SIARAN PERS
BADAN OTORITA PARIWISATA LABUAN BAJO FLORES (BOPLBF)
33/SP/KOMBLIK/BOPLBF/X/2020
Larantuka, 28 September 2020 - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) menggelar pelatihan "Kerajinan dan Home Decor Resin" bagi pelaku industri kreatif kawasan pariwisata daratan Flores di Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Kegiatan yang berlangsung pada 26 hingga 28 September 2020 ini bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif (ekraf) guna terciptanya produk yang memiliki kualitas mutu, variasi, serta sebagai alternatif souvenir di kawasan pariwisata Flores. Pelatihan yang diikuti 30 peserta dari pelaku ekraf setempat ini, sebelumnya juga dilaksanakan di Labuan Bajo dan Ende.
Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina, mengungkapkan, pelatihan kerajinan dan home decor resin ini sebagai langkah awal terciptanya produk kreatif yang berdaya saing dan juga meningkatkan keterampilan dari para pelaku ekraf.
“Pelatihan ini adalah pemicu bagi kreativitas teman- teman peserta. Kami harap supaya jangan berhenti di sini saja, tetapi terus asah _skill_ teman- teman semua sehingga muncul ide-ide brilian lainnya dari kreasi resin ini," ungkap Shana.
Pariwisata menjadi sektor yang sangat diperhatikan pemerintah, apalagi setelah ditetapkannya Labuan Bajo sebagai destinasi super premium. Dengan demikian, sektor- sektor lain seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan tentu saja produk ekraf juga akan sangat dibutuhkan sebagai sektor penunjang pariwisata.
Pariwisata yang dicita-citakan Presiden Jokowi adalah pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat.
“Pariwisata adalah jalan masuk untuk kemajuan kawasan Flores. Kami berupaya agar seluruh wilayah Flores merasakan dampak dari pariwisata ini, dengan Labuan Bajo sebagai pintu masuk, kita akan dorong wisatawan untuk bergerak ke destinasi lainnya yang ada di kawasan Flores. Sehingga pariwisata dapat menghidupkan sektor lainnya salah satunya ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif selalu jadi bagian penting dari pariwisata, sebab wisatawan mencari beragam produk untuk dinikmati hingga menjadi cendera mata," terang Shana.
Shana juga menegaskan, di masa pandemi seperti ini adalah saat yang tepat dalam membenahi segala aspek dalam pengembangan pariwisata. Selain itu juga perlu memasyarakatkan konsep 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas) dalam pengembangan destinasi wisata. Para pelaku kreatif juga diharapkan memanfaatkan momen jeda ini untuk meningkatkan kapasitas dan mempelajari hal-hal baru, guna menghasilkan inovasi produk ekraf.
“Ini hanyalah langkah awal. Kami tidak akan berhenti sampai di sini dalam mendukung teman-teman semua. Kemajuan pariwisata tidak akan tercipta tanpa keinginan dan dorongan dari semua pihak. Mari kita majukan bersama produk ekonomi kreatif sehingga dapat menjadi lokomotif pengembangan pariwisata di Flores Timur, dengan semangat kolaboratif tentunya”, tambah Shana.
Melalui Pelatihan Kerajinan dan Home Decor di Larantuka, BOPLBF berupaya mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat. Diharapkan produk dari resin dapat menghadirkan souvenir kreatif siap jual sebagai opsi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Larantuka, selain jagung titi dan tenun khas Flores Timur tentunya.
Larantuka adalah Ibu Kota Kabupaten Flores Timur. Kota yang dijuluki sebagai “Kota dengan 1000 gereja” ini terkenal akan wisata rohaninya yakni ritual Semana Santa atau Hari Bae. Semana Santa adalah ritual perayaan Pekan Suci Paskah umat Katolik Larantuka yang berpuncak pada hari raya Jumat Agung dan prosesi perarakan patung Tuan Ma dan patung Tuan Ana. Di samping itu, Larantuka juga memiliki objek wisata seperti Pantai Oa, Pantai Deri, Taman Doa Bukit Fatima,Pantai Watohari, dan Pantai Kawaliwu.