Labuan Bajo, 23 September 2025 – Penyelenggaraan Tour de EnTeTe 2025 tidak hanya menghadirkan kompetisi balap sepeda berkelas internasional, tetapi juga menjadi momentum penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Melalui keterlibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), event ini mampu membuka ruang promosi, memperluas pasar, serta meningkatkan pendapatan masyarakat di setiap daerah lintasan.
Dilansir dari beberapa media, salah satu contohnya dapat dilihat di Kabupaten Belu, ketika Atambua dipercaya sebagai tuan rumah etape 2 (Kefamenanu–Atambua) pada 11 September 2025 sekaligus titik start etape 3 (Atambua–SoE) pada 12 September 2025. Selama dua hari tersebut, ribuan penonton memenuhi jalanan Atambua untuk menyaksikan para pembalap. Antusiasme tersebut menghadirkan multiplier effect bagi UMKM setempat.
Sebagai bentuk penyambutan, Pemerintah Kabupaten Belu menggelar Gala Dinner dan Pameran UMKM di halaman Mall Pelayanan Publik (MPP) Plaza Atambua. Acara ini menghadirkan puluhan pelaku usaha lokal dengan produk kuliner, kerajinan, minuman, hingga tenun ikat, dan turut dimeriahkan pentas seni budaya dari berbagai sekolah di Kabupaten Belu.
Tidak hanya di Atambua, semangat pemberdayaan UMKM juga hadir di daerah lain. Di Sumba Barat Daya, Pemerintah Daerah menyediakan 16 stand yang diisi oleh 32 UMKM, sementara di Labuan Bajo sebagai lokasi finish, sebanyak 40 UMKM turut dilibatkan.
Lebih lanjut, Enjel, salah satu pelaku UMKM asal Manggarai Barat, juga merasakan manfaat serupa ketika ikut serta dalam pameran UMKM di Labuan Bajo yang menjadi titik finish Tour de EnTeTe. Sebagai Destinasi Prioritas Nasional, Labuan Bajo menjadi magnet bagi wisatawan dan peserta event untuk membeli produk-produk lokal. Kehadiran stand UMKM yang menampilkan tenun ikat, kuliner khas, hingga kerajinan tangan memberikan kesempatan emas bagi pelaku usaha untuk memperluas pasar.
“Kami sangat bersyukur bisa terlibat dalam Tour de EnTeTe ini. Produk kuliner yangkami siapkan laris manis dibeli wisatawan maupun peserta acara. Omzet saya juga naik drastis, bahkan beberapa produk habis terjual hanya dalam beberapa jam. Event ini benar-benar membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk lebih dikenal,” ujarnya.
Tour de EnTeTe merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam mengembangkan potensi wisata serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Melalui keterlibatan UMKM di setiap etape, event ini diharapkan mampu memperluas pasar produk unggulan daerah seperti kuliner khas, tenun ikat, dan hasil kerajinan tangan.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Tour de EnTeTe 2025 merupakan bukti nyata kolaborasi lintas sektor untuk menghubungkan sport tourism dengan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Tour de EnTeTe tidak hanya menghadirkan ajang balap sepeda yang menantang, tetapi juga menjadi momentum untuk menampilkan kekayaan budaya dan produk UMKM lokal. Kami ingin memastikan bahwa manfaat pariwisata dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
Dengan antusiasme masyarakat dan dukungan berbagai pihak, Tour de EnTeTe diharapkan semakin memperkuat positioning NTT sebagai destinasi wisata berkelanjutan dan berkelas dunia yang tidak hanya menawarkan panorama indah, tetapi juga pengalaman budaya dan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
-------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores
