Magelang, 03 September 2024- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenko Marves RI) menggelar Rapat Koordinasi Sekretariat Bersama Percepatan Pengembangan Sektor Pariwisata 5 DPSP Tahun 2024 Tingkat Eselon I. Rakor Sekber 5 DPSP Tingkat Eselon 1 ini diadakan secara hybrid di Hotel Plataran Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Selasa (03/09/2024) siang dengan mengangkat tema "Penguatan Pilar Pariwisata Berkualitas Menuju Visi Indonesia Emas". Tema ini diusung sebagai strategi dua arah untuk kunjungan wisman dan wisnus yang perlu diperkuat melalui penerapan pilar pariwisata berkualitas dan fokus pengembangan pilar daya saing dasar seperti infrastruktur aksesibilitas, akomodasi dan atraksi yang didorong untuk dapat bergeser ke pilar berkelanjutan, keunikan destinasi dan pengalaman bernilai tinggi.
Tujuan diselenggarakannya rakor ini adalah sebagai sinergi untuk merumuskan strategi akselerasi dan keberlanjutan pengembangan 5 DPSP serta sebagai bahan evaluasi kinerja pariwisata guna menciptakan 5 DPSP sebagai destinasi pariwisata berkualitas1 dan ekonomi kreatif lokal sebagai produk unggulan nasional. Hasil Rakor Sekber Tingkat Eselon 1 ini juga selanjutnya akan menjadi bahan pertimbangan Rakornas Level Menteri yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Dalam Rakor Sekber Tingkat Eselon 1 tersebut, Odo RM Manuhutu, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves menyampaikan bahwa berdasarkan hasil dari berbagai rapat koordinasi bulanan 5 DPSP, atas sinergi baik antar K/L dan Pemda, secara keseluruhan dari 101 isu kinerja pariwisata di DPSP sebagai Progres Tindak Lanjut Rakornas Semester II 2023, sebesar 95,3% isu sudah dalam status ‘selesai’.
"Angka 95,3% ini tidak akan tercapai tanpa dukungan dari kita semua. Tentu saja ini adalah bentuk nyata dari kolaborasi dan upaya bersama untuk melakukan penyelesaian isu. Harapannya, modal utama ini bisa dilanjutkan lagi sehingga 5 DPSP ini benar-benar menjadi destinasi yang berkualitas" jelas Odo.
Dalam laporan yang disampaikan pada rapat tersebut juga diketahui bahwa secara umum, penerapan pariwisata berkualitas atau Quality Tourism di seluruh DPSP menunjukkan perbaikan terutama pada pilar keberlanjutan dan pilar keunikan yang didukung oleh berbagai inisiatif yang dilakukan di daerah dan upaya penataan destinasi, termasuk perhatian pada carrying capacity.
Berdasarkan indeks QT (Quality Tourism) tersebut juga diketahui bahwa pada tahun 2024, Labuan Bajo menempati posisi ketiga dari 5 DPSP dengan Skor 4.19 dari rentang skor 1-7. Skor ini meningkat 0,45 dari tahun 2023 yang berada pada angka 3.74.
Pada kesempatan tersebut, Frans Teguh, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyampaikan apresiasi atas dukungan lintas sektor dalam terselenggaranya Rakor Sekber 5 DPSP Tingkat Eselon 1 ini. Selanjutnya Frans juga menyampaikan update progres perkembangan DPSP Labuan Bajo dan strategi yang telah disiapkan pihaknya bersama stakeholder terkait sebagai upaya mendukung Labuan Bajo Flores sebagai Destinasi yang berkualitas.
"Hari ini, maskapai AirAsia telah melakukan penerbangan langsung perdana dengan Rute Kuala Lumpur- Labuan Bajo yang kita harapkan dapat menambah jumlah kunjungan wisatawan dan membuka peluang ekonomi di sektor pariwisata. Selanjutnya, terkait dengan evaluasi Indeks Quality Tourism, kami dari BPOLBF bersama para pemangku kepentingan terkait yang ada di Labuan Bajo Flores akan terus berbenah khususnya dari segi penyediaan infrastruktur, mendorong terbentuknya ekosistem event yang berkelanjutan serta peningkatan SDM" jelas Frans.
Lebih lanjut, Frans juga menyampaikan BPOLBF sepakat dengan adanya rencana event seperti Series Marathon 5 DPSP yang dicanangkan dalam Rakor tersebut dan juga mendorong terciptanya event unggulan di Labuan Bajo dan Flores seperti Tour De Flores, Komodo Marathon, dan Kelimutu Marathon. Selain event, BPOLBF juga tengah fokus dalam pengelolaan skema pembiayaan alternatif untuk Kawasan Otorita Parapuar dan Peningkatan SDM Pariwisata melalui pendirian Poltekpar Negeri di Manggarai Barat.
Sebagai penutup, Odo Menuhutu juga menyampaikan bahwa pengembangan 5 DPSP saat ini masih berfokus pada daya saing dasar pada pilar Quality Tourism. Adapun pengembangan untuk aspek sustainable, uniqueness, dan high value masih relatif minim dan belum mencukupi untuk menjadikan 5 DPSP sebagai destinasi pariwisata berkualitas. Untuk itu, perlu dipastikan bahwa seluruh aspek daya saing dasar di 5 DPSP sudah terpenuhi dan hal ini memerlukan kolaborasi dengan investor, industri pendukung, dan masyarakat guna menjamin pemenuhan seluruh aspek destinasi pariwisata berkualitas.
Rakor ini juga diikuti oleh beberapa Kementerian dan lembaga terkait lainnya seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, KLHK, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kemenpan RB, Kementerian BUMN, Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal , Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kantor Staf Kepresidenan, perwakilan Pemprov, dan Pemda 5 DPSP dan lembaga terkait lainnya.
------------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores