Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Pertanyaan paling sering dan jawaban terbaiknya dapat diperiksa di sini

Penjelasan tentang Pohon Munting dan Pohon Teno

Pohon Munting atau Munting sendiri tergolong jenis pohon endemik dengan kayu sudah sangat langka di Manggarai Raya (Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur), Flores, NTT. Hingga tahun 1980-an, sangat akrab dengan masyarakat Manggarai Raya terutama masyarakat pedesaan karena memiliki jenis kayu yang keras, sehingga biasa dimanfaatkan untuk pembuatan lesung.  Budidaya pohon ini bisa meggunakan stek. Sejauh ini kalangan penggiat lingkungan terutama mereka yang tertarik melestarikan jenis kayu lokal, mengetahui proses mendapatkan anakan jenis munting hanya melalui persemaian dari bijinya.         

Pohon Teno (Bahasa Manggarai) adalah nama sejenis pohon yang dalam istilah Latin disebut melochia arborea/melochia ef umbelata. Pohon ini dapat hidup dengan baik di tanah yang kurang subur dan banyak ditemukan di hutan tropis Indonesia.

Bagaimana ketentuan bangunan yang akan dibangun di Kawasan Parapuar?

Terkait keberlanjutan pola ruang dan struktur bangunan harus memperhatikan ketentuan khusus yaitu memiliki izin resmi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam membangun, mengikuti penggunaan pola ruang dan aturan Master Plan, DED, Amdal, dan KDB (Koefisien Dasar Bangunan). Kawasan Destinasi Parapuar, menampilkan kekhasan lokal dalam bentuk bangunan maupun desain arsitektur (interior dan eksterior) sehingga menciptakan ruang yang merefleksikan keindahan dan identitas budaya setempat, serta setiap bangunan di Parapuar wajib mematuhi batas ketinggian maksimum yang ditetapkan yakni 15 meter atau setara bangunan dua lantai (setinggi Pohon Munting atau Pohon Teno).

Dimanakah posisi geografis Kawasan Parapuar?

Secara geografis Parapuar terletak di LS 8°30'47.9 dan BT 119°53'36.0. Kawasan Zona 1 Destinasi Parapuar, masuk ke dalam wilayah administrasi Desa Golo Bilas, Desa Gorontalo, dan Kelurahan Wae Kelambu.

Siapa saja investor yang telah berinvestasi di Parapuar?

Sejak Januari 2024, sudah ada dua investor yang menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Parapuar, yaitu Eiger Indonesia dan Dusit Internasional. Ketertarikan kedua investor ini telah dinyatakan dalam bentuk MoU. Adapun total investasi Dusit Internasional adalah 15 Juta USD di lot 1.6 dengan rencana pembanguan Hotel dan Eiger Indonesia 1,2 juta USD untuk Pembangunan Eiger Coffe. Dusit Internasional sendiri merupakan Perusahaan perhotelan dan pengembangan permukiman asal Thailand sedangkan Eiger Indonesia merupakan salah satu investor dalam negeri yang memproduksi pakaian dan peralatan rekreasi alam seperti mendaki gunung, berkemah, dan panjat tebing. Saat ini Eiger Indonesia juga sedang mengembangkan Eiger Coffe dalam menghadirkan pengalaman ngopi yang berbeda dari sebelumnya.

Mengapa Kawasan ini diberi nama PARAPUAR?

 

 

Parapuar merupakan nama yang diambil dari bahasa setempat (Manggarai) yaitu "Para" yang berarti Pintu/Gerbang dan "Puar" yang berarti Hutan. Pemilihan nama ini didasari oleh prinsip bahwa kawasan ini mengedepankan nilai-nilai keberlangsungan lingkungan dan akan tetap mempertahankan keaslian kawasan yang merupakan hutan produksi, Hutan Nggorang Bowosie.

Siapa saja investor yang telah ber-MoU dengan BPOLBF untuk pengembangan Parapuar? 

Saat ini BPOLBF telah ber-MoU dengan beberapa perusahan, yaitu Dusit Internasional, Eiger Indonesia, ACKON, PT. Semesta Indo Resort, PT. Cikarang Prima Indah, dan PT. Kemah Internasional

PT Semesta Indo Resort

PT. Semesta Indo Resort telah melakukan visitasi ke Lahan Parapuar, dan telah mengirimkan surat pernyataan minat (LOI) investasi di Parapuar ke BPOLBF. Per tanggal 07 Agustus 2024, LOI ini telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU Eiger Indonesia Eiger Indonesia merupakan salah satu investor dalam negeri yang memproduksi pakaian dan peralatan rekreasi alam seperti mendaki gunung, berkemah, dan panjat tebing. Saat ini Eiger Indonesia juga sedang mengembangkan Eiger Coffe dalam menghadirkan pengalaman ngopi yang berbeda dari sebelumnya.

 

PT. Cikarang Prima Indah

Cikarang Prima Indah sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Pengembangan Properti termasuk Perumahan, Komersial, dan Industri

 

PT. Kemah Internasional

PT Kemah Internasional adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedian dan Distribusi Peralatan Industri.

 

PT Akses Connecting Nusaraya (AKCON)

PT AKCON adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa infrastruktur komunikasi dan informasi.

Berapa luasan total lahan yang dapat dimanfaatkan pada lahan HPL?

Pada kawasan HPL 129,60 Ha yakni Zona 1 hanya 20,05% dari seluruh kawasan yang akan dimanfaatkan pada zona ini atau dengan kata lain lahan yang dapat dimanfaatkan adalah sekitar kurang lebih 25 hektar dari 129,60 hektar.

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami