BOPLBF Hadiri Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Lima DPSP

Created at 2020-11-30
Direktur Utama (Dirut) Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina menghadiri *Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP)* yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) di Jakarta, 26 & 27 November 2020
Rakor dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves); Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Badan Usahan Milik Negara (BUMN); Erick Tohir, Gubernur Nusa Tenggara Timur; Viktor Bungtilu Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Barat; Zulkieflimansyah, Gubernur Sumatera Utara; Edy Rahmayadi, Gubernur Sulawesi Utara ; Olly Dodokambey, serta jajaran direksi dari 5 Badan Otorita (BO) yang berada di 5 Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu Labuan Bajo, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.
Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan dalam cara berpikir dan strategi yang harus digunakan.
"Di era penerapan kebiasaan baru (new normal) ini Kebersihan, Keamanan, dan Keselamatan (3K) menjadi fokus kita. Simulasi 3K yang sudah dilakukan di Labuan Bajo akan menjadi model untuk DPSP lainnya. Harapannya, dengan penerapan protokol 3K secara disiplin akan kembali menghidupkan kepercayaan dari dunia luar akan kesiapan kita menyambut wisatawan di era kebiasaan baru ini", ucap Luhut.
Menkomarves Luhut juga menambahkan, Kemenkomarves terus berupaya mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan kelestarian dan keberlangsungan lingkungan. Menurutnya, Kemenkomarves terus berusaha untuk melindungi situs warisan budaya dan alam yang dimilki Indonesia seperti satwa endemik Komodo, demikian juga dengan Borobudur.
 
Dirut BOPLBF, Shana Fatina yang hadir dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, pengembangan pariwisata Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas tetap berjalan selama masa pandemi. Menurut Shana, pengembangan pariwisata Labuan Bajo - Flores ke depannya mengacu pada pengembangan pariwisata berkelanjutan yang berbasis masyarakat.
_"Selama masa pandemi ini masyarakat berada di garda depan menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Labuan Bajo sebagai pilot project awal November lalu telah melaksanakan Simulasi 3K yang perannya tidak hanya melibatkan pihak berwenang, tetapi juga peran serta masyarakat Manggarai Barat untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya Protokol Kesehatan,"_ jelas Shana.
Shana menjelaskan, masa pandemi menjadi momentum yang sangat baik untuk destinasi pariwisata yang ada di Indonesia untuk berbenah dan makin meningkatkan kualitas destinasi dan sumber daya manusianya (SDM).
"Rakor ini sekaligus menjadi ajang sharing bagi kita semua tentang bagaimana mempersiapkan kembali sektor pariwisata paska pandemi. Berbagai upaya pemulihan kita lakukan dengan mengedepankan sinergitas dari seluruh stakeholder dan sektor pariwisata diharapkan pelan tapi pasti bisa kembali menghidupkan perekonomian masyarakat," tegas Shana.
thumbnail

Bahasa Isyarat Indonesia, Langkah Pengembangan Pariwisata Inklusif di Labuan Bajo Flores

  Labuan Bajo, 19 September 2024-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkolaborasi dengan Komunitas Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISIND...

thumbnail

Wana Rhapsodya: Event Musik di Tengah Keindahan Alam Parapuar

  Labuan Bajo, 18 Oktober 2024- Dalam rangka meningkatkan brand awareness Parapuar dan menciptakan event baru di Labuan Bajo, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kre...

thumbnail

Festival Lamaholot: Jembatan Melestarikan Budaya dan Persaudaraan

  Labuan Bajo, 17 Oktober 2024-  Festival Lamaholot kembali digelar di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival Lamaholot sendiri merupakan salah satu fes...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami