Labuan Bajo, 07 Agustus 2024-
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama PT Semesta Indo Resort dan PT Akses Connecting Nusaraya (AKCON). Penandatanganan MoU bersama kedua investor tersebut dilaksanakan saat penutupan gelaran Roundtable Meeting bersama Investor di Ta'aktana Luxury Collection Resort & Spa, Labuan Bajo pada Rabu (07/08/2024) malam.
Tanda tangan pada masing-masing kedua MoU ini dilakukan oleh Frans Teguh selaku Plt. Direktur Utama BPOLBF sebagai Pihak Pertama dan Deddy Amiruddin selaku Direktur PT AKCON sebagai Pihak Kedua serta Pit Yusuf Chandra selaku Vice President Semesta Indo Resort yang hadir mewakili Vinsen Effendi Lie selaku Direktur Utama PT Semesta Indo Resort sebagai Pihak Kedua.
Penandatanganan kedua MoU ini merupakan bentuk komitmen kedua badan usaha tersebut untuk melakukan investasi di Kawasan Parapuar sebelum nantinya akan diturunkan menjadi PKS (Perjanjian Kerja Sama). PT Semesta Indo Resort sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha, salah satunya pengembangan bisnis pariwisata. Sedangkan PT AKCON adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa infrastruktur komunikasi dan informasi.
Penandatanganan kedua MoU ini disaksikan langsung oleh Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, dan para tamu yang hadir.
Pada kesempatan tersebut, Menparekraf RI menyampaikan bahwa investasi di Labuan Bajo Flores dan Parapuar terus didorong untuk menjadi investasi berkualitas yang dapat mendukung pengembangan pariwisata Labuan Bajo yang berkelanjutan, serta membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Harapan kita, investasi di Labuan Bajo Flores dan Parapaur adalah investasi yang berkualitas, yang membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya. Saya juga ingin berterima kasih kepada Eiger Indonesia yang saat International Tourism Investment Forum (ITIF) Juni lalu telah menandatangani PKS untuk pembangunan Eager Adventure Store dan Eager Coffee dan besok akan melaksanakan groundbreaking di Parapuar. Semoga ini dapat disusul yang lainnya," ajak Sandi.
Senada, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh juga menyampaikan bahwa penandatanganan kedua MoU ini tidak saja menambah daftar investor yang tertarik untuk berinvestasi di Parapuar, tetapi juga menjadi bukti komitmen BPOLBF untuk terus mempercepat proses pengembangan kawasan sehingga penyerapan tenaga kerja dan multiplier effect dari investasi dapat segera terealisasi.
"Percepatan realisasi investasi di Parapuar juga terus didorong agar multiplier effect dari pembangunan pariwisata di kawasan tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Pemerintah dalam hal ini terus mendorong peningkatan investasi agar pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan, dan penyerapan tenaga kerja untuk menekan angka pengangguran dapat dilakukan dengan maksimal," jelas Frans.
Di sisi lain, Pit Yusuf Chandra selaku Vice President Semesta Indo Resort mengungkapkan bahwa pihaknya tertarik berinvestasi di Parapuar karena selain letaknya yang strategis, konsep keberlanjutan yang dikedepankan dalam pengembangan Parapuar juga sejalan dengan rencana pengembangan yang diusung pihaknya.
"Kami melihat Parapuar tidak jauh juga dari kota Labuan Bajo dan kami juga sudah melihat konsepnya, bagaimana sustainability development itu dijalankan dan dari arti nama parapuar, yaitu 'Gerbang Menuju Hutan" sangat menarik dari segi investasi. Kami Semesta Indo Resort berkomitmen untuk membangun sesuai dengan masterplan dalam hal ini kami akan membangun full entertainment one stop tourism dengan konsep forest healing. Semoga langkah di Parapuar ini menjadikan Labuan Bajo komplit secara destinasi wisata dari laut maupun darat" jelas Vice President Semesta Indo Resort tersebut.
Lebih lanjut, Deddy Amiruddin selaku Direktur PT AKCON juga menyampaikan pihaknya tertarik untuk berinvestasi di Parapuar karena kawasan ini menyimpan berbagai potensi yang bagus untuk prospek ke depan terutama karena Parapuar masih merupakan bagian dari DPSP Labuan Bajo Flores. Menurutnya, investasi di bidang telekomunikasi juga sangat diperlukan karena saat ini, semua orang membutuhkan jaringan telekomunikasi yang bagus.
"Saya melihat Parapuar sebagai destinasi wisata yang ke depannya akan berkembang bagus. Oleh karena itu kami berminat untuk berinvestasi apalagi di bidang telekomunikasi, sesuai bidang dan arah kebijakan perusahaan kami. Selain itu, Labuan Bajo secara keseluruhan juga di mata dunia juga sudah semakin dikenal" jelas Dedy.
Parapuar merupakan salah satu destinasi wisata baru di Labuan Bajo Flores yang dikembangkan dan dikelola oleh BPOLBF. Parapuar merupakan nama yang diambil dari bahasa setempat (Manggarai) yaitu "Para" yang berarti Pintu/Gerbang dan "Puar" yang berarti Hutan. Pemilihan nama ini didasari oleh prinsip bahwa kawasan ini mengedepankan nilai-nilai keberlangsungan lingkungan dan akan tetap mempertahankan keaslian kawasan. Sebagai destinasi baru yang akan dikembangkan di Labuan Bajo Flores, pengembangan Parapuar dilakukan secara terpadu, holistik, dan berkelanjutan. Konsep Harmoni dengan Alam 3ECNC (Etno- Eco - Edu - Culture & Nature Conservation) menjadi pendekatan Pembangunan Destinasi Parapuar ke depan.
Hingga saat ini, BPOLBF masih terus membuka kesempatan bagi para investor baik asing, nasional, maupun lokal untuk berinvestasi di Parapuar dengan visi dan misi yang sama yaitu mengembangkan Kawasan Pariwisata terintegrasi di Labuan Bajo yang berkualitas, berkelanjutan, berbudaya, dan menjunjung tinggi prinsip ekologi dan konservasi lingkungan. Adapun skema kerja sama investasi yang ditawarkan BPOLBF antara lain Sewa Aset BPOLBF, Pinjam Pakai, Kerja Sama Pemanfaatan, Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna, Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur, dan Kerja Sama Terbatas untuk Pembiyaan Infrastruktur.
-----------
Sisilia Lenita Jemana
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores