Labuan Bajo, 20 Maret 2025 -
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kab. Manggarai Barat, dan Politeknik eL Bajo Commodus menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman dalam rangka kolaborasi penyelenggaraan Survey Pasar Labuan Bajo Tahun 2025. Survei dilakukan dengan tujuan untuk memahami pasar potensial di wilayah Labuan Bajo dan sekitarnya, mengenal wisatawan, menganalisis perilaku konsumen, dan mengidentifikasi tren pasar.
Penyelenggaraan survey ini bertujuan untuk mengembangkan strategi promosi dan pengembangan destinasi pariwisata di Labuan Bajo Flores, seperti memilih saluran distribusi yang efektif untuk menjangkau target pasar dan membuat kampanye pemasaran yang efektif untuk menarik lebih banyak wisatawan.
Penandatanganan MoU berlangsung di Ruang Rapat Florata Kantor BPOLBF dan dihadiri oleh Plt. Direktur Utama BPOLBF, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kab. Manggarai Barat, dan Direktur Politeknik eL Bajo Commodus. MoU ini merupakan langkah strategis untuk menggabungkan kekuatan dari lembaga pemerintah dan akademisi. Kolaborasi ini diharapkan akan memberikan warna baru dalam pengembangan pariwisata Labuan Bajo.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh dalam sambutannya menyampaikan, Labuan Bajo memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, namun untuk mengembangkannya secara optimal perlu memahami tren pasar, preferensi wisatawan, dan peluang yang ada di masa depan. Oleh karena itu, survei pasar menjadi sangat penting.
"BPOLBF telah melakukan beberapa survei sebelumnya, termasuk survei pasar pada tahun 2024, survei dampak erupsi Lewotobi, dan survei angka okupansi hotel. Hasil survei ini memberikan gambaran awal tentang kondisi pasar, tetapi kita menyadari bahwa akan jauh lebih baik jika survei dilakukan secara bersama-sama, apalagi dengan melibatkan tiga lembaga yang memiliki kompetensi dan keahlian yang berbeda. Dengan demikian, kita dapat memperoleh data yang lebih komprehensif dan akurat", demikian disampaikan Frans.
Lebih lanjut, Frans menambahkan bahwa, pada survei pasar yang akan dilakukan tahun 2025 ini, pihaknya merencanakan akan melaksanakan dua kali survei, yaitu pada bulan Juni dan Oktober/November. Tujuannya adalah untuk menangkap beragam variasi profil wisatawan Labuan Bajo di beberapa babak dalam setahun. Dari pengamatan awal survei BPOLBF, terdapat dua karakter wisatawan yang berbeda antara tengah/akhir tahun dan awal tahun di Labuan Bajo. Dengan demikian, dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang perilaku wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kab. Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa survei pasar ini menjadi referensi, sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan kualitas pariwsata Labuan Bajo.
"Untuk survei kali ini, kita didukung oleh tim yang sangat bagus sehingga data yang dihasilkan juga akan bagus. Survei pasar ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui tren pasar pariwisata, preferensi wisatawan, dan peluang yang ada di masa depan," Kata Stefanus.
Sebagai penutup, Direktur Poltek eL Bajo Commodus, I Nengah Dasi Astawa menyatakan bahwa penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang Utama untuk mengoptimalkan potensi pengembangan pariwisata Labuan Bajo
"Labuan Bajo belum dikembangkan secara holistik atau secara utuh, beberapa segmen perlu dibenahi namun disamping itu SDM berkualitas sangat dibutuhkan. Apapun hasil survei ini nanti akan sangat membantu kami dalam merancang program-program pengembangan sumber daya manusia yang relevan dan aplikatif dengan kebutuhan pasar. Kami yakin, dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan inovasi, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta memperluas pangsa pasar," Ungkap I Nengah
--------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores