Labuan Bajo, 28 September 2024-
Dalam rangka merayakan Hari Pariwisata Sedunia atau World Tourism Day (WTD) 2024, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan menarik sebagai bentuk partisipasi dalam mendukung keberlangsungan pariwisata yang berkelanjutan dan damai sesuai dengan tema besar WTD tahun ini, yaitu "Tourism and Peace". Puncak dari berbagai rangkaian ini diadakan di Taman Parapuar, pada Jumat (27/09/2024) sore.
World Tourism Day (WTD) merupakan event tahunan bagi komunitas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk merayakan dan merefleksikan pariwisata. Peringatan World Tourism Day yang diselenggarakan BPOLBF juga merupakan upaya untuk terus meningkatkan kesadaran kolektif dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan baik dari aspek pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya khususnya di Labuan Bajo yang merupakan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan Flores secara keseluruhan.
Pemaknaan World Tourism Day 2024 oleh BPOLBF dikemas dengan mengangkat tema "Tourism for Peace and Sustainability" dengan Sub tema "Fostering Peace, Prosperity & Sustainability through Balancing Ethno, Eco, Edu, Nature and Culture Conservation". Tema dan sub tema ini berfokus pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan juga mendorong kolaborasi dari seluruh stakeholders untuk bersama-sama mengembangkan Labuan Bajo Flores sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang berkualitas, berkelanjutan, dan berkelas dunia.
Pada puncak rangkaian acara World Tourism Day 2024 ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir secara daring melalui taping video menyampaikan, sektor pariwisata dapat menjadi jembatan yang menghubungkan lintas perbedaan.
“Sektor pariwisata memiliki peran unik sebagai jembatan antar budaya karena memungkinkan orang dari berbagai latar belakang bangsa dan agama berinteraksi dan saling memahami. Ini adalah fondasi perdamaian yang dibangun dari pemahaman dan penghargaan atas perbedaan. Pariwisata juga harus bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial. Di era saat ini, kita tidak hanya berbicara tentang peningkatan jumlah wisatawan tetapi bagaimana pengelolaan destinasi wisata dilakukan dengan bijaksana, menyeimbangkan kepentingan ekonomi, pelestarian alam, dan budaya lokal. Inilah yang menjadi inti dari wisata berkelanjutan,” ungkap Sandi.
Senada, Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF juga menyampaikan bahwa World Tourism Day 2024 merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi sekaligus momentum memperkuat kerjasama untuk perkembangan pariwisata.
“Perayaan hari pariwisata sedunia harus menjadi perayaan yang dimaknai secara penuh oleh setiap pihak karena ini merupakan momen penting untuk mengevaluasi perkembangan sektor pariwisata yang global. Perayaan ini mengingatkan kita akan pentingnya membangun pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif, di mana keberagaman budaya dihargai dan dilestarikan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, komunitas lokal, dan wisatawan menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang tangguh dan bermanfaat bagi semua pihak. Dengan demikian, World Tourism Day tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen terhadap pariwisata yang berwawasan lingkungan, sosial, dan budaya,” tegas Frans.
Salah satu peserta pemenang Lomba Story Telling Cerita Rakyat Manggarai Barat, Stefani Listia Natalia dari SMAS St. Klaus Werang menyampaikan rasa bahagianya karena telah ikut berpartisipasi dalam merayakan WTD 2024.
“Saya sangat bangga bahwa di era globalisasi sekarang saya masih dapat membawakan cerita rakyat dari daerah saya, apalagi pada acara Hari Pariwisata Dunia yang menurut saya sangat luar biasa, karena pada dasarnya, saya sebagai remaja, generasi muda harus bangga memperkenalkan budaya kita lebih luas lagi sehingga dikenal lebih baik lagi oleh publik,” tutup Stefania yang tampil dengan membawakan yang membawakan cerita rakyat, “The Legend of Sano Nggoang” pada Peringatan WTD 2024 di Parapuar.
World Tourism Day 2024 yang diselenggarakan oleh BPOLBF dirayakan secara spesial dengan berbagai agenda yang melibatkan masyarakat lokal, pelaku usaha pariwisata, dan semua pihak terkait. Adapun rangkaian acara perayaan World Tourism Day 2024 yakni :
1) Fasmadewi Desa Wisata Wae Lolos dan Desa Wisata Siru (Rabu-Kamis, 18-19 September 2024)
2.) Webinar Hari Penerbangan International (Rabu, 25 September 2024 )
3.) Bootcamp Floratama Academy 5.0 (Kamis-Jumat , 26-27 September 2024)
4.) Lomba Memasak Kuliner Khas Manggarai (Jumat, 27 September 2024)
5.) Parapuar Fun Run (Jumat, 27 September 2024)
6.) Talkshow World Tourism Day 2024 ( Jumat, 27 September 2024)
7.) Launching 10 Gastronomi Manggarai (Jumat, 27 September 2024)
8.) Launching Buku Putih (Jumat, 27 September 2024)
9.) Launching Travel Pattern Wisata Religi Katolik di Pulau Flores (Jumat, 27 September 2024)
10.) Penerimaan Penghargaan Sahabat Ekosistem Pariwisata (Jumat, 27 September 2024)
11.) Pengumuman pemenang lomba fotografi, videografi, story telling , dan Cooking makanan khas (Jumat, 27 September 2024)
12.) Beach Clean Up Pantai Binongko (Sabtu, 28 September 2024)
13.) Bakti Sosial dan Kunjungan ke SLBN Komodo (Sabtu, 28 September 2024)
Acara perayaan World Tourism Day 2024 ini dihadiri oleh Deputi Bidang Sumber daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Staf Ahli Bidang Reformasi dan Regulasi Kemenparekraf, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, PHRI, HPI,ASITA, Pemenang Sahabat Ekosistem, UMKM dan Stakeholder terkait.
---------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores