Tenun, Bambu, dan Kopi Bergema dalam Wolobobo Ngada Festival

Created at 2022-10-10
Ngada, 19 September 2022- Setelah melalui beberapa rangkaian kegiatan pengantar dalam Wolobobo Ngada Festival, seperti kemping budaya, Tracking menyusuri lembah, bukit, hutan, dan hingga perjalanan wisata budaya di perkampungan kawasan Wolobobo, *Wolobobo Ngada Festival (WNF) 2022* secara resmi akhirnya dibuka oleh Bupati Ngada, Andreas Paru, S.H., M.H, di Lapangan Kartini Bajawa, Ngada, Sabtu, (17/09/2022) sore.
Opening Ceremony ini dibalut dalam nuansa budaya yang sangat kental. Dibuka dengan karnaval budaya yang dimulai dari Lapangan Lebijaga dan berakhir di Lapangan Kartini, pertunjukan budaya dari 3 etnis besar di Ngada yaitu Etnis Ngadhu Bagha, Etnis Soa, Etnis Riung, dan dilanjutkan dengan penampilan tari kolosal yang dibawakan oleh 350 penari yang semuanya adalah siswa dan siswi sekolah menengah yang ada di Bajawa.
"Tarian Kolosal Ngada Bisa" menampilkan tiga kekhasan Ngada yaitu Kopi, Tenun, Bambu yang merupakan tema utama WNF 2022 dalam gerakan dan alat musik. Pagelaran tari akbar tersebut juga mengajak seluruh tamu yang hadir di Lapangan Kartini untuk menari Ja'i dan Tarian Dero bersama. Ja'i sendiri merupakan tarian khas Ngada yang masuk dalam salah satu Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemendikbud, sementara Tarian Dero merupakan tarian pemersatu Nagekeo dan Ngada. Dalam kesempatan ini peragaan fashion show yang menampilkan berbagai kekayaan tenun, kopi, dan berbagai pernak pernik dari bambu juga digelar.
"Untuk membangkitkan perekonomian masyarakat, menghidupkan usaha mikro kecil dan menengah, dan membangkitkan ruang kreativitas bagi para pegiat seni dan budaya pasca pandemi ini, maka Pemerintah telah melakukan berbagai upaya diantaranya melalui pelaksanaan Wolobobo Ngada Festival 2022" jelas Bupati Andreas dalam sambutannya.
Bupati Ngada juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan WNF 2022 sebagai ajang mempromosikan semua potensi yang ada di Ngada dalam Nilai dan Spirit *_Tante Nela Paris_* yang dalam istilah masyarakat Ngada adalah akronim dari “Tani, Ternak, Nelayan dan Pariwisata” untuk memenuhi; TUKA, TUKU, dan TEKA yang memberikan gambaran tentang adanya ketahanan pangan dimana tercermin dari “Ketersediaan Pangan, Akses Pangan, dan Pemanfaatan Pangan”.
Edy Wardoyo, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kemenparekraf yang hadir dalam Opening Ceremony WNF 2022 berharap agar event WNF bisa masuk dalam 10 Event Utama tahun 2023, mengingat WNF 2022 telah berhasil masuk dalam 100 Kharisma Event Nusantara 2022 dan merupakan capaian yang harus dipertahankan.
"Wolobobo Ngada Festival 2022 pada tahun ini masuk ke dalam 100 Kharisma Event Nusantara. Tentunya kami dari Kemenparekraf sangat bangga apalagi rangkaian festival yang dilakukan beberapa hari ini diisi dengan aneka ragam atraksi yang ditampilkan. Kami berharap apa yang sudah dicapai pada tahun ini dapat dipertahankan dan masuk dalam Kharisma Event Nusantara berikutnya. Tidak hanya masuk dalam daftar 100 besar tetapi masuk dalam 10 event utama" ungkap Eddy.
Opening Ceremony yang secara simbolis dibuka dengan meniup Bombardom (salah satu alat musik khas Ngada yang terbuat dari bambu) juga dihadiri oleh Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina. Shana menyampaikan bahwa dirinya dan tim mengucapkan apresiasi atas terselenggaranya Festival Wolobobo yang sudah berlangsung sejak 14 September lalu dan berkomitmen untuk terus mendorong agar produk pariwisata Ngada bisa mencapai pasar yang lebih besar.
"Kehadiran kami dari Kemenparekraf dalam hal ini melalui BPOLBF adalah untuk mendorong produk pariwisata yang ada di Kabupaten Ngada agar bisa dikenal lebih luas lagi, tidak hanya untuk konsumsi lokal dan nasional saja tetapi juga internasional. Kami berharap ini bisa menjadi karakter dan keunikan Kabupaten Ngada ke depan yang akan kita promosikan terus menerus" ungkap Shana.
Wolobobo Ngada Festival ini akan digelar selama 10 hari, terhitung sejak tanggal 14 September 2022 hingga 24 September 2022 yang akan datang dihadiri tamu undangan yang datang dari berbagai daerah, baik dari daratan Flores, NTT lainnya, nasional, dan mancanegara.
Di sekitar Lapangan Kartini Bajawa juga disediakan booth UMKM yang menampilkan berbagai produk lokal Ngada yang didesain dari bambu. Adapun produk UMKM yang ditampilkan tersebut menunjukkan tiga produk utama Ngada yang sesuai dengan Tema WNF 2022 yang diusung, yaitu Kopi, Bambu, dan Tenun. Agenda kegiatan selama 10 hari tersebut dapat dilihat di official Instagram BPOLBF yaitu @bpolbf dan @wolobobongadafestival.
----------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores
thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami