Tingkatkan Pengetahuan Tentang Investasi Pegawai BPOLBF Melalui THKMC Modul 10

Created at 2024-06-21

Labuan Bajo, 21 Juni 2024 

Dalam rangka meningkatkan kapasitas para pegawai Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) tentang pengetahuan investasi dan pembiayaan dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif, pada Jumat (21/06/2024) pagi, BPOLBF menyelenggarakan Floratama Learning Center: Tourism & Hospitality Knowledge Management Class (THKMC). Pada modul ke-10 ini, seluruh pegawai BPOLBF bersama-sama belajar tentang investasi dan pembiayaan parekraf bersama Fadjar Hutomo, mantan Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Juli 2015-Januari 2020) dan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Februari 2020-Februari 2022) yang saat ini juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf. 

Dalam paparannya, Fadjar menyampaikan bahwa investasi adalah salah satu cara penanaman modal dengan tujuan agar dikemudian hari modal yang diinvestasikan tersebut dapat berkembang. 

 

"Investasi itu seperti orang menanam bibit, jadi kita melakukan penanaman modal saat ini dengan tujuan agar investasi kita di kemudian hari berkembang, bertambah, bertumbuh dan sejalan dengan kesejahteraan yang meningkat" jelasnya. 

 

Fadjar juga melanjutkan bahwa saat ini, di industri Parekraf, ada juga yang disebut dengan pembiayaan hijau yang lebih berfokus pada investasi dan pembiayaan yang ramah lingkungan. 

 

"Pembiayaan hijau adalah pendekatan yang berfokus pada investasi dan pembiayaan yang mendukung proyek-proyek ramah lingkungan dan berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk mendorong transisi menuju ekonomi yang lebih hijau dan mitigasi perubahan iklim" jelasnya. 

 

Adapun kriteria dan jenis proyek  pembiayaan hijau ini adalah 1) Energi Terbarukan seperti proyek pembangkit listrik tenaga surya, angin, atau biomassa, 2) Transportasi Rendah Emisi seperti proyek infrastruktur dan kendaraan listrik, serta sistem transportasi massal, 3) Efisiensi Energi seperti proyek renovasi bangunan, teknologi hemat energi, dan pengelolaan energi yang lebih baik, dan 4) Pengelolaan Sampah dan Air seperti proyek daur ulang, pengolahan limbah, dan pengelolaan sumber daya air. 

 

Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF juga menyampaikan bahwa pembelajaran terkait investasi dan pembiayaan parekraf ini juga dimaksudkan agar seluruh pegawai BPOLBF memiliki visi yang sama yaitu mengembangkan investasi yang berkelanjutan di bidang pariwisata untuk Labuan Bajo, Flores, NTT dan juga Parapuar. 

 

"Pembelajaran pada modul kesepuluh dalam THKMC ini pertama-tama ingin menekankan tentang pentingnya praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa keindahan alam Labuan Bajo Flores tetap terjaga untuk generasi mendatang. Dalam pengembangan kawasan, poin berkelanjutan ini menjadi poin utama untuk tetap terus memperhatikan kelestarian lingkungan, ekologis, sosial dan budaya yang benar-benar hadir untuk Labuan Bajo Flores, NTT, dan juga Parapuar" kata Frans.

 

 

--------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Semarak Labuan Bajo Waterfront Festival 2024, Tampilkan Keindahan Flores dan Budaya Lokal

  Labuan Bajo, 16 November 2024- Semarak Event Labuan Bajo Waterfront Festival (LBWF) yang diselenggarakan oleh Hotel Meruorah Labuan Bajo dan didukung oleh Badan P...

thumbnail

Senandung Dewi Labuan Bajo 2024: Pesona Kekayaan Budaya Desa Wisata Manggarai Barat

  Labuan Bajo, 10 November 2024-  Semarak Event Unggulan di Desa Wisata 2024 (Senandung Dewi) untuk pertama kalinya diselenggarakan di wilayah Floratama di de...

thumbnail

Senandung Dewi Labuan Bajo: Event Desa Wisata Sebagai Etalase Budaya Nusantara

  Labuan Bajo, 07 November 2024-  Dalam rangka mendorong pengembangan dan promosi desa wisata di Kabupaten Manggarai Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami