Labuan Bajo, 9 September 2024 – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar sesi Workshop Floratama Academy Society 5.0. Sesi Workshop Floratama Academy Society 5.0 yang digelar bagi UMKM di Manggarai Raya ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas skill peserta dalam Pengembangan Kompetensi 4C Pembelajaran Era Digital yakni _Critical Thinking (Berpikir Kritis), Creativity (Kreativitas), Communication (Komunikasi), Collaboration (Kolaborasi).
4C pembelajaran era digital yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta untuk berpikir kritis terutama dalam menganalisa tantangan bisnis lokal, mendorong kreativitas dengan inovasi produk berbasis potensi lokal, meningkatkan komunikasi dengan teknik presentasi dan pemasaran yang efektif, serta memfasilitasi kolaborasi antara UMKM di ketiga kabupaten untuk memanfaatkan sinergi dan peluang pasar secara optimal.
Workshop ini akan diselenggarakan secara daring selama 5 hari yakni sejak Senin – Jumat, 9 – 13 September 2024. Workshop ini juga merupakan salah satu dari rangkaian dari kegiatan Floratama Academy 2024 sebelum menuju tahap mentoring yang akan diadakan pada 16 hingga 20 September mendatang. FLORATAMA ACADEMY SOCIETY 5.0 sendiri menjadi tema kegiatan yang ditargetkan untuk meningkatkan daya saing dan memperluas akses pasar, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan digital platform yang memungkinkan pemilik usaha menjangkau pasar regional, nasional bahkan internasional.
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF menyampaikan bahwa Floratama Academy mulai tahun 2024 ini dibagi menjadi 3 zona yaitu Zona Flores Barat, Tengah & Timur. Dan untuk tahun ini akan berfokus di Flores Bagian Barat yang mencakup Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat & Manggarai Timur. Adapun total peserta dalam workshop ini adalah 41 peserta yang telah melalui tahap kurasi.
“Hari ini, Program Floratama Academy Society 5.0 telah memasuki tahap workshop dengan total 41 peserta yang berhasil lolos setelah melalui proses kurasi oleh tim kurasi BPOLBF. Para peserta terdiri dari 23 orang di Seed Group dan 18 orang di Growth Group, yang berasal dari tiga daerah, yaitu Kabupaten Manggarai (13 peserta), Kabupaten Manggarai Timur (4 peserta), dan Kabupaten Manggarai Barat (24 peserta). Sektor usaha diikuti oleh para peserta meliputi bidang kuliner, fesyen, kriya, penyedia akomodasi, desain interior, seni pertunjukan, dan musik. Kita harapkan dengan FA 5.0 ini dapat melahirkan Local Champions di Pulau Flores” demikian disampaikan Frans.
Lebih lanjut, dalam rangka memperkuat komitmen untuk pengembangan dan inovasi demi mencapai tujuan akhir berwirausaha, salah satu narasumber yakni Sumaryadi, Dosen Enhaiipreneurship Center Politeknik Pariwisata NHI Bandung menyampaikan tentang Visi dan Misi sebuah Usaha dan Mindset Kewirausahaan sangat penting dalam mencapai tujuan jangka panjang.
“Mengembangkan usaha, perlu dibarengi dengan visi, misi, dan mindset kewirausahaan untuk terus berinovasi dan tumbuh dengan semangat kewirausahaan yang kuat, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat. Yang Pertama Visi, dikenal dengan inovasi berkelanjutan, dedikasi terhadap kualitas, dan kontribusi positif terhadap masyarakat. Misi, yang disertai dengan Inovasi Berkelanjutan. Perlu ada pengembangan solusi dengan prinsip keberlanjutan untuk memenuhi dan melampaui harapan pelanggan karena kepuasan pelanggan dapat meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan dan dari sana terbentuklah hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau konsumen" jelas Sumaryadi.
Sumaryadi menambahkan, mindset kewirausahaan adalah kunci utama untuk kesuksesan dan pertumbuhan dalam berwirausaha. Mindset Kewirausahaan ini melibatkan inovasi dan kreativitas yang dapat mengatasi tantangan dan menciptakan peluang baru, ketahanan dan adaptasi untuk memahami pentingnya ketahanan usaha dalam menghadapi perubahan sehingga mampu beradaptasi di pasar yang dinamis, serta kepemimpinan dan kolaborasi dalam menumbuhkan kepemimpinan yang visioner dan kolaboratif.
Menutup Sesi tersebut, Atang Sabur Safari, Dosen Politeknik Pariwisata NHI Bandung dalam paparannya membagikan wawasan mendalam tentang 3 pendekatan dalam proses produksi, logistik, dan distribusi produk usaha serta proses kontribusi pada kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.
“Pada proses produksi, pelaku usaha harus mulai dengan memilih bahan baku yang berkualitas tinggi, proses produksi tidak hanya melibatkan teknik dan teknologi, tetapi juga pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan. Proses ini dimulai dengan perencanaan yang matang, diikuti oleh pengembangan produk yang sesuai dengan standar industri dan harapan pelanggan. Selanjutnya, logistik adalah tulang punggung dari operasi produk dengan menggunakan sistem manajemen logistik untuk mengoptimalkan aliran barang dari fasilitas produksi ke pusat distribusi. Sedangkan distribusi, memastikan produk sampai ke pelanggan dengan aman dan tepat waktu, juga bisa bekerja sama dengan mitra distribusi, terpercaya, dan memiliki pusat distribusi. Ketiga pendekatan ini tidak hanya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif di pasar” ungkap Atar.
Dalam sesi workshop selanjutnya, akan hadir sebagai narasumber, perwakilan dari Kedeputian Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf; Erwita Dianti, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf; Muhamad Neil Al Himam, Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif; Syaeful Muslim, Dosen Politeknik Pariwisata NHI Bandung; Rano Alyas dari Privy-ID; Komang, Perwakilan BRI Labuan Bajo; Fanky Miswar dari INDIGO, Rully Alfiansyah, perwakilan NUTRIFOOD; dan Budiman Indrajaya, URUN – RI.
----------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores