Siaran Pers
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF)
BOPLBF Gelar Seminar dan Sarasehan Akselerasi Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo Flores.
Ruteng, 30 September 2019, Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) kembali menggelar Seminar dan Sarasehan 'Akselerasi Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo Flores' di Hall Room Hotel Revayah Ruteng, Kab. Manggarai, Senin pagi (30/9/2019).
Seiring dengan ditetapkannya Labuan Bajo Flores sebagai destinasi pariwisata super prioritas dan diikuti dengan komitmen pemerintah pusat, yaitu dengan dibentuknya BOPLBF sebagai instrumen untuk memastikan eksistensi Labuan Bajo dan Flores sebagai destinasi super prioritas, maka ini menjadi tantangan tersendiri bagi BOPLBF untuk dapat bekerja secara optimal.
Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungannya Juli 2019 lalu ke Labuan Bajo menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur, serta penguatan kapasitas SDM dalam upaya percepatan pembangunan pariwisata, khususnya Labuan Bajo Flores.
Kedua aspek ini, baik infrastruktur serta penguatan kapasitas SDM ini menjadi tantangan bagi BOPLBF yang tentu saja tidak dapat berjalan sendiri, tetapi butuh sinergitas dengan Pemerintah Daerah, para Stake Holder Pariwisata, serta masyarakat di seluruh wilayah koordinasi BOPLBF.
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 32, Tahun 2018 dan merupakan Badan Otorita Pariwisata yang ke empat, setelah tiga Badan Otorita Pariwisata lainnya dibentuk, antara lain di Danau Toba, Borobudur dan Mandalika, dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional lainya yang ditetapkan sebagai Kawasan Bali Baru yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Plh. Direktur Utama, Dr. Frans Teguh, MA., mengungkapkan, bahwa momentum menjadi penting bagi pembangunan pariwisata di Labuan Bajo dan wilayah Flores. Menurutnya, pembangunan dan pengembangan pariwisata tidak hanya butuh waktu lima tahun. Selain itu, butuh kesehatian serta sinergitas dari para pemangku kepentingan untuk mewujudkan cita-cita pembangunan pariwisata di Labuan Bajo dan wilayah Flores.
"Ini tantangan kita semua bisa mendengarkan rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan dan menjawab tantangan publik", ungkapnya.
Lebih lanjut beliau menyampaikan, pertumbuhan pariwisata perlu didukung dengan infrastruktur dan SDM, sebab kedua sektor tersebut menjadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi percepatan pembangunan kawasan pariwisata Labuan Bajo dan seluruh wilayah Flores.
"Memang pertumbuhannya harus didukung dengan infrastruktur. Ini yang sangat mendasar dan menjadi konsern pemerintah 5 tahun ke depan. Ada banyak isu, banyak agenda, banyak peer, termasuk infrastruktur, SDM, Promosi, bagaimana konektivitasnya itu harus terbangun dengan segala mata rantainya", tegas Frans.
Heribertus GL Nabit, Direktur Destinasi BOPLBF menyampaikan, kegiatan Seminar dan Sarasehan maksudkan menjadi sarana untuk memfasilitasi aspirasi, masukan serta rekomendasi dari Pemerintah Daerah setempat serta para pemangku kepentingan di daerah-daerah yang menjadi wilayah koordinasi BOPLBF.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program BOPLBF untuk mendekatkan diri dan menyerap masukan dari segenap pemangku kepentingan berkaitan dengan pengembangan pariwisata di setiap Kabupaten yang merupakan wilayah koordinasi BOPLBF", jelasnya.
Seminar dan Sarasehan ini melibatkan berbagai elemen, mulai dari DPRD Kab. Manggarai, Dinas Pariwisata Kab. Manggarai, Bappeda, Tokoh Masyarakat, Pelaku Pariwisata, akademisi, media, dan unsur pemangku kepentingan lainnya.
-----
Divisi Komunikasi Publik
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF)