SIARAN PERS
BADAN OTORITA PARIWISATA LABUAN BAJO FLORES (BOPLBF)
008/SP/Komblik/BOPLBF/V/2020
Labuan Bajo –
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur (Pemda NTT) dan para stakeholder pariwisata siap membuka kembali aktifitas pariwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tanggal 15 Juni mendatang.
Pembukaan kembali aktifitas pariwisata NTT tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi melalui teleconfrence Forkompimda NTT yang dipimpin langsung oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (26/5/2020).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf); Wishnutama Kusubandio, usai rapat kabinet terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo melalui video confrence (28/5/2020), menegaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa persiapan tatanan normal baru sektor pariwisata akan dilaksanakan secara bertahap, mulai Standar Operasional Prosedur (SOP), pelaksanaan simulasi, sosisialisasi, dan uji coba.
Labuan Bajo sendiri diputuskan menjadi pilot project yang menginisiasi pemulihan sektor pariwisata NTT. Aktifitas pariwisata akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai standar normal baru mengingat Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas dan super premium, sekaligus gerbang wisata bahari dunia.
Selama masa tanggap darurat Covid-19, Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) sendiri terus melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Daerah dan para stakeholder pariwisata untuk mempersiapkan antisipasi sektor pariwisata NTT, khususnya Labuan Bajo, agar dapat kembali beraktivitas seperti biasa pasca pandemi dengan menerapkan standar pariwisata normal baru yang berpedoman pada protokol Kesehatan.
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, menyampaikan, tatanan normal baru sektor pariwisata ini juga berjalan beriringan dengan program bersih, sehat, dan aman (Clean, Health, and Safe – CHS) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai upaya mendukung mewujudkan New Normal di Indonesia, seperti disampaikan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan.
“Harapannya, new normal ini dapat berjalan efektif pada pertengahan Agustus mendatang usai masa uji coba selama 2 bulan. Program ini juga beriringan dengan program bersih, sehat, dan aman (clean, health and safe – chs) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai upaya untuk mewujudkan new normal”, ungkap Shana.
Selain itu, sebagai upaya untuk mewujudkan tatanan normal baru melalui penerapan protokol kesehatan pariwisata, BOPLBF saat ini sedang membangun sistem digital registrasi online bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi wisata Labuan Bajo, baik destinasi wisata bahari maupun di darat.
Shana Fatina menegaskan, sejak awal BOPLBF memang merancang pembangunan sistem digital pariwisata terpadu yang terintegrasi dalam satu big data. Menurut Shana, sistem digital pariwisata ini diharapkan akan menjadi rumah bagi pariwisata Flores dan NTT secara keseluruhan.
“Kami sedang usahakan sebagai langkah awal mempercepat berjalannya sistem registrasi online untuk mempermudah akses para pengunjung ke destinasi wisata khususnya yang ada di Labuan Bajo. Sistem digital ini salah satu cara yang kami lakukan agar bisa mengatur jumlah pengunjung dan menata pola perjalanan wisatawan untuk menghindari kerumunan”, jelas Shana.
Menurut Shana, sistem registrasi online ini rencananya akan diuji coba pada tanggal 9 Juni mendatang. Registrasi online ini akan sekaligus mengatur jadwal dan quota pengunjung. Selain itu, sistem ini juga dimaksudkan untuk sekaligus mendata identitas para pengunjung yang datang dan mentracing riwayat perjalanan para pengunjung. Shana menekankan pentingnya mengidentifikasi data tiap pengunjung sebagai salah satu upaya mempekuat penerapan tatanan normal baru di sektor pariwisata.
“Kami sudah beberapa kali berkoordinasi dengan para pengelola destinasi wisata salah satunya dengan BTNK agar secepatnya bisa memenuhi kelengkapan yang dibutuhkan untuk bisa membangun sistem ini. Pagi tadi kami sudah lakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pariwisata Mabar dan sekaligus mendata apa-apa saja yang diperlukan untuk mempersiapkan sistem ini”, Shana menjelaskan.
Selain membangun sistem digital, BOPLBF bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab. Manggarai Barat dalam waktu dekat juga akan berkoordinasi dengan berbagai asosiasi hotel, restoran, agen perjalanan, dan para pelaku pariwisata untuk sekaligus menghimpun apa saja yang diperlukan guna mempersiapkan aktifnya kembali pariwisata Labuan Bajo 15 Juni mendatang.
“Kami akan undang teman-teman dari berbagai asosiasi dan teman-teman pelaku pariwisata dan perjalanan lainnya untuk menghimpun masukan kira-kira apa saja yang diperlukan dan relevan dengan situasi setempat, karena kami sadari teman-teman di industri pariwisata ini paling merasakan imbas pandemi covid-19 dengan sepinya pengunjung dua bulan belakangan ini”, ungkap Shana.
Shana Fatina menegaskan, koordinasi dengan berbagai pihak dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh pihak terkait berjalan satu frekuensi mewujudkan New Normal sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan. Shana meyakini, dengan kepatuhan pada standar protokol kesehatan, sektor pariwisata di NTT, khususnya Labuan Bajo dan sekitarnya dapat berjalan normal kembali.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kab. Manggarai Barat, Agustinus Rinus dalam rapat koordinasi bersama BOPLBF (28/5) mengungkapkan optimismenya menyambut new normal pariwisata Manggarai Barat.
“Yang jelas kami mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk menunjang kelancaran penerapan normal baru ini, termasuk bersama BOPLBF mempersiapkan SOP Protokol Kesehatan, termasuk dengan sinergi dengan para stakeholder”, terang Gusti.
Gusti juga menegaskan, protokol kesehatan pariwisata di rancang dengan mengacu kepada aturan Kemenkes dan Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penanganan Covid-19. Semua protokol kesehatan pariwisata ini nantinya akan diterapkan di alur perjalanan wisatawan meliputi; registrasi wisatawan terpadu, pengendalian kedatangan dan keberangkatan di bandara dan pelabuhan, mendorong penggunaan masker setiap waktu, mendorong penyediaan sanitasi dan pengecekan suhu tubuh di setiap tempat, pemberlakuan pembatasan sosial/fisik, serta penerapan layanan intensif terkait kesehatan, kebersihan, dan keamanan pada tempat-tempat pariwisata.
“Sesuai arahan Presiden, kami upayakan agar uji coba penerapan tatanan baru ini bisa berjalan seperti yang kita harapkan, sambil terus kita evaluasi secara berkala. Termasuk sistem registrasi online yang sedang dibangun kami yakin akan sangat membantu kami memantau aktivitas para pengunjung yang datang ke Labuan Bajo”, tegas Gusti.
Rapat koordinasi BOPLBF bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab. Manggarai Barat yang berlangsung di kantor BOPLBF tersebut membahas beberapa hal terkait persiapan penerapan tatanan normal baru, antara lain dengan menyusun protokol kesehatan pariwisata, mengatur standar kesehatan, kebersihan, dan keamanan dengan mengacu kepada Kemenkes, Gugus Tugas Nasional COVID-19, UNWTO, WTTC, dll.
Selain itu, menjadwalkan penyusunan protokol Kesehatan dan industri pariwisata melalui koordinasi dengan para stakeholder dan pelaku pariwisata yang ada di Labuan Bajo, menyelesaikan sistem digital registrasi online, menetapkan destinasi percontohan normal baru, melaksanakan simulasi dan penerapan protokol CHS di destinasi percontohan mulai dari gerbang kedatangan dan area publik lainnya.
Selain itu rapat koordinasi juga membahas tentang bagaimana mempersiapkan penerimaan masyarakat (sosialisasi), uji coba, evaluasi hingga pembukaan.
----------
Divisi Komunikasi Publik
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF)