SIARAN PERS
BADAN OTORITA PARIWISATA LABUAN BAJO FLORES (BOPLBF)
36/SP/Komblik/BOPLBF/X/2020
Nagekeo, 13 Oktober 2020 – Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo (BOPLBF) menggelar kegiatan gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA) di Kampung Pajoreja, Desa Ululoga, Nagekeo, sebagai respons memasuki era adaptasi kebiasaan baru bagi sektor pariwisata.
Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina dalam sambutannya di Desa Ululoga, Senin (12/10/2020) menjelaskan, kegiatan ini sebagai upaya memasuki masa transisi dan menghadapi adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman dari COVID-19.
“Salah satu yang menjadi fokus kita saat ini adalah kebersihan dan keamanan agar para wisatawan tidak khawatir saat berwisata di Desa Ululoga sembari kita mengembangkan potensi wisata yang ada di desa ini,” kata Shana.
Dalam kegiatan BISA yang melibatkan lebih dari 50 orang masyarakat desa tersebut, hadir pula Bupati Kabupaten Nagekeo Yohanes Don Bosco Do, Kepala Desa Ulu Loga Petrus Leko, Camat Mauponggo Leonardus Loda, dan DPRD Nagekeo Bruno Sawi.
Shana juga menjelaskan, penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) merupakan prioritas di tiap destinasi wisata pada era adaptasi kenormalan baru, karena hal tersebut menjadi prioritas bagi wisatawan dalam menentukan tempat tujuan wisata yang akan mereka kunjungi.
“Untuk itu, para pelaku dan stakeholder pariwisata harus dapat merespon hal tersebut dengan cepat, oleh karenanya gerakan BISA ini hadir di Desa Ululoga ini,” ujarnya.
Shana juga berharap, dengan digelarnya gerakan BISA ini, para pelaku wisata dan masyarakat desa dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat yang peduli akan lingkungan, peduli kebersihan, dan juga produktif.
“Sehingga mendukung destinasi pariwisata untuk menerapkan prinsip CHSE yang baik dalam tatanan era kehidupan baru saat dan sesudah pandemic COVID-19,” kata Shana.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Nagekeo Yohanes Don Bosco Do mengatakan, Desa Ulu Loga ini memiliki atraksi wisata yang menarik dan yang bisa kita kembangkan bersama, seperti memetik cengkeh dan bercocok tanam, salah satu ciri khas wisata desa.
“Desa Ulu Loga harus bisa berkembang dan menangkap peluang yang bisa kita dapatkan, selain pariwisata, kita dapat menjual hasil bercocok tanam dan juga daging yang nantinya kita kirimkan ke Labuan Bajo, terutama saat G20 tahun 2023, dimana akan diadakan pertemuan petinggi-petinggi negara di Labuan Bajo, Kita di Nagekeo juga harus bersiap untuk mengambil peluang ini dari hasil kebun dan daging disini,” Ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Ulu Loga dalam sambutan di kegiatan BISA mengatakan, berterima kasih atas kepercayaan Bupati Nagekeo dan Direktur Utama BOPLBF yang telah diadakan Kegiatan BISA di Desa Ululoga.
“Kami sangat berterima kasih dan sangat mendukung sepenuhnya kegiatan BISA Pajoroja, Desa Ululoga, Kabupaten Nagakeo ini, dan kami sangat terbuka untuk kegiatan apapun yang dilakukan untuk perkembangan desa kami,” ungkap Petrus Leko.
Seperti diketahui, Gerakan BISA ini sebelumnya telah digelar di berbagai desa dan juga destinasi wisata di daratan Flores seperti Labuan Bajo, Ende, Desa Wisata Waerebo, dan lainnya.
Kegiatan BISA dilakukan dengan mengajak masyarakat setempat melakukan bersih desa, penataan, dan juga Kemenparekraf bersama BOPLBF memberikan bantuan alat-alat kebersihan yang dapat digunakan sebagai inventaris Desa wisata tersebut.