Bukit Rohani Lena: Keindahan Alam dan Sejarah Kapel Portugis Nagekeo

Created at 2025-03-11

 

Labuan Bajo, 11 Maret 2025 - 

Bukit Rohani Lena merupakan Situs Kapel peninggalan Portugis, yang terletak di Desa Degalea, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT. Bukit Rohani Lena menjadi salah satu destinasi wisata ziarah umat Katolik yang patut diperhitungkan bagi para wisatawan yang melakukan perjalanan ziarah rohani di Pulau Flores dan Nagekeo, mengingat destinasi ini menawarkan kombinasi antara keindahan alam dan nilai sejarah Katolik yang mendalam. 

Kapela di Bukit Rohani Lena ini dibangun oleh seorang pastor Dominikan asal Portugis bernama Pater Hieronimo Mascarenhaas, O.P, yang menyebarkan ajaran Katolik di Nagekeo. Dalam catatan sejarah Gereja Katolik Flores (1555 – 1599), Pater Hieronimo dibunuh oleh pasukan tentara Renegat Don Joao dan konon dimakamkan oleh saudara-saudara muslim di Tonggo dan sekarang makamnya dikenal dengan sebutan Late Bhala (Kubur Putih). Bukit Rohani Lena (Situs Kapel Portugis) berada di atas bukit tertinggi di daerah ini. Lena dalam bahasa daerah setempat berarti Surga. Jarak tempuh menuju Desa Degalea, Kecamatan Nangaroro dari kota Mbay adalah sekitar 50 km. 

Dari puncak bukit Lena yang artinya "Surga" ini, wisatawan dapat melihat ke semua arah (Kabupaten Ende, Pulau Ende dan sepanjang pantai selatan dari Ende, Nangaroro, Keo Tengah, Mauponggo sampai Boba, Gunung Inerie di Bajawa). 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo, Silvester Teda Sada mengungkapkan, keberadaan Bukit Rohani Lena ini menjadikannya sebagai tempat yang sempurna untuk beristirahat sejenak dari rutinitas dan menikmati kedamaian. 

"Di atas bukit ini terdapat bekas Kapel peninggalan bangsa Portugis yang sekarang tertinggal batu-batu Altar tempat berdoa, Mata Air bersejarah yang muncul saat Pastor Hieronimo dibunuh, serta patung Bunda Maria. Lokasinya cukup jauh dari keramaian, sehingga bisa dijadikan tempat berdoa, komunikasi pribadi antara manusia dengan Penciptanya”, Ungkap Silvester. 

Silvester menambahkan bahwa Kabupaten Nagekeo telah memiliki dokumen Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Nagekeo Tahun 2014 – 2025. Dalam peraturan daerah tersebut, kepariwisataan daerah dibagi dalam 4 Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP) yakni KPP Aesesa, KPP Boawae, KPP Keo Tengah, dan KPP Aesesa Selatan. Namun demikian keberadaan potensi daya tarik wisata Bukit Rohani Lena (Situs Kapel Portugis) ini belum terkelola optimal, meski secara geografis potensi daya tarik wisata ini masuk dalam KPP Keo Tengah. Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo pada Tahun 2020 telah melakukan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata (RIPOW) untuk lokasi potensi daya tarik wisata Bukit Rohani Lena (Situs Kapel Portugis). 

Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh mengatakan, Bukit Rohani Lena (Situs Kapel Portugis) di puncak bukit ini merupakan salah satu saksi bisu perjalanan panjang sejarah Gereja Katolik di Pulau Flores yang menghubungkan antara masyarakat lokal dengan pengaruh yang ditinggalkan bangsa Portugis. Sebagai destinasi wisata, Bukit Rohani Lena adalah potensi warisan sejarah yang harus dinarasikan dengan baik sehingga menjadi daya tarik bagi siapapun, baik masyarakat maupun wisatawan yang datang berkunjung dan berziarah. 

“Sebagai lembaga yang berkomitmen untuk mengembangkan potensi pariwisata di Pulau Flores, kami melihat sebagai destinasi Bukit Rohani Lena potensial untuk pengembangan pariwisata religi Katolik di Nagekeo yang juga telah BPOLBF integrasikan dalam Travel Pattern (Peta Perjalanan) Wisata Religi Katolik Pulau Flores yang kami harapkan Pengembangan aktivitas wisata religi ini menjadi salah satu produk wisata yang kedepannya banyak dinikmati pengunjung. Dan bagi masyarakat setempat bisa menjadi peziarah di rumah sendiri, menjadi pengunjung di destinasi sendiri", Ungkap Frans. 

Frans percaya bahwa dengan pengelolaan yang baik dan dukungan semua pihak, Bukit Rohani Lena (Situs Kapel Portugis) dapat menjadi destinasi wisata yang tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan nilai sejarah dan budaya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal melalui sektor pariwisata yang berkelanjutan.

 

 

-------

Sisilia Lenita Jemana

Kepala Divisi Komunikasi Publik

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores

thumbnail

Sinergi untuk Pelestarian: BPOLBF dan BPTNK PS Gali Potensi dan Tantangan Dusun Kerora

  Labuan Bajo, 16 April 2025-  Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Badan Peduli Taman Nasional Komodo dan Perairan Sekitarnya (BPTNK P...

thumbnail

Tingkatkan Kualitas Destinasi Pariwisata, KEMENPAR Gelar Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 12 April 2025 –  Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Injourney Tourism Development Corporat...

thumbnail

Harmoni Jazz dan Alam Timur: Suksesnya International Golo Mori Jazz 2025 di Labuan Bajo

  Labuan Bajo, 12 April 2025-  Internasional Golo Mori Jazz 2025 (IGMJ) sukses diselenggarakan pada Sabtu, (12/04/2025) di kawasan Injourney Tourism Developme...

Ada pertanyaan ?

Lihat FAQ ? atau Hubungi Kami