Travel Pattern Ziarah Religi Katolik di Labuan Bajo Dirilis

Created at 2024-08-10

Labuan Bajo, 10 Agustus 2024- 

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Kevikepan Labuan Bajo merilis Travel Pattern atau Peta Perjalanan Ziarah Religi Katolik di Labuan Bajo. Pembuatan Travel Pattern ini merupakan salah satu tindak lanjut dari penyelenggaraan Webinar Potensi dan Strategi Pengembangan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores yang telah dilaksanakan pada 17 Mei 2024 dan Focus Group Discussion pada 05 Juli 2024 lalu, guna menjadikan Pulau Flores sebagai destinasi utama wisata religi Katolik di Indonesia. 

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh menyampaikan bahwa pembuatan Travel Pattern Ziarah Religi Katolik Labuan Bajo ini merupakan salah satu cara untuk memberikan pengalaman lebih kepada para wisatawan dengan menyediakan informasi destinasi selain destinasi-destinasi yang berbasis alam maupun budaya di Labuan Bajo. Wisata ziarah religi Katolik ini bisa menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan karena dapat memberikan pengalaman spiritual dan kegiatan yang berbeda. 

"Travel pattern ziarah religi Katolik di Labuan Bajo ini dapat memberikan pengalaman lebih bagi wisatawan setelah berkunjung ke wisata berbasis alam dan budaya. Pengadaan peta perjalanan ini juga dilakukan untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan tetap memerhatikan tren wisata di masa mendatang, yang cenderung bersifat personalize (pribadi), customize (minat khusus), localize (lokalitas), dan smaller in size (jumlah wisatawan yang tidak terlalu massif)." ungkap Frans.  

Lebih lanjut, Vikep Labuan Bajo, Rm. Rikard Manggu, Pr., juga menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan langkah positif untuk memperkenalkan keindahan spirital serta kekayaan budaya yang dimiliki Labuan Bajo kepada umat Katolik dan masyarakat luas. 

"Inisiatif ini merupakan langkah positif untuk memperkenalkan keindahan spiritual serta kekayaan budaya yang dimiliki Labuan Bajo kepada umat Katolik dan masyarakat luas. Dengan adanya travel pattern ini, kami berharap para pengunjung dapat merasakan kedamaian dan inspirasi dalam kunjungan mereka, serta mendapatkan kesempatan untuk lebih mendalami iman mereka melalui pengalaman yang mendalam di lokasi-lokasi religius di Labuan Bajo." Kata Romo Rikard. 

Ia juga melanjutkan, bahwa pihaknya percaya bahwa melalui inisiatif ini dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kesadaran pelestarian budaya dan peluang besar untuk mempromosikan toleransi sebagai bagian dari kearifan lokal masyarakat Manggarai Barat. 

"Kami juga percaya bahwa wisata religi ini akan berkontribusi pada peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya dan sejarah gereja Katolik di wilayah ini. Ini adalah peluang besar untuk mempromosikan toleransi dan pemahaman lintas agama, serta mendukung perekonomian lokal melalui pariwisata yang bertanggung jawab. Kami berdoa agar setiap perjalanan yang dilakukan dalam rangka program ini akan membawa berkah dan manfaat bagi semua pihak yang terlibat." lanjut Romo Rikard. 

Lebih lanjut, Frans juga menyampaikan bahwa rilis Travel Pattern Ziarah Religi Katolik khusus Labuan Bajo ini juga bersamaan dengan moment Festival Golo Koe dengan tujuan agar para wisatawan, peziarah, maupun pengunjung juga memiliki alternatif aktivitas selain mengikuti rangkaian Event Festival Golo Koe. Festival Golo Koe sendiri  merupakan salah satu event religi Katolik di Flores NTT yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara tahun 2024 dari total 110 event unggulan yang telah dikurasi secara ketat dari 38 provinsi di Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. 

Rilis travel pattern ini dilakukan melalui kanal media sosial BPOLBF (IG @bpolbf, FB BPO Labuan Bajo Flores) berkolaborasi dengan beberapa media sosial potensial lainnya,  Website BPOLBF, Call Center BPOLBF, serta TIC yang terletak di Kantor BPOLBF, sehingga dapat dengan mudah diakses para peziarah dan wisatawan. 

Travel Pattern ini juga dapat diunduh atau diakses melalui https://bit.ly/petaziarahwisatareligikatoliklabuanbajo, melalui Sub Menu Informasi Setiap Saat pada Website labuanbajoflores.id, melalui link yang tertera pada Call Center BPOLBF +62 811-3879-4555, atau melaui Barcode Travel Pattern Ziarah Religi Katolik yang tersedia di Tourist Information Center (TIC) Kantor BPOLBF (Jln. Soekarno Hatta No.88, Labuan Bajo) dan Media Sosial BPOLBF.

Untuk Travel Pattern Labuan Bajo sendiri, terdapat 12 titik lokasi yang dapat dikunjungi para peziarah dan wisatawan, mulai dari Gereja-Gereja, Gua Maria, hingga toko pernak-pernik kerohanian yang ada di dalam Kota Labuan Bajo dengan titik lokasi terluar Binongko hingga Marombok. 

12 titik lokasi ini adalah 1) Gua Firdaus Maria Ratu Dunia yang terletak di dekat Bandara Internasional Komodo, 2) Gua Maria Golo Koe, 3) Gua Maria Bunda Pengantara Rahmat yang berlokasi Kompleks Biara Susteran SSpS, 4) Gua Maria Golo Kaca di Wae Mata, 5) Gereja Roh Kudus Labuan Bajo di Jl. Mgr. Van Beakum, 6) Gereja Katolik Paroki Bunda Segala Bangsa, Waeksambi, 7) Gereja Katolik St. Petrus Paroki Sernaru, 8) Gereja Stella Maris di Jl. Mutiara Labuan Bajo, 9) Yayasan St Damian, Binongko, 10) Gereja Katolik Sta. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus Marombok, 11) Toko Pondok Rohani Pelita Harapan di Jln. Mgr. Van Beckum, dan 12) Pondok Uskup emeritus Mgr Angkur di Desa Gorontalo, Labuan Bajo. 

Selain Travel Pattern atau Peta Perjalanan Ziarah Religi Katolik di Labuan Bajo, BPOLBF bekerja sama dengan Keuskupan di daratan Flores yakni Keuskupan Ruteng, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Maumere, dan Keuskupan Larantuka serta Dinas-Dinas Pariwisata di seluruh  daratan Pulau Flores juga tengah menyusun Travel Pattern Ziarah Religi Katolik di Pulau Flores yang juga ditargetkan akan segera dirilis dalam waktu dekat. 

"Kami dari BPOLBF dan Kemenparekraf saat ini tengah mendorong Pulau Flores menjadi destinasi utama wisata religi Katolik di Indonesia. Sebagai bentuk komitment kami, saat ini kami bersama dengan stakeholder terkait dari Pemda setempat, Dinas Pariwisata, dan juga keuskupan-keuskupan di Pulau  Flores tengah juga menyusun Peta Perjalanan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores. Kami harapakan hal ini dapat semakin memperkuat branding Pulau Flores sebagai Destinasi Wisata Religi Katolik di Indonesia," tutup Frans Teguh.

 

-----------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami