Peringati Hari Pariwisata Dunia, BOPLBF Perkuat CHSE di Destinasi Gua Rangko

Created at 2020-09-29
SIARAN PERS
BADAN OTORITA PARIWISATA LABUAN BAJO FLORES (BOPLBF)
32/SP/Komblik/BOPLBF/IX/2020
Labuan Bajo, 27 September 2020
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) lanjutkan rangkaian kegiatan penguatan protokol CHSE ( Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) di destinasi pariwisata melalui Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kec. Boleng – Labuan Bajo, (27/9).
Bertajuk BISA Kreatif Labuan Bajo, Gerakan BISA merupakan upaya pemulihan sektor pariwisata melalui penguatan destinasi-destinasi wisata dengan menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (Cleanliness, Health, Safety, Environment/CHSE secara disiplin di masa normal baru.
Bertepatan dengan Hari Pariwisata Internasional (World Tourism Day), kegiatan dihadiri oleh Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Manggarai Barat (Mabar); Agustinus Rinus, BOPLBF, 100 peserta dari masyarakat setempat, komunitas lokal seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dusun Rangko, dan Komunitas Pemuda Rangko.
Direktur Utama (Dirut) BOPLBF; Shana Fatina di tempat terpisah menyampaikan, pelaksanaan Gerakan BISA secara simultan terus dilaksanakan untuk memastikan kesiapan destinasi-destinasi wisata yang ada di 11 wilayah koordinatif yang ada Flores, Lembata, Alor, dan Bima.
“Lagi-lagi, Gerakan BISA ini kegiatan padat karya yang kami upayakan bisa dilaksanakan di banyak destinasi wisata guna mempersiapkan masyarakat memasuki tatanan normal baru dan siap menerima kunjungan wisatawan jika masa pandemi berakhir nanti”, ucap Shana.
Shana juga menekankan, bertepatan dengan peringatan Hari Pariwisata Dunia, Gerakan BISA diharapkan menjadi penyemangat bagi wisata Labuan Bajo untuk terus berbenah dan mempersiapkan diri untuk bangkit dan beraktifitas kembali pasca pandemi.
“Untuk teman-teman semua, selamat memperingati Hari Pariwisata Dunia. Jangan lelah untuk terus berbenah, untuk tetap mempersiapkan diri lebih baik lagi. Aktifitas pariwisata pada akhirnya akan kembali pulih dan semoga ketika saat itu datang, destinasi Goa Rangko telah menjadi destinasi yang benar-benar siap dan disiplin menjalankan protokol kesehatan sebagai gaya hidup sehari-hari”, tutup Shana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Agustinus Rinus dalam sambutannya mengungkapkan, dalam rangka menunjang Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium, kondisi destinasi wisata yang Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA) sudah pasti menjadi pertimbangan penting bagi wisatawan.
"Labuan Bajo adalah satu-satunya destinasi super premium di Indonesia. Artinya Gua Rangko juga menjadi super premium. Gua Rangko ini merupakan destinasi favorit kedua di Labuan Bajo setelah Batu Cermin berdasarkan data jumlah kunjungan, dan yang paling banyak berkunjung adalah wisatawan dari Eropa khususnya Jerman", ungkap Agustinus.
Agustinus juga menambahkan, pariwisata Labuan Bajo juga memiliki kendala dalam hal kebersihan. Pada tahun 2019, 58% dari 187 ribu wisatawan mengungkapkan bahwa Labuan Bajo itu kurang bersih dan 38% mengatakan pantai di Labuan Bajo kotor.
“ini tentunya menjadi pelecut semangat kita tentu saja mulai dari diri sendiri dan lingkungan terkecil. Tahun ini kita akan bangun fasilitas penunjang di gua rangko seperti toilet dan fasilitas lainnya. Di parkiran, kita akan bangun toilet premium di 3 destinasi yaitu Cunca Wulang, Cunca Rami dan tentu saja di Gua Rangko. Kita harus bisa menjadi destinasi kelas dunia!", tegas Gusti.
Gerakan BISA kali ini, selain menyerahkan peralatan protokol kesehatan (thermo gun, masker, face shield, hand sanitizer, peralatan kebersihan), semua peserta serempak melakukan aksi bersih-bersih (Clean Up) di pesisir pantai. Turut terlibat juga dalam komunitas lokal seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dusun Rangko dan Komunitas Pemuda Rangko.
Destinasi wisata Goa Rangko berada di Desa Tanjung Boleng, Kec. Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. Destinasi yang terkenal akan goa dengan "kolam privat" alami yang merupakan hasil dari intrusi (rembesan) air laut melalui rekahan batuan. Pada waktu tertentu, sinar matahari yang masuk ke dalam gua akan menghasilkan kolam cantik yang seolah-olah bercahaya.
thumbnail

Semarak Labuan Bajo Waterfront Festival 2024, Tampilkan Keindahan Flores dan Budaya Lokal

  Labuan Bajo, 16 November 2024- Semarak Event Labuan Bajo Waterfront Festival (LBWF) yang diselenggarakan oleh Hotel Meruorah Labuan Bajo dan didukung oleh Badan P...

thumbnail

Senandung Dewi Labuan Bajo 2024: Pesona Kekayaan Budaya Desa Wisata Manggarai Barat

  Labuan Bajo, 10 November 2024-  Semarak Event Unggulan di Desa Wisata 2024 (Senandung Dewi) untuk pertama kalinya diselenggarakan di wilayah Floratama di de...

thumbnail

Senandung Dewi Labuan Bajo: Event Desa Wisata Sebagai Etalase Budaya Nusantara

  Labuan Bajo, 07 November 2024-  Dalam rangka mendorong pengembangan dan promosi desa wisata di Kabupaten Manggarai Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami