branding Parapuar yang kita targetkan, yaitu menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan tema Pra-Rakornas 'Transformasi Pembangunan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045', yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu - Kamis (4-5/12/2024) lalu. Dalam Pra-Rakornas tersebut, dibahas mengenai tema-tema seperti blue economy, green economy, circular economy, serta tren-tren terkini yang menjadi perhatian kita, baik dalam konteks pariwisata maupun transformasi pariwisata. Ini sangat penting karena kita harus membangun hubungan yang kuat dengan sumber daya utama kita, yaitu alam. Sekali lagi, saya ingin menegaskan bahwa pemahaman mengenai Nature-Based Solutions (NbS) mengharuskan kita untuk tidak terlepas dari sumber utama kita di planet bumi ini, yaitu ekosistem bumi yang telah memberikan keseimbangan alami, di mana semua makhluk hidup berada dalam tatanan ekosistem yang saling bergantung” Tegas Frans.

Adapun rekomendasi dalam penerapan Nature-Based Solutions (NbS) atau Solusi Berbasis Alam di Labuan Bajo antara lain:

1) Restorasi Ekosistem Pesisir dan Terumbu Karang;

Untuk melindungi keindahan alam bawah laut dan mengurangi dampak kerusakan ekosistem pesisir, kegiatan restorasi terumbu karang dan mangrove akan diperkuat. Hal ini tidak hanya akan memperbaiki kesehatan laut, tetapi juga melindungi kawasan pesisir dari erosi dan memperkuat daya tarik wisata bahari.

2) Pengelolaan Hutan dan Reboisasi;

Mengingat kawasan Labuan Bajo dikelilingi oleh alam yang kaya akan keanekaragaman hayati, reboisasi dan pengelolaan hutan secara berkelanjutan akan dilakukan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan menurunkan dampak perubahan iklim. Hutan juga berfungsi sebagai kawasan penyangga yang menjaga keseimbangan ekosistem.

3) Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan yang Berbasis Komunitas;

Melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata berbasis alam, seperti penyediaan fasilitas ekowisata, pengembangan homestay, dan pelatihan untuk konservasi alam, akan memperkuat ekonomi lokal. Pendekatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.

4) Peningkatan Infrastruktur Ramah Lingkungan;

Pembangunan infrastruktur pariwisata yang berbasis alam seperti jalur trekking di kawasan hutan, tempat pengamatan satwa liar, serta fasilitas wisata lainnya yang ramah lingkungan, akan mendukung pariwisata berkelanjutan tanpa merusak alam sekitar.

 

--------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Pegiat Lingkungan, Komunitas dan BPOLBF Laksanakan Penanaman 230 Pohon di Kawasan Parapuar untuk Pembangunan Berkelanjutan

  Labuan Bajo, 20 Desember 2024 - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melaksanakan kegiatan Green Action dengan menanam sebanyak 230 pohon di kawasa...

thumbnail

Menggali Potensi dan menyusun Skenario Pengembangan Pariwisata, BPOLBF melaksanakan FGD Penyusunan Master Plan Pengembangan Desa WIsata Tanjung Boleng

  Labuan Bajo, 19 Desember 2024- Dalam rangka Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Wisata Tanjung Boleng, Fakultas Hospitality dan Pariwisata, Universitas...

thumbnail

Rapat Koordinasi Persiapan Nataru 2024/2025 di Manggarai Barat

  Labuan Bajo, 19 Desember 2024- Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mengadakan Rapat Koordinasi P...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami