Rapat Koordinasi BOPLBF Dengan Semua Stakeholder Perkuat Sinergitas Menuju Destinasi Super Premium Labuan Bajo

Created at 2020-02-06

6 Februari 2020.

002/SP/Komblik/BOPLBF/I/2020.
-----

Rapat Koordinasi BOPLBF Dengan Semua Stakeholder
Perkuat Sinergitas Menuju Destinasi Super Premium Labuan Bajo

Sebagai satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berbenah.

Pembenahan ini dilakukan mengingat posisi Labuan Bajo sejak Juli 2019 menyandang status sebagai Destinasi Wisata Premium yang kemudian dinaikkan lagi statusnya sebagai Destinasi Pariwisata Super Premium.

Menyandang status sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas dan Destinasi Super Premium bukanlah hal mudah bagi Kabupaten yang pada tanggal 25 Februari 2020 mendatang baru akan memasuki usia 17 tahun.

Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi.

Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), sesuai dengan landasan yuridis pembentukannya, yaitu Perpres No. 32 Tahun 2018 dan secara struktur dibentuk pada tahun 2019, mengemban peran sebagai akselerator pembangunan pariwisata melalui fungsi koordinatif dan otoritatif di kawasan Labuan Bajo dan 10 Kabupaten lainnya di daratan Flores.

Koordinasi lintas kementerian, lintas kabupaten dan lintas kelembagaan menjadi komitmen BOPLBF selama ini, sehingga sinergitas berada pada frekuensi yang sama guna memastikan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo dan Flores terlaksana seiring dengan ditetapkannya Labuan Bajo Flores sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan kini Destinasi Pariwisata Super Premium.

Status pariwisata Labuan Bajo terkini direspon Pemerintah Daerah setempat sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat yang kemudian perlu ditindaklanjuti dan menyesuaikan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang pada Juli 2019 dan Januari 2020 secara khusus melaksanakan kunjungan kerja ke Labuan Bajo untuk sekaligus meninjau beberapa lokasi pembangunan pariwisata.

Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo, BOPLBF sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah menginisiasi Rapat Koordinasi dengan seluruh Perangkat Daerah di Kabupaten Manggarai Barat pada tanggal 6 Februari 2020, bertempat di Ruang Rapat Sekda Kabupaten Manggarai Barat.

Dalam Kunjungan Kerjanya pada 21 Januari lalu, BOPLBF mencatat ada 7 arahan Presiden Joko Widodo terkait pembangunan Pariwisata di Labuan Bajo.

Ke-7 arahan tersebut antara lain:

1. Melakukan Penataan Kawasan secara terintegrasi, baik yang berkaitan dengan kerapian, kebersihan, kenyamanan, dan keamanan bagi para wisatawan.

2. Pembangunan Infrastruktur, yaitu dengan segera membangun runaway dan terminal bandara Komodo pada awal tahun 2020. Melalui pembangunan runaway terminal bandara Komodo ini diharapkan dapat meningkatkan trafic kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik.

3. Menyiapkan SDM dengan meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM masyarakat lokal. Perlu dibekali skill/keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri pariwisata yang ada.

4. Pengelolaan Sampah Mengadakan gerakan bersih sampah di dalam laut dan karang serta menyiapkan infrastruktur untuk pembuangan sampah.

5. Pengadaan Air Baku dengan menyiapkan tambahan untuk air baku untuk mengatasi keterbatasan debit air sekaligus memenuhi kebutuhan air bersih terstandar.

6. Promosi Pariwisata melalui kegiatan promosi besar-besaran. Target promosi di akhir tahun 2020, ketika semua sudah rapi dan tertata termasuk digelarnya event internasional yang diharapkan mampu menarik wisatawan.

7. Keamanan Wisatawan melalui penguatan Organisasi Perangkat Daerah yang berkaitan dengan keamanan para wisatawan, baik dari Basarnas, BNPB, BPBD, Dinas Kesehatan dan Dinas-Dinas terkait lainnya.

Menindaklanjuti ke-7 arahan Presiden di atas dan arahan presiden saat melakukan kunjungan kerja Juli 2019 lalu, Rapat Koordinasi kali ini juga sekaligus untuk menginformasikan dan melaporkan apa-apa saja yang sudah dilakukan BOPLBF sebagai impelementasi saat kunjungan pertama Presiden Joko Widodo.

Selain itu Rakor kali ini sekaligus untuk menkosolidasikan apa-apa saja yang harus disiapkan bersama oleh BOPLBF, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat dan Pemerintah Pusat untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo tahun 2020 ini.

Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina berharap, Rakor bersama seluruh Jajaran Pemda menjadi stimulisator bagi terlaksananya percepatan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo.

Sinergi keseluruhan perangkat daerah ini diyakini akan memberi kekuatan dan dorongan yang sangat besar untuk mewujudkan semua arahan Presiden demi tercapainya cita-cita dan harapan Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Premium.

“Tahun 2020 ini menjadi momentum berharga untuk pembangunan pariwisata Labuan Bajo yang tidak boleh kita lewatkan. Apalagi dengan perhatian dan dukungan pemerintah pusat yang begitu besar saat ini bagi Labuan Bajo harus kita respon dengan semangat membangun pariwisata berkelanjutan”, ungkap Shana.

Lebih lanjut Shana memastikan 7 arahan Presiden Joko Widodo terimplementasi dengan baik di lapangan.

Karena itu, peran koordinasi yang diemban BOPLBF akan makin dimaksimalkan dan diintensifkan melalui sinergi bersama segenap perangkat pemerintah daerah di Kabupaten Manggarai Barat seperti yang dilakukan dalam Rakor kali ini.

“Rakor hari ini menjadi bukti bahwa sinergi seluruh perangkat daerah menjadi faktor penting dalam menunjang pembangunan terutama untuk mempercepat pembangunan pariwisata di Labuan Bajo. Semoga hari ini menjadi langkah bersama untuk makin memperkuat posisi Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Premium seperti harapan Presiden,” tegas Shana.

Sepanjang tahun 2020 ini, BOPLBF telah menyusun program kerja. Semua program yang didesain disesuaikan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam 2 kali kunjungan kerjanya ke Labuan Bajo, antara lain terkait penataan kawasan dan penguatan kapasitas SDM.

Penataan kawasan menjadi salah satu perhatian utama BOPLBF, seperti kawasan Kampung Air.

Rancang bangunnya melibatkan beberapa arsitek untuk melakukan penataan sekaligus menyiapkan narasi budaya dan sejarah kota Labuan Bajo yang kedepannya diharapkan memberi warna dan alternatif wisata budaya dan sejarah kota Labuan Bajo sendiri.

Maret hingga November 2020, BOPLBF bersinergi bersama Kemenparekraf dan Kemenkopukm akan fokus mempersiapkan SDM kepariwisataan melalui pelatihan dan pendampingan kepada sekitar 230 UKM yang ada di Labuan Bajo.

Selain melakukan pelatihan dan pendampingan, BOPLBF juga mencari peluang pasar bagi hasil produksi melalui sinergi dengan para stake holder yang ada di Labuan Bajo.

Selain itu, BOPLBF sendiri telah melakukan koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada tanggal 22 Januari 2020 lalu.

Semua bersepakat ke depannya akan membangun kantor bersama guna memperkuat mitigasi bencana Labuan Bajo guna menjamin keamanan para wisatawan yang datang berkunjung. Selain itu, penguatan mitigasi bencana ini juga memberi manfaat bagi masyarakat Labuan Bajo sendiri.*

-----

Divisi Komunikasi Publik
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF)

thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami