Labuan Bajo, 3 November 2020 - Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina menghadiri rapat persiapan Pelaksanaan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo. Rapat yang diselenggarakan di Aula Setda dihadiri oleh Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs. Yosef Nae Soi, Staf Khusus Menparekraf Bidang Keamanan Irjen. Pol. Adi Deriyan Jayamarta, S.I.K, M.H, Bupati Kab. Manggarai Barat Drs. Agustinus Ch. Dula Senin (02/11).
Dalam Rapat Koordinasi tersebut Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) menyampaikan bahwa simulasi keamanan keselamatan pariwisata di Labuan Bajo merupakan ujicoba pertama dan hasilnya akan diterapkan di seluruh daerah Indonesia yang menjadi Destinasi Super Premium yang sama seperti di Labuan Bajo. “Oleh sebab itu saya berkepentingan untuk langsung kesini untuk melakukan rapat bukan hanya sekedar koordinasi tapi rapat kolaborasi diantara kita.” ungkap Wakil Josef.
Pada kesempatan itu juga Wagub JNS juga mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan atau minimal mengurangi kefatalan di dalam bencana.
“Bayangkan jika kita tidak mempersiapkan diri maka akan berakibat lebih fatal. Keselamatan tidak dapat digangu gugat oleh siapapun tetapi terkadang manusia harus disadarkan dan diberikan pengertian bahwa ada bahaya, oleh sebab itu kita saat ini akan melakukan persiapan-persiapan supaya bilamana tiba saatnya untuk melakukan simulasi tentang keselamatan dan keamanan bencana maka kita sudah siap.” Ujar Wagub Nae Soi
Diketahui bahwa Labuan Bajo dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan KTT G-20 dan KTT Asean Summit, yang rencanannya akan digelar pada tahun 2023 mendatang. Oleh karena itu, sesuai instruksi Presiden Jokowi, akan dilakukan simulasi sistem keamanan dan keselamatan terkait dengan kesiapan DPSP di Labuan Bajo yang rencananya dilakukan pada tanggal 12 November mendatang.
Sementara itu di tempat yang sama Staf Khusus Menparekraf Bidang Keamanan Irjen. Pol. Adi Deriyan Jayamarta, S.I.K, M.H mengatakan tujuan dari simulasi ini adalah untuk memberikan gambaran terkait penerapan keamanan dan keselamatan dalam rangka antisipasi kecelakaan dan bencana.
“tujuan dari simulasi ini adalah untuk memberikan gambaran terkait penerapan keamanan dan keselamatan dalam rangka antisipasi kecelakaan dan bencana. Selain itu, juga memberikan kepercayaan kepada wisatawan dalam dan luar negeri untuk tak takut datang ke Labuan Bajo karena sudah memiliki protokol kesehatan,” ungkap Irjen. Pol. Adi Deriyan Jayamarta, S.I.K, M.H.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Parekraf NTT Dr. Wayan Darmawa MT, Kadishub Provinsi NTT isyak Nuka, Kepala Pelaksana BPBD Prov. NTT Thomas Bangke, SE, MSi, Forkopimda Kabupaten Mabar, Para pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Mabar, Kepala Stasiun Geofisika Kupang Robert Owen Wahyu, S. Si Kakan SAR kelas A Kupang Emi Frizer, SE, MM, Kakan SAR Kelas B Maumere I Putu Sudayana, SE, M. AP, Koordinator POS SAR Labuan Bajo Edi Suryono, Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Kepala Syahbandar Labuan Bajo dan Beberapa Pimpinan Lembaga Agama di Kabupaten Mabar.