Travel Dialogue Pariwisata Religi: Upaya BPOLBF Promosikan Destinasi Wisata Religi Katolik di Flores-NTT

Created at 2025-05-15

 

Labuan Bajo, 15 Mei 2025- 

Komitmen Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk mendukung pengembangan potensi wisata religi Katolik di Pulau Flores dan Nusa Tenggara Timur (NTT) terus diperkuat. Berbagai kegiatan seperti Webinar, FGD (Focus Grup Discussion), pembuatan Travel Pattern (Pola Perjalanan) Wisata Religi Katolik di Pulau Flores, dan penguatan narasi digital dari setiap destinasi dan spot wisata religi Katolik di Pulau Flores telah dilakukan. 

Untuk semakin mengoptimalkan pengembangan potensi Wisata Religi Katolik Di Pulau Flores - NTT, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar sesi Travel Dialogue dalam  kegiatan Virtual Table Top Business Meeting Pilgrimage Tourism Flores-NTT, Kamis, (15/05/2025). 

Membuka kegiatan Travel Dialogue dalam Virtual Table Top Business Meeting tersebut, Ni Made Ayu Marthini, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyampaikan bahwa tren pariwisata Indonesia semakin berkembang saat ini. Adanya peningkatan minat pada wisata religi, memberikan peluang emas bagi Flores - NTT untuk mengembangkan produk wisata ziarah yang berkualitas, yang didukung oleh event-event keagamaan seperti Festival Golo Koe yang tahun 2025 ini masuk dalam Kalender Event Nusantara (KEN) Kemenpar. 

"Kami melihat Flores ini memiliki posisi istimewa dalam konteks wisata religi Katolik di Indonesia, diperkirakan ada 1,8 juta jiwa katolik dan 30% itu ada NTT. NTT juga memilki akar spiritual yang kuat, baik gereja -gereja yang bersejarah, situs-situs sejarah dan nilai religiousitas yang tinggi serta kaya akan tradisi inkulturasi. Ini adalah daya tarik yang luar biasa disamping keindahan alamnya. Flores juga dijuluki Vatikannya Indonesia. Kegiatan hari ini diharapkan akan ada deal bisnis dan dapat menarik wisatawan bukan hanya wisatawan Nusantara tetapi juga wisatawan mancanegara,” Kata Ni Made. 

Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh mengatakan, pihaknya telah menyiapkan Travel Pattern Wisata Religi Katolik Pulau Flores dan program penguatan wisata religi bersama kesukupan-keuskupan di Pulau Flores. 

"Fokus kami adalah mengangkat potensi wisata religi Katolik di Nusa Tenggara Timur dengan mempromosikan aset-aset berharga seperti situs religi, Gereja Tua, Gua Maria, dan biara-biara yang tersebar di berbagai keuskupan. Kami ingin memastikan bahwa setiap lokasi ini dikelola secara profesional dan dilengkapi dengan narasi yang kuat dan inspiratif, agar dapat memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi para pengunjung maupun peziarah. Kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk mendorong pengembangan wisata religi Katolik yang berkelanjutan di NTT," Ungkap Frans. 

Lebih lanjut, Frans berharap, kolaborasi bersama pemerintah daerah dan pemerintah provinsi dapat mengembangkan potensi-potensi wisata lainnya yang ada di Pulau Flores dan NTT pada umumnya. Industri pariwisata Indonesia yang terus bertransformasi dan berdiversifikasi membutuhkan peran aktif pemerintah dalam mendorong pengembangan destinasi unggulan dan infrastruktur pendukung melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat semakin mendukung pengembangan berbagai potensi unggulan yang ada di Flores, NTT. 

Myra Gunawan, Pengamat Wisata Religi Katolik yang juga hadir dalam sesi Travel Dialogue juga menyampaikan bahwa Flores sudah dikenal dunia dengan adanya Komodo dan wisata baharinya, tetapi di sisi lain Flores adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan spiritualitasnya. 

“Saya memulai dengan menyasar wisatawan domestik karena saya ingin mengetuk hati sesama bangsa Indonesia untuk turut mengunjungi Pulau Flores. Selama ini, Flores dikenal dunia karena Komodo dan keindahan alamnya, namun saya ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk juga melihat sisi lain Flores sebagai tujuan wisata religi yang kaya makna spiritual. Saya memang memilih untuk fokus menggerakkan teman-teman sebangsa dan setanah air, agar mereka menyadari bahwa Flores bukan hanya destinasi wisata alam, tetapi juga tempat yang sarat akan nilai-nilai religius dan warisan iman Katolik yang sangat mendalam," Ungkap Myra. 

RD. Doni Migo, Perwakilan dari Keuskupan Maumere turut menyampaikan, bahwa kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh agama dan masyarakat adalah salah satu langkah utama dalam pengembangan wisata religi katolik di Pulau Flores – NTT, di keuskupan Maumere sendiri telah ditetapkan bahwa setiap tahun diadakan ziarah ke biara-biara dan setiap tempat wisata religi bersama masyarakat setempat. 

Sementara itu, Oyan Cristian, Owner NTT Destination Management Company (DMC) sekaligus Perwakilan Seller dalam Table Top Business Meeting kali ini berharap agar Wisata Religi Katolik Pulau Flores dapat menjadi bagian terintegrasi dalam paket wisata minat khusus yang ada di Indonesia. 

“Kami berharap agar kegiatan Table Top hari ini bisa makin memperkenalkan pulau Flores sebagai destinasi wisata religi Katolik yang mendatangkan makin banyak peziarah, dengan menjadikannya sebagai paket wisata alternatif dan sekaligus melengkapi perjalanan wisatawan menjelajahi Pulau Flores,” tutup Oyan. 

Table Top Bussines Meeting ini diikuti secara virtual oleh 86 peserta umum yang hadir dalam sesi Travel Dialog dan dilanjutkan oleh para Seller dan Buyers yang dibagi dalam Room Section/Breakout Rooms. 

 

--------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Perkembangan Pembangunan Kawasan Parapuar

  Labuan Bajo, 15 Mei 2025- Parapuar, destinasi wisata baru yang dikembangkan dan dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), resmi diperkena...

thumbnail

Travel Dialogue Pariwisata Religi: Upaya BPOLBF Promosikan Destinasi Wisata Religi Katolik di Flores-NTT

  Labuan Bajo, 15 Mei 2025-  Komitmen Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk mendukung pengembangan potensi wisata religi Katolik di Pulau...

thumbnail

Virtual B2B Meeting Wisata Ziarah Katolik Flores-NTT Yang Digelar BPOLBF Catat Potensi Transaksi Hingga 16 Miliar Rupiah

  Labuan Bajo,  15 Mei 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menunjukkan komitmennya dalam mendorong pengembangan pariwisata tematik...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami